Tita pun kembali menekan tombol play pada keyboard laptop.
" Mas, sebenarnya Tika pengen mas Nizar itu benar-benar jadi suaminya Tita. Tika egois banget ya mas, pa, ma? Maaf...Tika yakin 100% bahwa mas Nizar itu suami terbaik buat Tita dan ayah yang baik buat anak-anak Tita nanti. Mas Nizar, seandainya mas Nizar sampai sekarang belum menikah dengan wanita lain, mas Nizar mau ya nikah sama adik kesayangan Tika? Mas Nizar tunggu Tita 1 tahun lagi. Tika yakin kok, Tita pasti lama-lama jatuh cinta sama mas sebagai seorang wanita kepada seorang pria. "
" Dek, kamu mau nggak membuka hati kamu untuk mas Nizar? Tapi kalau kamu nggak mau nggak apa-apa kok? Mbak tahu kok cinta itu nggak bisa di paksakan. Tapi seandainya kamu mau membuka hati kamu untuk mas Nizar, kamu harus setulus hati menyayangi dan mencintai mas Nizar. Mbak juga berharap, kamu secepatnya menikah sama mas Nizar secara agama dan hukum negara. Jangan kelamaan mikirnya, nanti mas Nizar nya keburu di ambil orang. Mas Nizar itu ya dek, sholeh banget, ganteng banget, baik banget, kaya banget, care banget dan tua banget...!!! He...he...he...maaf mas, becanda. Peace..."
Ucap Tika sambil mengangkat kedua jari tangannya ke atas membentuk tanda V. Tita langsung menekan tombol stop dan tertawa terbahak-bahak sambil berkata...
" Mbak Tika benar banget tuh, om Nizar memang tua banget. "
Nizar hanya tersenyum dan meletakkan tangan kanannya ke atas kepala Tita. Tita pun kembali menekan tombol play.
" Dek, ingat ya pesan mbak, kalau kamu benar-benar menikah dengan mas Nizar, setelah selesai ijab qabul, kamu jangan gigit punggung tangan kanan mas Nizar seperti dulu. Kamu harus mencium punggung tangan kanan mas Nizar dengan lembut dan mesra. "
" Satu lagi, jangan panggil mas Nizar om lagi. Panggil mas, atau sayangku, cintaku, suamiku, atau apapun yang kamu suka. "
" Mas Nizar, mama, papa, Tika mengucapkan banyak-banyak terima kasih sama mas Nizar, mama dan papa karena sudah mau menolong Tika 5 tahun yang lalu. Terima kasih juga karena mama dan papa sudah tulus menyayangi kita berdua seperti anak kandung mama dan papa sendiri. Seandainya ada kehidupan kedua, Tika pengen benar-benar jadi anak kandung mama dan papa dan menjadi adik kandung mas Nizar. "
" Ma, terima kasih ya udah buat Tika memakai hijab, hijrah dan menjadi wanita muslimah di akhir hidup Tika. Hijab juga membuat Tika nyaman menutupi kepala botak Tika dari pada rambut palsu. "
" Pa, ma, terima kasih ya sudah merawat Tika saat di rumah sakit. Terima kasih juga ya mas Nizar, sudah mengizinkan Tika tinggal di rumah mas Nizar dan menghabiskan sisa umur Tika bersama Tita. Tolong maafin Tika dan Tita yang selalu merepotkan dan menjadi beban mas Nizar, mama dan papa. Tika hanya bisa berdoa pada allah SWT, semoga kebaikkan kalian bertiga di balas berlipat-lipat ganda sama allah SWT."
" Aamiin. "
Ucap Nizar, mama dan papanya bersamaan." Pa, boleh ya malam ini Tika pinjam mama buat menemani Tita tidur di dalam kamarnya? Tika takut, Tita malam ini nggak bisa tidur dan menangis terus-terusan karena sedih dan syok dengan semua ucapan Tika tadi. Mama juga mau ya malam ini tidur berdua sama Tita? Tika yakin deh, pasti papa mau meminjamkan mama buat Tita malam ini dan mama juga pasti mau malam ini tidur sama Tita. Papa dan mama kan orang tua Tika dan Tita terbaik di dunia ini. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Titania (1-32 End).
Romance" Om, kalau Tita kangen sama papi mami dan mbak Tika, Tita boleh ya pergi ke rumah orang tua Tita? " " Nggak boleh...!!! Kamu nggak boleh pergi ke sana. Kamu tidak boleh bertemu sama kedua orang tua kamu 1X pun...!!! Kamu juga nggak boleh menelpon k...