49.Kebenaran

40 3 0
                                    


"Deaaa......"pekiknya sambil langsung memeluk Rastia erat.

Rastia terkejut sama halnya dengan perempuan itu.

Ia semakin memeluk erat Rastia.
Rastia merasakan basah di pundaknya.
Ternyata itu adalah air mata yang keluar dari laki laki itu.

"Kak,lo apa apaan sih?lepasin.Dia bukan dea.Dea itu udah hilang 16 tahun yang lalu.Kakak jangan ngelantur"Perempuan itu berusaha melepaskan pelukannya dari Rastia.

Laki laki itu melepas pelukannya,"Dia Dea Rin.Lo gak liat wajahnya mirip sama Mama,sama lo juga."ujarnya yakin.

Perempuan itu langsung menatap wajah Rastia.Ia memandamg setiap detail wajahnya,dan benar saja wajahnya sangat mirip wajah mamanya dan mirip dengannya,dan yang lebih menyakinkan lagi kalung uang di pakainya.

"Dea....."ucapnya sambil menangis.Ia tidak menyangka ia akan bertemu kembali dengan adik kesanyangannya.

Rastia semakin tidak mengerti dengan apa yang terjadi.

Ia melepas pelukannya dan berkali kali mengusap rambutnya dan sesekali mengusap wajahnya.

"Ya ampun,ini beneran kamu dek.
Selama ini kamu di mana.Kamu sama siapa.Kakak cari kamu kemana mana tapi gak ketemu.Tapi sekarang..."Ia memeluk kembali Rastia sambil sesekali menangis.

"Kamu gak kenal dan gak ngerti ya?"tanya laki laki itu.

Rastia pun mengangguk pelan.

"Itu kalung punya kamu?"tanya laki laki itu sambil menunjuk ke arah kalung yang di pakainya.

Rastia pun menunduk melihat kalungnya yang bertuliskan 'RASTIAPR' dengan huruf yang kecil.
Rastia selalu memakainya.Ia mengganti kalungnya dengan yang lebih panjang karena yang dulu pastk tidak cukup.Ia menggantinya tetspi ia tetap memasangkan namanya di kalung itu.Sementara kalunh yang dulu ia simpan baik baik di kotak kecil yang di berikan oleh Nek Irah.

"Ia ini kalungku.Kata Nek Irah dulu ini adalah punyaku saat aku di temukan di pinggir jalan dan kalung ini sangat berharga.Kalung ini yang akan menjadi arah untuk aku menemukan keluarga kandungku"jelas Rastia.

"Ternyata bener kamu adalah adik kandung aku yang selama ini aku cari cari"pekik Airin.Ya namanya Airin.

Ia pun menangis.Bahkan lelaki yang di sampingnya pun menangis.

Rastia mencerna ucapannya lalu dengan sekejap ia tahu bahwa yang di depannya adalah keluarga kandungnya.

Rastia tidak percaya.Apakah ini benar keluarga kandungnya.

"Jadi?"gumam Rastia.

"Kita kakak kamu"ujar mereka berbarengan dengan senyum kebahagiaan yang terpancar.

Rastia menangis bahagia.Ia tidak menyangka bisa bertemu dengan keluarga kandungnya.

"Kamu kembali ya dek.Kami sangat merindukanmu apalagi Papah sama Mama."ajak Airin sambil menatap Rastia penuh harap.

"Papah?Mama?"ucap Rastia pelan.

Mereka berdua mengangguk.

Rastia sangat mengharapkan bertemu dengan kedua orang tuanya,dan saat ini impiannya akan terwujud.

•••••

"Tiaaaaaa"sapa Fira di depan pintu dan berlari girang ke ranjang Rastia dan memeluknya.

Rastia tersenyum dan membalas pelukannya.

"Ada apa sih kok wajahnya kaya bahagia gitu?"tanya Rastia.

"Aku seneng banget soalnya aku denger kamu udah boleh pulang"girang Fira.

"Oh ya?"tanya Rastia antusias yang dibalas anggukan oleh Fira.

"Eh ngomong ngomong Tiara kemana?kamu kesini sendiri?"tanya Rastia yang baru mengadari hanya Fira saja yang datang.

"Oh Tiara ada cuman dia lagi beli makanan dulu jadi agak telat"jelas Fira.

Rastia hanya mengangguk angguk paham.

"Tia nanti kalo lo pulang lo di rumah gue aja.Gue khawatir kalo lo sendiri di rumah lo,takut butuh apa apa"ujar Fira.

"Ak-"

"Ga usah.Mulai sekarang Dea tinggal sama kita"ucap seorang lelaki yang baru datang.

"Dea?"tanya Fira bingung.

Ketiganya tersenyum,"Mereka keluarga aku Fir"ujar Rastia sambil tersenyum.

Fira mengerutkan keningnya masih belum mengerti.

"Dea adalah adik kandung kita yang selama 16 tahun hilang"ujar Airin.

Fira langsung melotot tak percaya sambil menutup mulutnya.

"Jadi...mereka keluarga kandung lo?"tanya sekali lagi.

Mereka pun menangguk sambil tersenyum.

"Tiaaa....ini bener?"tanya Fira sekian kalinya.

"Iya bener"ujar Rastia.

Tak lama Fira memeluk Rastia bahagia.

"Selamat ya Ras,lo bisa ketemu sama keluarga lo.Setelah banyak kejadian yang menimpa lo.Gue ikut bahagia."pekik Fira yang masih memeluk Rastia.

"Makasih Fir.Lo adalah sahabat terbaik gue."balas Rastia.

Sementara kedua kakaknya tersenyum bahagia melihat Rastia bahagia.

"Ada apa nih?kok pada senyum senyum gitu?"tanya Tiara yang baru datang dengan membawa makanan yang tadi di belinya.

Rastia dan Fira saling memandang dan tak lama memandang ke arah Tiara sambil tersenyum.

Sedangkan Tiara semakin bingung di buatnya.

"Lo berdua kenapa sih?aneh banget"pekik Tiara.

"Lo kepo ya?"goda Fira.

Tiara mulai kesal sedangkan keduanya tersenyum senang karena berhasil membuatnya kesal.

Fira pun menyuruh Tiara untuk di sampingnya dan mulai menceritakan kenapa keduanya bisa tersenyum senang.

"Really?"pekik Tiara tak percaya.

Keduanya mengangguk.

"Jadi mereka berdua kakak kandung lo?"tanya Tiara.

"Iya"jawab keempatnya.

"Gue ikut bahagia dengernya"ujar Tiara sambil tersenyum.

"Nanti kalian kalo mau main ke rumah Rastia,main aja.Besok kalian bisa datang ke rumah gue sekalian ngehadirin acara Hari pernikahan yang ke-23 tahun orang tua gue"ujar Devin.Ya nama nya Devin,kakak dari Airin dan Rastia.

"Hari pernikahan?"tanya ketiganya.

"Iya.Itupun kita maksa kemarin.Biasanya mama sama papa gak merayakan setelah Rastia hilang,dan saat ini kita ingin merayakannya karena kita akan memberikan kejutan yang sangat luar biasa"ujar Airin antusias.

"Kejutan?"gumam Fira yang masih bisa terdengar oleh Airin yang berada di sampingnya.

"Iya,kejutan.Kejutan kepulangan Anak Bungsu dari keluarga Riano.Pasti orang tua kita bahagia"ujarnya lagi.

"Kalian keluarga Riano?"tanya Yiara tak percaya.

Keduanya mengangguk sementara Rastia tidak mengerti.

"Begitu banyak kejutan di hari ini"batin Rastia.







Assalamu'alaikum teman😊
Lanjut ke part berikutnya yaaa
Semoga kalin sukaaa😊

RASTIA(Badboy) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang