34.Kemarahan Rastia

40 5 0
                                    


Setelah itu Rastia berjalan ke arah Bi miming,pembantu di rumah Raska,lalu menyodorkan kotak P3K yang di pinjamnya.

"Makasih ya Bi"ujar Rastia sopan.

Bi miming pun tersenyum,"Sama sama Neng,Den Raska nya udah di obatin?"nya Bi miming.

Rastia mengangguk,"Udah Bi,baru aja tadi"ujar Rastia.

"Kalo gitu,Tia ke situ dulu Bi"ujarnya lagi.

Bi miming mengangguk,kamudian Rastia pun berjalan menuju meja makan lagi.

Saat di perjalanan menuju meja makan,Rastia tak sengaja memandang jam dinding.Rastia melonjak kaget.

"Pukul 10.00"pekik Rastia.

Ia lupa,ia harus berjualan.Ini pun sudah siang.Seharusnya ia berjualan tadi pukul 08.00 setelah mengantarkan koran kiran tersebut.

Rastia segera berjalan tergesa gesa,namun saat ia melewati meja makan,ia melihat Raska yang menatapnya aneh.

Tapi ia tak peduli,yang penting ia harus cepat cepat berjualan.

"Mau kemana lo?"tanya Raska yang membuat langkah Rastia terhenti.

Rastia pun membalikan badannya,"Aku lupa mau jualan,maaf nya"jelas Rastia dengan nada yang sedikit ngos ngosan akibat ia tergesa gesa untuk pergi berjualan.

Ia pun membalikkan badannya kembali membelakangi Raska.

"Berhenti"titahnya.Tetapi masih di hiraukan Raska.

"Gue bilang berhenti"titahnya dengan nada suara yang menaik.

Rastia yang mendengarnya diam dan membalikan badannya lagi.

Rastiamenatap Raska yang sedang menatapnya datar.

Seolah mengerti,Rastia berjalan ke arah Raska.

"Kata siapa lo boleh pergi dari sini?"tanya Raska sambil menatapnya datar.

"Gak kata siapa siapa"jawab Rastia sambil menunduk.

"Berarti lo gak boleh pergi dari sini sebelum gue perbolehin"ujar Raska santai.

"Tapi ini penting banget"cerca Rastia sambil memasang ekspresi memohon.

"Sepenting itukah berjualan bagi lo?"tanya Raska.
"Ia ini penting pake banget"jawab Rastia.

"Kalo butuh uang gue bisa kasih lo.Cuma uang mah gampang.Asal lo tetep disini sampe gue perbolehin lo pulang."ujar Raska enteng.

Rastia memandang Raska penuh amarah saat ia mendengar perkataannya tadi.

"Entengnya kamu ngomong cuma.Aku gak butuh uang kamu.Aku gak perlu ngemis ngemis ke orang lain.Memang kamu kaya, kamu bisa beli apa aja semau kamu.Tapi bagi aku berjualan itu sangat penting,karena itu adalah satu satunya buat aku hasilin uang.Kamu hidup dengan orang tua,sedangkan aku enggak.Kamu masih bisa dengan mudah minta ini itu ke orang tua kamu.,tapi aku enggak."marah Rastia sambil menangis.

Raska pun merasakan rasa sakit saat wanita di depannya menangis.

Raska berfikir,seharusnya ia tak berkata seperti itu kepadanya.

"Gu..gue minta maaf.Gue gak bermaksud begitu sama lo"kata Raska.

"Mending lo duduk dulu"ucapnya lagi.

Rastia pun duduk.Ia masih menangis.

Raska bingung dengan kondisi seperti ini.Ia harus berkata apa lagi,atau apa pun supaya ia bisa menenangkannya.




Jum'at
24 Januari 2020

Assalamu'alaikum teman😊
Sedih akutuuu😑
Lanjut ke part berikutnya😊

RASTIA(Badboy) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang