Part 25

5K 203 0
                                    

Tita melipat kedua tangannya di depan dada dan berkata...

" Kalau mas Nizar nggak bo'ong, memangnya tante tadi lihat siapa? Orang di samping kiri, samping kanan dan belakang kita nggak ada orang lain selain kita berdua. Tante tadi nggak mungkin lihatin Tita kan dan mengedipkan sebelah matanya pada Tita kan? "

" Memang iya kok. Wanita tadi itu memang lihatin Tita dan mengedipkan sebelah matanya pada Tita. Makanya tadi mas pelotin dia. "

" Maksud mas Nizar apaan? "  

" Ta, wanita itu tadi lesbi dan dia suka sama kamu. "

" What? Mas Nizar bo'ong kan? "

" Nggak kok. "

" Memangnya mas Nizar tahu dari mana kalau tante itu adalah seorang lesbi? "

" Soalnya wanita tadi itu pacarnya salah satu pegawai wanita di kantor mas. Mas sama sekretaris pribadi mas pernah kok lihat wanita tadi sedang ciuman bibir gitu di depan pintu hotel dengan pegawai mas itu."

" Benarkah? "

" Iya. "

" Terus mas Nizar ngapain ada di hotel sama sekretaris mas? Apa jangan-jangan mas Nizar sama om Ridwan itu pasangan gay? "

" What? Gay? Oh no...!!! Tita...!!! Mas Nizar itu 100% normal...!!! "

" Terus ngapain mas Nizar ke hotel? Selingkuh sama wanita lain? Mas Nizar selingkuh sama siapa dan di hotel mana? Jawab? "

" Ya allah Ta, kamu nyeremin banget sih saat cemburu. "

" Tita nggak cemburu...!!! "

" Iya iya, Tita nggak cemburu sama mas Nizar dan mas Nizar juga nggak selingkuh sama wanita lain. Mas ada di hotel waktu itu sedang ada urusan bisnis di Bali. "

" Benarkah? "

" Iya Ta. "

" Sumpah demi apa? "

" Sumpah demi allah, Tita sayang. "

" He...he...he...maaf mas. "

" Iya dimaafin, mas senang kok kamu cemburu sama mas. Itu tandanya kamu cinta sama mas. "

" Tita nggak cemburu...!!! "

" Tapi cinta kan sama mas? "

" Mama, papa, Tita laper. "

Ucap Tita cepat-cepat menghindar dari Nizar dengan wajah merah merona. Nizar, mama dan papanya senyum-senyum melihat kelakuan Tita. Tita langsung menuju dapur dan meja makan. Tita pun makan dengan sangat lahapnya sambil tersenyum bahagia dan menggoyang-goyangkan kepalanya ke kiri dan ke kanan. Saat Nizar, mama dan papanya duduk di meja makan, Tita langsung berkata...

" Pa, ma, papa dan mama mau makan bareng Tita nggak? Nanti Tita ambilin piring, nasi dan lauknya untuk mama dan papa. "

" Papa dan mama udah makan Ta. "

" Oh. "

" Ma, masakan mama enak banget. "

" Iya, Tita makan yang banyak ya. Tapi makannya pelan-pelan nanti Tita tersedak loh. "

" Iya ma. "

" Ehem...mas Nizar nggak ditawarin makan, Ta? Mas Nizar juga laper loh. Tadi kan di restoran mas Nizar baru makan setengah porsi loh. "

" Mas Nizar mau makan nggak? Nanti Tita ambilin buat mas Nizar. "

Ucap Tita dengan malu-malu. Nizar, mama dan papanya tersenyum melihatnya. Nizar pun berkata...

" Iya Ta, mas Nizar mau makan. Tolong ambilin makan buat mas Nizar ya? "

" Iya mas. Mas Nizar mau lauk dan sayur apa? "

" Sama seperti kamu. "

Tita pun langsung mengambilkan sepiring nasi, sayur dan lauknya untuk Nizar. Mereka berdua pun makan bersama-sama berhadap-hadapan. Sementara mama dan papa Nizar hanya melihat mereka berdua. Tiba-tiba Tita berkata...

" Mama, setelah lulus SMU nanti, mama tolong ajarin Tita masak ya? Please? Boleh ya ma? "

" Iya sayang. "

Titania (1-32 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang