Part 22

4.8K 192 0
                                    

1 Minggu kemudian...

Tita datang ke rumah sakit untuk mengambil hasil test DNA dengan temani oleh Nizar dan papa mama Nizar. Sebelum Tita membuka hasil test DNA tersebut, Tita bertanya sama dokter.

" Dok, hasil test DNA ini akurat kan dok dan tidak tertukar dengan sample milik orang lain kan dok? "

" Iya mbak. 100% akurat dan tidak tertukar dengan sample milik orang lain. "

Dengan tangan gemetaran, perlahan-lahan Tita membuka hasil test DNA tersebut, membacanya dengan seksama lembar demi lembar. Kedua mata Tita pun langsung meneteskan air mata. Tita pun berkata...

" Astafirullahalazim ya allah, ternyata Tita benar bukan anak kandung papi dan mami. Ternyata Tita cuma anak adopsi. "

Mama Nizar langsung memeluk tubuh Tita, mengelus-elus punggung dan hijab Tita sambil berkata...

" Sabar ya Ta, anak mama pasti kuat kok menghadapi semua cobaan ini. "

" Iya ma. "

" Anak papa jangan nangis lagi ya? "

" Iya pa. "

" Tita nggak boleh cengeng ya Ta, Tita kan udah 17 tahun. "

" Iya mas. "

" Sekarang kita semua pulang ya, Ta."

" Iya ma. "

Mereka pun meninggalkan rumah sakit. Saat di dalam mobil, tiba-tiba Tita berkata...

" Ma, pa, mas Nizar, boleh nggak Tita sekarang pergi ke panti asuhan Cinta Kasih? Mama, papa dan mas Nizar mau nggak menemani Tita kesana. "

" Boleh Ta, mama mau kok temani kamu kesana. "

" Papa juga mau temani Tita kesana. "

" Mas Nizar juga mau Ta. Tapi nanti Tita disana jangan sedih ya? "

" Iya mas. Terima kasih ya ma, pa, mas Nizar. Tita sayang sama mama, papa dan mas Nizar. "

" Kita juga sayang Ta sama kamu. "

Nizar pun langsung menyetir mobilnya menuju ke panti asuhan Cinta Kasih. Sesampainya di sana Tita langsung bertanya sama pengurus panti. Pengurus panti pun langsung mencari data-data tentang Tita. Saat pengurus panti asuhan menemukan nama Tita di laptop, Tita, Nizar dan mama papa Nizar langsung melihatnya secara bergantian dan berkata...

" Sabar ya Ta..."

" Iya ma, pa, mas Nizar. "

Tita pun satu persatu melihat nama-nama anak-anak panti asuhan tersebut dan bertanya...

" Bu, kenapa semua nama akhir anak panti asuhan ini sama semua? Anak-anak perempuan, nama akhirnya Putri. Sedangkan anak laki-laki, nama akhirnya Putra. Apa memang di sengaja ya bu? "

" Iya Tita, itu peraturan dari pemilik panti asuhan ini. "

" Oh. "

Tidak lama kemudian Tita, Nizar dan papa mama Nizar berkeliling-keliling panti asuhan tersebut dan bermain-main dengan anak-anak panti asuhan dengan sangat gembira. Tiba-tiba Tita berkata...

" Mama, papa, mas Nizar, nanti Tita akan kasih anak dan cucu yang banyak buat mama, papa dan mas Nizar biar mama, papa dan mas Nizar senang terus dan bahagia terus seperti sekarang ini. "

" Benarkah? "

Ucap mama, papa dan Nizar bersamaan. Tita tersenyum dan berkata...

" Iya ma, pa, mas Nizar, Tita nggak bo'ong. "

" Terima kasih ya sayang... "

" Iya ma. "

" Terima kasih ya nak..."

" Iya pa. "

" Terima kasih ya calon istrinya mas Nizar..."

" Iya mas. Tapi ya mas, nanti mas buatin taman bermain gitu di halaman belakang rumah mama dan papa bukan di rumah kita. "

" Kok gitu sih? Taman bermainnya kenapa harus di buat di halaman belakang rumah mama dan papa sih Ta? Kenapa nggak di rumah kita aja?"

Titania (1-32 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang