Part 24

4.7K 198 0
                                    

Nizar pun ikut berdiri dan berkata...

" Iya iya, kita berdua pulang ke rumah kita sekarang juga. "

" Tita nggak mau pulang ke rumah mas, Tita mau pulang ke rumah mama dan papa aja. "

" Kok pulang ke rumah mama dan papa sih, Ta? "

" Bodo'...!!! Pokoknya Tita mau pulang ke rumah mama dan papa. "

" Iya iya, kita pulang ke rumah mama dan papa aja. "

Nizar membayar bill dan langsung pulang ke rumah mama dan papanya. Saat di perjalanan menuju rumah mama papa Nizar, Tita hanya diam saja. Nizar pun berkata...

" Ta, Tita kenapa diam aja sih? "

" Nggak apa-apa...!!! Mas Nizar jangan tanya-tanya lagi, Tita nggak mau ngomong sama mas Nizar. "

" Ya udah, tapi Tita jangan-jangan lama-lama ya mogok bicara sama mas dan nggak boleh mogok makan juga. "

Tita hanya diam, di sepanjang perjalanan menuju rumah mama dan papa Nizar, mereka berdua pun hanya diam. Saat Tita dan Nizar tiba di  rumah mama dan papa Nizar, Tita langsung berlari-lari dan berkata...

" Assalammualaikum ma, pa..."

" Waalaikumsalam. "

Tita langsung mencium punggung tangan mama papa Nizar dan langsung memeluk tubuh mama Nizar sambil menangis tersedu-sedu. Mama dan papa Nizar yang sangat kaget langsung berkata...

" Tita kenapa nangis sayang? "

" Ta, apa Nizar berbuat jahat sama kamu? Nizar nya mana? "

Tita tetap diam dan terus menangis tersedu-sedu. Tidak lama kemudian Nizar muncul dan berkata...

" Assalammualaikum ma, pa..."

" Waalaikumsalam. "

Nizar mencium punggung tangan kanan mama papanya dan berkata...

" Ma, pa, Tita kenapa nangis? "

" Seharusnya mama dan papa tanya sama kamu, Nizar. Apa tadi kamu bertengkar dengan Tita? "

" Nggak ma, cuma tadi saat dinner, Tita tiba-tiba berubah kesal, ketus gitu sama Nizar, tiba-tiba mogok makan juga. Di sepanjang perjalanan tadi, Tita juga mogok ngomong sama Nizar. "

" Memangnya kenapa Zar? "

" Nggak tahu pa, saat Nizar tanya sama Tita, Tita selalu bilang nggak apa-apa. "

" Sayang, memangnya kamu kenapa tiba-tiba bicara ketus dan kesal sama Nizar? "

Tita tetap diam dan terus menerus menangis.

" Nak, Tita jangan nangis terus donk. Nangis tidak menyelesaikan masalah nak. Tita ngomong ya, jelasin sama papa, mama dan Nizar. "

Tita melepaskan pelukannya, menghapus air matanya, menatap kesal pada Nizar dan berkata...

" Papa, mama, mas Nizar jahat. Tita benci sama mas Nizar. Mas Nizar genit dan playboy...!!! "

" Apa? Genit? Playboy? "

" Iya...!!! Mas Nizar genit dan playboy.

" Maksud kamu apaan sih Ta? Memangnya mas genit sama siapa? "

" Sama siapa lagi kalau bukan sama tante yang ada di depan meja kita di restoran tadi. Tadi Tita lihat mas Nizar menatap tante tadi terus-terusan, lama lagi. Tante tadi juga senyum-senyum gitu sama mas sambil mengedipkan sebelah matanya sama mas Nizar. Memangnya kedua mata tante itu buta apa? Memangnya dia nggak lihat, kalau di samping mas Nizar itu ada Tita? "

" Tita cemburu ya sama mas Nizar? "
Ucap Nizar tersenyum.

" Nggak...!!! "

" Ya udah kalau Tita nggak cemburu sama mas, nggak apa-apa kok. Tapi  sekarang Tita senyum ya sama mas Nizar..."

" Nggak mau...!!! "

" Kok nggak mau sih Ta? "

" Bodo'...!!! "

" Tita, wanita tadi bukan melihat mas Nizar dan mengedipkan sebelah matanya sama mas Nizar. "

" Maksud mas Nizar apaan? Dasar mas Nizar tukang bo'ong...!!! "

" Mas Nizar nggak bo'ong kok. Sumpah deh..."

Titania (1-32 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang