Part 18

5K 213 1
                                    

Dengan mata berkaca-kaca Tika berkata...

" Ma, pa, mas Nizar, Tika titip adik kecil Tika ya..."

" Iya Tika. "
Ucap Nizar, mama dan papa Nizar bersamaan.

" Sekali lagi maafin semua kesalahan mbak ya dek. "

" Iya mbak, mbak nggak salah apa-apa kok. "

" Happy sweet seventeen adikku sayang. "

" Terima kasih mbak. "

" Selamat tinggal semuanya... Wassalammualikum wr. wb. "

" Waalaikumsalam wr. wb. "

Nizar pun mengeluarkan memory card, memberikannya pada Tita dan menutup laptopnya. Tita menatap wajah Nizar, mama dan papa Nizar satu persatu dan berkata...

" Om Nizar, mama, papa, terima kasih ya selama 5 tahun ini om Nizar, mama dan papa sudah menerima Tita dan menyayangi Tita apa adanya. "

" Sama-sama, Ta. "

Ucap Nizar, mama dan papa Nizar bersamaan. Tiba-tiba Nizar berkata...

" Tita, Tita ingat kan ucapan mas dulu. Saat Tita berumur 17 tahun, mas akan melepaskan Tita dan memberikan kebebasan sama Tita. Tita boleh kok pacaran sama pria yang Tita sukai, Tita sayangi dan Tita cintai tapi pacarnya no kiss and no sex. "

" Apa? Maksud om Nizar apa? Apa sekarang om Nizar ngusir Tita? Tita tahu kok, om Nizar itu cuma suami palsu. Mama dan papa juga mertua palsu. Tapi sekarang Tita harus tinggal di mana? Tita kan di dunia ini nggak punya siapa-siapa lagi. Tita kan cuma sebatang kara, mami dan papi Tita kan, kata mbak Tika bukan  orang tua kandung Tita. "

Ucap Tita sambil menangis tersedu-sedu dan berlinangan air mata. Nizar pun cepat-cepat berkata...

" Tita jangan nangis ya? Maksud mas bukan seperti itu kok. Maksud mas, mas hanya ingin melihat Tita bahagia bersama dengan pria yang Tita cintai meskipun pria yang Tita cintai itu bukan mas Nizar. Meskipun suatu saat nanti Tita menikah sama pria lain dan nggak akan pernah jadi istri mas Nizar, mas Nizar akan menganggap Tita sebagai adik mas Nizar. Jadi Tita nggak akan pergi kemana-mana. Mas Nizar, mama dan papa akan selamanya menjadi keluarga Tita dan Tita tidak akan hidup sebatang kara lagi di dunia  ini. "

" Benarkah? "

" Iya nak, yang di katakan Nizar itu benar. Iya kan ma? "

" Iya pa. "

" Jadi Tita selamanya tetap boleh tinggal di rumah om Nizar? "

" Iya. "

" Jadi selamanya Tita tetap boleh panggil mama dan papa? "

" Iya. "

Ucap mama dan papa Nizar bersamaan.

" Tita sayang banget sama om, papa dan mama. "

" Mama juga sayang sama Tita. "

" Papa juga sayang sama Tita. "

" Mas juga sayang dan cinta sama kamu, Tita. "

" Mama dan papa kenapa sayang sama Tita? Apa karena kasihan sama Tita? "

" Awalnya iya sih Ta, tapi lama-lama nggak kok. Soalnya kamu itu cantik, imut dan lucu. Lagi pula mama nggak punya anak perempuan dan kamu layak untuk di sayangi dan di cintai. "

" Sama papa juga gitu. "

" Apa om Nizar juga seperti itu? "

" Kurang lebih iya, tapi sayang dan cintanya mas Nizar itu sama kamu bukan sebagai adik dan kakak tapi sebagai seorang pria dan wanita. "

" Maaf ya om, kalau selama ini Tita tidak bisa membalas perasaannya om Nizar? "

" Nggak apa-apa kok. Ya udah sekarang kita tidur aja ya sudah malam. "

Nizar masuk ke dalam kamarnya, papa Nizar masuk ke dalam kamar tamu. Mama Nizar dan Tita masuk ke dalam kamar Tita.



Titania (1-32 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang