Part 1

14.3K 406 1
                                    

Di sebuah rumah sedang di adakan prosesi akad nikah.

" Saya nikahkan dan kawinkan putri saya yang bernama Titania Putri binti Budi Sudarman dengan Nizar Nayatama bin Surya Nayatama dengan mas kawin uang 1 milyar rupiah di bayar tunai."

" Saya terima nikah dan kawinnya Titania Putri binti Budi Sudarman dengan mas kawin tersebut di bayar tunai. "

" Sah...sah...sah... "

Semua orang pun langsung berdoa. Di sudut ruangan tersebut seorang wanita muda menangis dalam diam. Tidak lama kemudian Tita sang pengantin wanita akan mencium punggung tangan Nizar sang pengantin pria, tiba-tiba Nizar berteriak...

" Auw...!!!

Tita tidak memperdulikan teriakkan Nizar. Tidak lama kemudian Nizar mengajak Tita pulang ke rumah orang tuanya. Malam harinya Nizar langsung mengajak Tita pulang ke rumahnya sendiri. Saat di dalam rumah, Tita langsung masuk ke dalam sebuah kamar, mengkunci pintu kamar tersebut, duduk berjongkok di depan pintu sambil memeluk kedua lutut kakinya sendiri dan menangis tersedu-sedu. Dari balik pintu, Nizar berkata...

" Tita, kamu ngapain nangis sih? Pintu kamarnya ngapain kamu kunci? Bukain...!!! Mas mau masuk. "

" Nggak mau...!!! Om Nizar nggak boleh masuk ke dalam kamar ini. "

" Tita, ini kamar mas Nizar. Kamar kamu ada di sebelah. "

" Benarkah? "

" Iya. "

Tita langsung berdiri, membuka pintu kamar dan berkata...

" Om Nizar, jadi kita berdua nggak tinggal di kamar yang sama? "

" Iya. Kamu nggak mau ya tinggal 1 kamar sama mas? "

" Iya om. Lagi pula kata mbak Tika, Tita nggak boleh 1 kamar sama om. Kecuali saat kita berdua udah mengadakan resepsi pernikahan yang sangat indah seperti prince and princess. "

" Iya. Mas ngerti kok, nanti kita berdua mengadakan resepsi pernikahan yang sangat indah seperti prince and princess. "

" Om, kalau Tita kangen sama papi mami dan mbak Tika, Tita boleh ya pergi ke rumah orang tua Tita? "

" Nggak boleh...!!! Kamu nggak boleh pergi ke sana. Kamu tidak boleh bertemu sama kedua orang tua kamu 1X pun...!!! Kamu juga nggak boleh menelpon kedua orang tua kamu 1X pun. "

" Kok gitu om? Kalau Tita kangen sama mereka gimana? "

" Tita, kamu itu sekarang harus nurut sama mas, karena yang bertanggung jawab dalam hidup kamu itu sekarang bukan pak Budi dan bu Sarah lagi, tapi mas Nizar. "

" Om kok panggil papi dan mami Tita bapak dan ibu? Kenapa om nggak panggil mami dan papi sama seperti Tita? Tadi om Nizar nyuruh Tita panggil orang tua om dengan mama dan papa, sama seperti om. "

" Karena itu kasus yang berbeda...!!! "

" Beda apaan? Tita nggak ngerti? "

" Suatu saat kamu akan mengerti. Oh ya, kamu hanya boleh bertemu dengan dengan Tika, itu pun harus Tika yang datang ke rumah ini. "

" Kalau lebaran om, Tita boleh kan datang dan bertemu dengan kedua orang tua Tita di rumah mami dan papi? "

" Iya boleh, tapi harus sama mas, nggak boleh nginap dan hanya sebentar. Paling lama 30 menit dan kamu harus berada di samping mas. Kalau kamu mau ngomong sama kedua orang tua kamu, mas harus mendengar semua pembicaraan kamu. "

" Apa? 30 menit? Sebentar banget sih? Lagian ngapain sih om mau mendengar semua pembicaraan Tita bersama kedua orang tua Tita? "

" Kalau kamu nggak mau, nggak apa-apa, itu lebih bagus...!!! "

" Kok gitu sih...?!?! "




Titania (1-32 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang