Part 21

4.8K 198 0
                                    

Setelah itu Tita pun langsung keluar dari dalam toilet, menuju meja rias dan tempat tidur untuk mencari beberapa helai rambut papi dan mami Tika dan langsung memasukkannya ke dalam 2 kantong plastik berwarna Putih. Tika pun langsung memasukkannya ke dalam tas kecilnya dan menuju pintu keluar.

Sedangkan di ruang tamu, saat mami Tika akan memberikan air es tersebut pada Nizar, tiba-tiba Tita keluar dari dalam kamar tersebut dan berkata...

" Mas Nizar ayo buruan kita pulang. "

" Kok buru-buru banget sih Ta, mas aja belum minum nih. "

" Maaf mas, mas minumnya buruan aja. Tita lupa mas, hari ini Tita janjian sama teman-teman Tita buat kerja kelompok. "

" Benarkah? Ya udah, kalau gitu kita berdua pulang sekarang juga. "

Ucap Nizar kemudian langsung minum air es buatan mami Tika dan berkata...

" Bu, terima kasih ya air es nya, maaf kalau nggak habis di minum. "

" Iya, nggak apa-apa kok. "

" Mi, maaf ya Tita sama mas Nizar harus buru-buru pulang. "

" Nggak apa-apa Ta. "

" Terima kasih ya mi, toiletnya. Sekarang Tita udah nggak kebelet pipis lagi. Perut Tita juga udah enakkan. "

" Iya, tapi jangan ulangi lagi masuk ke dalam kamar mami gitu aja. "

" Iya mi, maaf. "

" Salam buat pak Budi ya bu dari saya dan Tita. "

" Iya Zar. "

" Assalammualaikum mi..."

" Assalammualaikum bu..."

" Waalaikumsalam. "

Tita dan Nizar cepat-cepat masuk ke dalam toilet dan meninggalkan rumah tersebut. Saat di dalam mobil Nizar berkata...

" Gimana Ta, dapat sample rambut kedua orang tua Tika? "

" Alhamdullilah dapat mas. "

" Sikat giginya gimana, sama nggak warna dan merk nya? "

" Alhamdullilah sama mas. "

" Alhamdullilah, mas senang dengarnya. Berarti sekarang juga kita ke rumah sakit. "

" Iya mas. Mas, tadi Tita kelamaan nggak ada di dalam kamar papi mami? "

" Nggak sih, mungkin sekitar 5 menit. Tapi ya Ta, kayaknya tadi maminya Tika curiga deh sama kamu. "

" Benarkah? "

" Iya Ta, tadi maminya Tika udah 3X mau mencoba masuk ke dalam kamarnya. Untung aja tadi mas Nizar menghalang-halanginya dan mengulur-ngulur waktu. "

" Terima kasih ya mas, tadi udah bantuin Tita. "

" Sama-sama. "

" Mas, sebenarnya tadi mami bukan curiga sama Tita tapi mami sejak dulu tidak memperbolehkan Tita masuk ke dalam kamar mami dan papi. Waktu kecil dulu, Tita pernah habis-habisan di marahi sama papi dan mami saat Tita masuk ke dalam kamar itu. Mungkin mami dan papi takut kalau Tita mencuri uang atau benda-benda berharga lainnya dari kamar mami dan papi. Padahal kan Tita sama sekali nggak pernah mencuri. "

" Pernah kok 1X. "

Ucap Nizar secara tiba-tiba. Tita yang tadinya sedih berubah sangat kaget sekali mendengarnya dan langsung berkata...

" Kapan? Memangnya Tita mencuri apaan mas? Siapa mas yang memfitnah Tita? "

" Kapannya mas nggak tahu. Nggak ada juga yang memfitnah Tita. Semuanya kan fakta. Yang Tita curi kan hatinya mas Nizar. "

" Ih...ih...mas Nizar gombal. Kirain Tita benaran. "

Ucap Tita tersenyum dan tersipu malu. Nizar yang melihatnya pun ikut tersenyum dan berkata...

" Gitu donk senyum jangan sedih terus. "

" Iya mas. "

Tidak lama kemudian mereka berdua sampai di rumah sakit. Tita pun langsung memberikan kedua sample tersebut dan menjalani test DNA.

   

Titania (1-32 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang