Part 20

5.1K 202 2
                                    

Beberapa hari kemudian...

Tita dan Nizar sedang makan malam. Tiba-tiba Tita berkata dengan ragu-ragu...

" Mas..."

" Kenapa Ta? "

" Hari Sabtu besok, mas mau ke kantor nggak? "

" Memangnya kenapa Ta? "

" Mas mau nggak temani Tita ke rumah papi dan mami? Tita takut kesana sendirian. Tita mau mengambil sample rambut papi dan mami dan mengambil sikat gigi papi dan mami. Sikat gigi penggantinya sudah Tita beli kok tadi sore sama tante Flo. Tita mau melakukan test DNA sama papi dan mami. Tita bukannya nggak percaya sama semua ucapan mbak Tika, tapi Tita pengen membuktikannya sendiri biar hati Tita lebih yakin dan lebih tenang. "

" Ya udah, besok mas kerjanya setengah hari aja. Nanti saat jam makan siang besok, mas akan makan siang di rumah bersama kamu, setelah itu kita langsung ke rumah orang tua Tika untuk mendapatkan sample rambut dan mengambil sikat gigi kedua orang tua Tika. Nanti kita berdua langsung ke rumah sakit buat melakukan test DNA kamu dan kedua orang tua Tika. "

" Iya mas. Terima kasih banyak ya mas, udah mau menolong Tita. "

" Sama-sama. "
___________________

Keesokkan harinya...

Saat jam makan siang, Nizar pulang ke rumah dan makan siang bersama Tita. Setelah itu Tita dan Nizar sholat Dzuhur berjamaah dan langsung pergi ke rumah orang tua Tika. Saat tiba di dalam rumah, Tika langsung berlari-lari menuju ke dalam kamar orang tua Tika. Mami Tika langsung berkata...

" Tita, kamu mau ngapain masuk ke dalam kamar mami? "

" Tita kebelet pipis mi, perut Tita juga sakit banget. Tita numpang ke toilet yang ada di kamar papi dan mami ya? "

" Tapi Ta, toilet lain kan ada. "

" Nggak keburu mi. "

Ucap Tita langsung masuk ke dalam kamar orang tua Tika. Saat mami Tika akan masuk ke dalam kamar, Nizar cepat-cepat berkata...

" Bu, ini tadi Tita bawain parsel buah buat ibu. Tita bilang, buah-buahan ini adalah buah-buahan favorit ibu dan bapak. Semoga ibu suka ya? "

" Iya Zar, terima kasih ya. "

Ucap mami Tika mengambil parcel buah tersebut sambil menuju ke dalam kamarnya. Nizar cepat-cepat berkata...

" Bu, parcel buahnya kok mau di bawa masuk ke dalam kamar tidur sih? Kenapa nggak di bawa ke dapur?

" Oh ya maaf, maklum Zar udah tua, udah pikun. "

Mami Tika pun cepat-cepat meletakkan parcel buah tersebut ke atas meja makan dan akan kembali menuju ke kamarnya. Nizar pun mengulur-ngulur waktu dan berkata...

" Bu, saya boleh minta segelas air dingin nggak? Tapi yang pakai batu es, saya haus banget bu. "

" Iya...iya...boleh, maaf ya saya lupa nawarin kamu minum dan buat minuman untuk kamu. Maklum Zar, faktor umur. "

" Nggak apa-apa bu. Pak Budi lagi kerja ya bu? "

" Iya Zar. "

Mami Tika pun membuatkan segelas air dingin dengan memakai batu es untuk Nizar. Sedangkan di dalam kamar, Tita cepat-cepat menuju kamar mandi dan mencari sikat gigi mami dan papi Tika. Tita pun berkata...

" Alhamdullilah, untung sikat gigi mami dan papi benaran sama warna dan merk nya. Mbak Tika, thanks banget ya udah kasih tahu Tita. "

Tita cepat-cepat menukar kedua sikat gigi tersebut dengan sikat gigi yang ada di dalam tas kecilnya. Tita pun membasahi kamar mandi tersebut dengan air.

Titania (1-32 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang