Tita sedang duduk di ruang keluarga bersama Nizar dan mama papa Nizar sambil nonton TV dan mengobrol-ngobrol.
" Ta, nanti Tita mau lanjut kuliah di universitas mana? "
" Tita lanjut kuliah di universitas terbuka aja pa. "
" Kok di UT sih sayang? Kenapa kamu nggak kuliah di universitas lain aja seperti teman-teman sebaya kamu? Nanti Tita nggak punya teman loh. "
" Nggak apa-apa kok mas. Kalau Tita kuliah di universitas lain, nanti Tita kerepotan bagi waktunya. Tita kan udah nikah. Tita pengen fokus ngurus rumah, mas Nizar, mama, papa dan anak-anak kita nanti. "
" Terima kasih ya sayang. "
" Sama-sama mas. "
5 tahun kemudian, Tita sudah lulus kuliah S1 di UT. Nizar pun mengajak mama, papa dan kedua anaknya yang baru berusia 4 tahun dan 2 tahun menghadiri wisuda Tita. Nizar mencium kening Tita dan berkata...
" Selamat ya istriku, akhirnya kamu lulus juga S1 nya. "
" Terima kasih mas. "
" Selamat ya sayang, udah lulus kuliah. "
" Terima kasih ma, semua ini berkat mama juga, yang suka bantuin Tita ngurusin anak-anak saat Tita sedang kerepotan dengan tugas kuliah dan skripsi Tita. "
" Selamat ya nak, akhirnya mantu kesayangan papa jadi sarjana juga. "
" Terima kasih pa. "
Mereka semua pun berfoto bersama-sama.
__________________15 tahun kemudian...
Tita kini sudah berusia 38 tahun dan Nizar sudah berusia 56 tahun. Tita dan Nizar memiliki 10 orang anak. 5 anak laki-laki dan 5 anak perempuan. Kedua orang tua angkat Tita sudah meninggal dunia 10 tahun yang lalu.
Mama dan papa Nizar kini berusia 82 tahun. Mereka berdua pun sering sakit-sakitan, terbaring lemas di tempat tidur dan kursi roda. Saat di Minggu pagi, Tita, Nizar dan kesepuluh anak-anak mereka berdua sedang sibuk membersihkan rumah, masak dan lain-lain saling gotong royong dan di bantu beberapa asisten rumah tangga.
Saat Tita selesai memandikan dan memakaikan mama Nizar pakaian, mama Nizar membelai-belai pipi Tita dan berkata...
" Sayang, terima kasih banyak ya kamu udah capek-capek mengurus mama. "
" Iya ma, Tita nggak capek kok. Tita senang bisa ngurus mama. "
" Maaf ya sayang kalau mama merepotin kamu terus-terusan setiap hari. "
" Tita nggak repot kok ma. Lagi pula mas Nizar, anak-anak dan asisten rumah tangga suka bantuin Tita. "
" Tapi sayang, gara-gara mama dan papa, kamu jadi nggak bisa jadi wanita karier dan temani Nizar bekerja di kantor. Seperti mama dan papa dulu. Kita berdua selalu bekerja bersama-sama di kantor. "
" Nggak apa-apa kok ma. Tita senang kok cuma jadi ibu rumah tangga biasa. Kalau Tita jadi wanita karier, Tita nggak bisa belajar masak sama mama, mengurus anak-anak Tita dengan kedua tangan Tita sendiri, bermain sama mereka semua, menemani mereka semua belajar dan lain-lain. "
Nizar pun menggendong tubuh mamanya dan mendudukkannya di sebuah kursi roda. Sedangkan Tita membawa sarapan untuk mama dan papa Nizar. Nizar menyuapi mamanya dan Tita menyuapi papa mertuanya sedikit demi sedikit bubur ayam sampai habis. Papa Nizar pun berkata...
" Terima kasih ya nak. "
" Iya pa. Papa mau nambah lagi nggak bubur ayam nya? "
" Nggak usah nak, papa udah kenyang. "
Tidak lama kemudian Tita dan Nizar mendorong kursi roda mama dan papa Nizar diikuti oleh kesepuluh anak-anak mereka berdua menuju taman belakang rumah mama dan papa Nizar. Sesampainya di sana, mereka semua bermain bersama-sama, bersenda gurau dan tertawa bahagia.
THE END.
KAMU SEDANG MEMBACA
Titania (1-32 End).
Romance" Om, kalau Tita kangen sama papi mami dan mbak Tika, Tita boleh ya pergi ke rumah orang tua Tita? " " Nggak boleh...!!! Kamu nggak boleh pergi ke sana. Kamu tidak boleh bertemu sama kedua orang tua kamu 1X pun...!!! Kamu juga nggak boleh menelpon k...