Part 2

9.2K 346 4
                                    

Beberapa bulan kemudian...

Nizar yang duduk di meja makan langsung teriak...

" Tita, buruan sarapan... "

" Iya om. "

Tita mendekat ke meja makan, duduk di depan Nizar dan langsung sarapan. Tiba-tiba Tita berkata...

" Om, Tita sekolah kenapa harus di awasin terus sama bodyguard terus sih? Om Nizar takut ya kalau Tita melarikan diri dari om? "

" Iya. "

" Om Nizar nggak usah khawatir kok, Tita nggak akan melarikan diri dari om. Tita tahu diri kok, Tita selalu ingat kok sama ucapan om, kalau Tita nggak nurut sama ucapan om, pergi ke rumah orang tua Tita secara diam-diam dan Tita melarikan dari rumah ini, maka om akan menyuruh mami dan papi bayar hutang-hutang mereka dulu sebesar 1 milyar menjadi 3 milyar. "

" Pintar. Buruan makan..."

" Iya om. "

" Jangan cemberut, smile. "

" Iya. "

Tita pun tersenyum, tiba-tiba Tita kembali berkata...

" Om..."

" Apa? "

" Pulang sekolah, Tita boleh ya pergi ke makam mbak Tika. "

" Hari Minggu aja, nanti mas temani kamu. "

" Tita pengennya hari ini om, hari ini mbak Tika ulang tahun yang ke 23 tahun. Nanti Tita perginya sama mang Ujang dan tante Flo aja deh. "

" Ya udah nggak apa-apa, tapi maaf ya mas nggak bisa temani kamu. Hari ini mas ada meeting penting dengan klien. "

" Nggak apa-apa kok om. Kan lebih bagus kalau nggak ada om. "

" Memangnya kenapa? Kamu pasti mau cerita hal jelek tentang mas kan sama Tika? Atau kamu mau curhat sama Tika tentang cowok yang kamu suka di sekolah? "

" Om Nizar sok tahu. "

" Kamu itu sampai kapan sih panggil om terus? Tika aja sejak dulu panggil mas. "

" Wajarlah om, mbak Tika panggil om dengan mas. Umur om dan mbak Tika kan cuma beda 8 tahun. Sedangkan umur om dan Tita jauh... banget. Seperti langit dan bumi. Lagian ya om, seharusnya yang nikah sama om itu mbak Tika bukan Tita. Om lihat kan waktu kita berdua nikah dulu, mbak Tika nangis terus. Pasti mbak Tika itu suka sama om. "

" Kamu itu kecil-kecil sok tahu. "

" Ya tahulah om. Buktinya dulu mbak Tika sering datang dan nginap di rumah ini. Pasti dulu mbak Tika mau lihat om terus. "

" Terus, kalau mas nikah sama Tika, sekarang mas udah jadi duda saat pernikahan mas sama Tika baru berusia 1 bulan? "

" Iya om. "

" Ya udah, kamu buruan makan dan berangkat ke sekolah. "

" Iya om. "

Tidak lama kemudian Tita berangkat ke sekolah bersama sopir dan bodyguard nya. Saat jam pulang sekolah Tita langsung pergi ke makam Tika dengan membawa buket bunga Mawar Merah bersama bodyguard nya. Saat di depan makam Tika, Tita berkata...

" Tante Flo, boleh nggak Tita pengen berduaan aja dengan mbak Tika? Tita mau curhat sama mbak Tika. "

" Nggak boleh mbak Tita, saya harus menjalankan perintah dari pak Nizar. Jarak antara mbak Tita dan saya paling jauh 1 meter. Kalau saya mengabaikan perintah pak Nizar, saya bisa di pecat sekarang juga. Cari kerja itu sulit mbak. Saya harap mbak Tita mengerti. "

" Iya deh. "

Tita pun mulai berdoa dengan sangat khusyuk. Tidak lama kemudian Tita berbisik-bisik di depan batu nisan Tika, mengeluarkan segala curhatannya. Tidak lama kemudian Tita pulang ke rumah.

Titania (1-32 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang