16.Mengunjungi rumahnya

37 9 0
                                    

Saat ini Rastia sedang mengantarkan wanita paruh baya ke tempat rumahnya.

Walaupun dengan angkutan umum tetapi wanita paruh baya itu tidak menolaknya.

Keduanya pun keluar dari angkutan umum sambil berjalan sedikit menuju rumah itu.

"Mang bukain dong pintunya"pinta wanita paruh baya itu kepada seorang penjaga rumah itu.

Ia pun lantas membukakan pintu dan tampak melongo saat siapa yang dilihatnya.

Lamunannya terbuyar seketika saat wanita paruh baya itu berbicara kembali.

"Mang Deden kenapa ngelamun gitu?tanya wanita paruh baya itu.

"Ini teh bener nyonya saya?"ucapnya sambil berjalan mengelilingi tubuh wanita paruh baya tersebut.

"Iya ini saya,kenapa sih mang Deden aneh gini."balasnya.

Sedangkan Rastia hanya menyimak obrolan keduanya.

"Ya udah atuh mang,saya mau masuk,yuk nak"ujarnya sambil melenggang pergi masuk pekarangan rumah di ikuti Rastia yang berada di belakangnya.

Rastia melihat sekeliling rumah saat ia sudah menginjakkan kaki di dalamnya.

Ia menatap takjub tak kala ia masuk ke dalam rumahnya.Rumah itu bagus,bahkan sangat sangat bagus.

Rumah yang bersih,rapi dan mewah menambah kesan keindahan di dalamnya.

"Ayo nak duduk dulu di sini"titahnya kepada Rastia.

Sebenarnya Rastia ragu ragu untuk duduk di atas sofa yang sangat mewah dan harganya juga mahal menurut Rastia.

"Kenapa berdiri terus,ayo duduk"titahnya lagi.

"Emang boleh tante?"tanya Rastia ragu.

Wanita paruh baya itu terkekeh,"Ya boleh lah sayang,sini duduk gak usah ragu ragu"

Rastia pun langsung menurutinya.

"Makasih ya nak.Karena kamu tante mulai sadar sedikit demi sedikit"ujarnya sambil.tersenyum ke arah Rastia.

Rastia pun membalas senyuman itu,"Sama sama tante.Aku cuma sedikit membantu tante"

"Oh ya tante,dari tadi kita ngobrol,kita belum kenalan tante"ucap nya lagi.

"Oh iya ya,kita belum kenalan.Nama tante Rita Rifana.Panggil aja tante Riri"ujarnya sambil menjabat tangan Rastia.

Rastia pun membalasnya,"kalo aku Ras-"ucapannya terpotong karena bunyi dari handphonenya.

Rastia pun melepas jabatan dan berkata maaf ke tante Riri.Tante Riri pun mengangguk sebagai tanda 'tidak apa apa'.

Dengan segera Rastia mengambil handphonenya dari dalam saku celananya.

"Hallo"

......

"aku lupa hehe"

......

"nanti aku jelasin"

......

"ya udah kalian di rumah aku aja,bentar lagi aku ke sana"

.....

"iya,daah"

"Siapa?"tanya tante Riri yang dari tadi menyimak pembicaraan Rastia dengan temannya.

"Temen aku tante,tadi aku tuh ke taman sama temen.Mereka nyari nyari aku karena aku tadi ngilang dan sekarang ia ada di rumah aku"jawab Rastia.

"Owh pasti temen kamu khawatir ya"ucapnya dan langsung di angguki oleh Rastia.

"Kalo gitu aku pergi dulu ya tante,maaf gak bisa lama lama"pamit Rastia.

Tante Riri mengangguk,"ya udah,gak papa,lain kali kamu kesini lagi ya,karena rumah ini sudah terbuka buat kamu"

"kamu pulangnya naik apa?"tanya tante Riri yang sadar saat tadi keduanya datang ke rumah ini naik angkot.

"naik angkot tante"balas Rastia.

"Kamu di anterin aja ya sama sopir tante"pintanya.

"Gak papa tan-"tolaknya terpotong.

"udah gak papa ya,anggap aja ini sebagai tanda terima kasih saya ke kamu"ujar tante Riri.

Rastia pun menuruti dan langsung menyalami tante Riri.

Mobil pun melesat mengantarkan Rastia pulang ke rumahnya.






Assalamu'alaikum teman😊
Jangn lupa vote,follow,dan comment😂
Maafnya jika ceritanya sedikit boring😁😊
Sskian terima kasih🙏😊

RASTIA(Badboy) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang