23.Keinginan Raska

37 8 0
                                    


Setelah berbincang dengan Bundanya Raska beranjak pergi ke kamarnya.

Ia membaringkan tubuhnya di kasur.

Ia menutup matanya,tetapi entah kenapa malam ini ia susah tidur.

Dari mulai berguling guling di kasurnya,mengubah posisi untuk mencari posisi yang nyaman,tetapi tetap saja susah tidur.

Pintu kamar terbuka menampakan bundanya yang sedang berdiri di ambang pintu dan mulai melangkah mendekati Raska dan duduk di pinggir kasurnya.

"Kenapa belum tidur?"tanya Bundanya sambil mengelus ngelus kepala Raska.

"Fandre susah tidur bun"keluhnya.

Bundanya tersenyum,"pengen di bacain dongeng"canda Bundanya yang mendapatkan tatapan datar dari anaknya itu.

Keduanya diam sejenak,kemudian Fandrea mulai berbicara.

"Bunda inget gak dulu Fandre punya keinginan untuk buat tempat makan gitu?"tanya Fandre sambil mengubah posisinya menjadi posisi duduk.Sementara yang ditanyanya sedang menerawang masa lalu dan mulai mengangguk tanda ia memamng pernah berbicara seperti itu.

"Sekarang Fandre udah wujudin keinginan Fandre.Fandre udah buat tempat makan itu dan tempat itu dipanggil kantin belakang sekolah oleh teman teman Fandre"jelas Raska.

Bundanya semakin antusias mendengarkannya.

"Waktu itu Fandre minta sama Ayah supaya kosongin tanah yang tepat berada belakang sekolah.Fandre buat tempat itu saat Fandre usia 13 tahun.Tapi Bunda pernah dengar kan permintaan dulu Fandre?"jelas Raska yang di akhiri dengan pertanyaan kepada Bundanya.

"Permintaan?"tanya balik Bundanya.

"Iya.Bunda pasti lupa ya"kekeh Raska.

"Maafin bundanya,Bunda gak bisa inget apa permintaan Fandre dulu"lirih Bundanya.

"Gak papa bunda"balas Raska.

Raska pun mulai melanjutkan pembicaraannya,"Permintaan Fandre..."

Flashback on

"Bunda bunda fandle boleh minta pelmintaan gak"girang anak kecil laki lako berusia 5 tahun itu sambil berlari dan duduk di atas kasur bundanya.

Bundanya terkekeh melihat anakknya yang sangat bergembira,"Boleh dong,emang minta apa sih?"tanya bundanya penasaran.

"Fandle mau nanti besal,fandle buat tempat tapi yang fandle ingin bunda dulu perempuan yang halus pertama masuk dan gak boleh yang lain"jelasnnya sambil menggerak gerakkan tangannya dengan ekspresi wajah yang begitu menggemaskan.

Bundanya pun meraih tangan putranya dan sedikit bergeser lebih dekat,"Apa sih yang enggak buat anakku tersayang."ucapnya yang membuat anak itu kegirangan dan meloncat loncat di atas kasur.Sementara bundanya hanya terkekeh melihatnya.

Flashback off

"Oh jadi itu permintaan Fandre.Maafin bundanya baru ingat,dan maafin bundanya kamu harus nunggu waktu lama untuk wujudin keinginanmu"lirih Bundanya sambil menunduk.

"Tidak papa bunda.Keinginan Fandre juga sudah hancur karena wanita itu  berani masuk ke tempat yang harus bunda masuki pertama kali"ucapnya sambik menampilkan wajah datar dan ada emosi yang terlihat di sana.

"Siapa wanita itu?"tanya Bundanya.

"Dia anak sekolah yang sama dengan Fandre bunda.Fandre sangat marah padanya,dan Fandre juga sudah balas dendam padanya  Fandre juga masih menaruh dendam padanya."ucapnya kembali sambil mulai menampakkan kemarahannya saat ia menceritakannya.

Bundanya yang mendengar sedikit marah karena anaknya yang bertindak seperti itu.

"Fandre jangan seperti itu.Bunda gak pernah ngajarin kamu untuk balas dendam kepada orang lain.Lagian dia juga punya alasan untuk masuk kesana dan mungkin tidak sengaja"marah Bundanya.

"Kapan bunda ajarin aku?"Emosi Raska tidak sadar.

Bundanya pun tertohok mendengar ucapan anaknya.Sakit hati.Ya,itulah yang ia rasakan.

Di sisi lain bundanya merasa bersalah atas perlakuanya dulu yang tak memperdulikan Fandre dan tak pernah menganggap Fandre ada setelah kejadian itu.

Dirinya merasa sedih dan depresi saat itu,sampai ia lupa terhadap anak pertamanya.

Bundanya mulai menitikkan air matanya,"Iya,bunda memang salah.Maafin bunda nak.Jika dulu tidak ada insiden itu,mungkin semuanya tidak akan seperti ini"tangisnya sambik beranjak pergi dari kamar putranya itu dengan hatinya yang amat merasakan sakit.

Fandrea yang sudah sadar dari emosi nya merasa bersalah karena mengucapkan kata kata seperti itu pada Bundanya.Harusnya ia tidak berbicara seperti itu,tetapi emosinya yang dulu mengguncang dirinya sehingga ia tidak sadar bahwa yang di ucapkannya sangat menyakiti hati Bundanya.

Baru saja ia senang dengan kesembuhan Bundanya,malah ia yang sekarang membuat bundanya sedih kembali.

Bisa bisa Bundanya kembali seperti seseorang yang tak tersentuh akibat perbuatannya.

Ia pun segera menyusul bundanya yang berjalan tergesa gesa masuk ke kamarnya dan mengunci pintunya,hingga membuat seorang pun tidak bisa masuk kedalamnya.

Raksa menyesali perkataannya tadi.Yang ia takutkan adalah bundanya yang bisa bertindak gegabah di dalam kamar itu.

Ia terduduk lemas sambil menyenderkan dirinya ke pintu itu.

Sementara seseorang sedang mengintip di dekat tangga menuju lantai bawah sambil tersenyum senang.

"Saya merasa senang sekali dengan kehancuran rumah tanggamu Ri"batin seseorang.

Sabtu,
21 Desember 2019

Assalamu'alaikum teman😊
Penasaran gak sih siapa seseorang itu😁
Kalo pengen tahu tunggu part selanjutnya ya😊

Salam manis😊💙

RASTIA(Badboy) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang