Part 3

7.8K 309 3
                                    

1 tahun kemudian...

Tita sedang berbaring di atas kasurnya sambil menangis dan memegang perutnya yang sangat sakit. Tiba-tiba Nizar mengetuk-ngetuk pintu kamar Tita dan berkata...

" Tita, ayo buruan bangun. Sekarang kita berdua sholat Shubuh berjamaah. "

" Iya om. "

Tita pun langsung berdiri dan menuju ke dalam kamar mandi. Tidak lama kemudian dari dalam kamar mandi Tita berteriak...

" Aaaa..."

Nizar yang mendengar jeritan Tita di ruang sholat langsung berdiri dan menuju kamar Tita, mengetuk-ngetuk kamar Tita, mencoba membuka pintu kamar Tita dan berkata...

" Tita, kamu kenapa? Kamu baik-baik aja kan? Tita, pintunya buka donk. "

Di dalam kamar mandi Tita terus menangis dan menangis. Nizar yang sangat panik langsung mendobrak pintu kamar Tita dan menuju ke  kamar mandi. Sesampainya di dalam kamar mandi, Nizar langsung berjongkok, memegang kedua bahu Tita dan berkata...

" Tita, kamu kenapa? Kamu nggak apa-apa kan? "

" Om Nizar, celana dalam Tita ada darahnya, perut Tita juga sakit banget. "

" Apa? "

Ucap Nizar sangat kaget. Tidak lama kemudian Nizar tersenyum sambil mengacak-acak rambut Tita. Tita yang melihat Nizar tersenyum langsung berkata sambil menangis ...

" Om ngapain senyum-senyum sih? Om juga ngapain ngacak-ngacak rambut Tita? Om Nizar itu seharusnya bantuin Tita. Ayo om, sekarang om Nizar anterin Tita ke rumah sakit. "

Nizar menghapus air mata Tita dan berkata dengan lembut...

" Tita, kamu jangan nangis lagi ya? Kamu itu sakit perut karena menstruasi. Darah di celana dalam kamu itu adalah darah menstruasi pertama kamu. Jadi kita berdua nggak perlu ke rumah sakit dan kamu jangan nangis lagi ya? "

" Benarkah? "

" Iya. Ayo berdiri, nanti mas minta pembalut dan obat menstruasi sama bik Ina. "

" Iya om. "

Nizar pun langsung meminta sebuah pembalut, obat menstruasi dan segelas air mineral pada pembantunya. Tidak lama kemudian Nizar membawa pembalut, obat menstruasi dan segelas air mineral ke dalam kamar Tita dan memberikannya pada Tita dan berkata...

" Tita, kamu minum dulu ya obatnya.

" Iya om. "

Tita pun langsung minum obat nyeri menstruasi.

" Tita, mas mau ambil wudhu dulu ya mau sholat Shubuh. Kita berdua sholat berjamaah lagi nanti, saat kamu selesai menstruasi kurang lebih 1 minggu kemudian dan selesai mandi wajib. "

" Iya om. Om, memangnya om Nizar tadi belum ambil air wudhu ya? "

" Sudah sih, tapi kan udah batal. Tadi kan mas nyentuh kamu. "

" Om Nizar aneh deh, setiap selesai ambil air wudhu, saat om dan Tita sengaja atau pun nggak sengaja bersentuhan pasti om Nizar ambil air wudhu ulang dan nyuruh Tita juga mengulang ambil air wudhu. Memangnya kenapa sih om, Tita kan istrinya om Nizar? Apa jangan-jangan air wudhunya jadi batal karena kita berdua hanya nikah sirih? "

" Udah kamu nggak usah mikirin hal itu, pokoknya ikutin aja apa kata mas. Nanti suatu saat kamu akan mengerti. "

" Iya om. "

" Tita, sekarang kamu buruan mandi dan pakai pembalutnya nanti tembus kemana-mana loh darah menstruasi nya. Pulang sekolah nanti, ajak Flo ke supermarket buat beli pembalut. Kalau kamu nggak ngerti pembalut yang cocok buat kamu, kamu tanya sama bodyguard kamu itu. "

" Iya om. "

Nizar pun keluar dari kamar Tita, mengambil air wudhu dan sholat Shubuh sendirian.

Titania (1-32 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang