Tita menekan tombol play...
" Dek, mbak dapat alamat rumah orang tua mas Nizar dari papi dan mami. Waktu itu mbak bo'ong sama papi dan mami, mbak bilang bahwa mbak akan menyakinkan mas Nizar untuk segera menikahi kamu dan membuat hutang-hutang papi dan mami pada keluarga mas Nizar itu lunas. Tujuan mbak cuma ingin kamu secepat mungkin keluar dari rumah papi dan mami. Mbak nggak mau kamu mati. Bagaimana pun mbak yang memasukkan kamu ke dalam rumah papi dan mami dan mbak juga yang harus mengeluarkan kamu dari rumah tersebut. "
Tita menangis tersedu-sedu mendengarnya.
" Dek, maafin mbak ya kalau selama 5 tahun ini kamu kesulitan bertemu dan berkomunikasi dengan papi dan mami. Mbak ya minta tolong sama mas Nizar agar kamu lost contact sama papi dan mami. Mbak takut papi dan mami akan mencelakakan kamu lagi. Bahkan mbak juga menyuruh mas Nizar membuat surat perjanjian Hitam di atas Putih bahwa setelah kamu menikah sama mas Nizar dulu, maka mami dan papi tidak akan menggangu kehidupan kamu lagi, sedikit pun. "
Di layar laptop wajah Tika semakin lama semakin pucat. Suara Tika pun semakin melemah tetapi Tika tetap berkata...
" Mas Nizar, mama, papa, maafin keegoisan Tika ya? Gara-gara Tika ingin melindungi adik kesayangan Tika, Tika jadi merepotkan kalian bertiga. Tika juga mengorbankan masa depan mas Nizar. Seharusnya mas Nizar 5 tahun yang lalu bukan menikah dengan gadis kecil berusia 12 tahun bahkan sama sekali belum menstruasi. Meskipun pernikahan sirih tersebut sama sekali tidak sah secara agama. "
Tita yang sangat kaget mendengarnya langsung menekan tombol stop dan berkata...
" Tidak sah? "
" Iya Ta, pernikahan 5 tahun yang lalu kan kamu menikah sama mas dengan memakai binti pak Budi Sudarman. Yang menikahkan dan menjadi wali nikah kamu juga pak Budi Sudarman. Seharusnya kan wali hakim. "
" Berarti Tita dari dulu sampai sekarang bukan istrinya om Nizar? Bukan mahromnya om Nizar. "
" Iya. "
" Jadi ini alasannya setiap selesai ambil air wudhu, kalau kita berdua sengaja atau pun tidak sengaja bersentuhan harus mengambil air wudhu ulang. Dan Tita kalau menggunakan hijab harus tetap memakai hijab di depan om Nizar. "
" Iya Ta. "
Tita pun kembali menekan tombol play pada keyboard laptop.
" Mas Nizar, apa sekarang mas Nizar sekarang sudah menikah dan punya anak dengan wanita lain? Tika hanya bisa berdoa semoga pernikahan mas Nizar dan istri mas Nizar berbahagia. Tika juga berharap anak-anak mas Nizar sehat dan nggak sakit kanker otak seperti Tika. "
Tita yang sangat kaget mendengarnya langsung menekan tombol stop dan berkata...
" Apa? Kanker otak? Om, ma, pa, apa benar mbak Tika sakit kanker otak? "
" Iya Ta. "
" Apa mami dan papi tahu kalau mbak Tika sakit kanker otak? "
" Nggak Ta. "
" Tapi waktu itu mami dan papi bilang, bahwa mbak Tika nggak bisa nikah sama om Nizar karena mbak Tika itu penyakitan, akan merepotkan dan menjadi beban untuk om Nizar. Beda dengan Tita yang sehat walafiat. "
" Mungkin itu alasan mami dan papi kamu aja Ta, agar tidak menjadikan putri kandung mereka sebagai alat buat bayar hutang. Lagi pula 5 tahun yang lalu Tika nggak mungkin bohong sama papa, mama dan Nizar. Tika bersumpah dengan nama allah kok bahwa tidak ada 1 orang pun yang tahu tentang penyakitnya. Bahkan Tika melarang kita bertiga memberitahu penyakitnya sama kamu dan kedua orang tua Tika. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Titania (1-32 End).
Romance" Om, kalau Tita kangen sama papi mami dan mbak Tika, Tita boleh ya pergi ke rumah orang tua Tita? " " Nggak boleh...!!! Kamu nggak boleh pergi ke sana. Kamu tidak boleh bertemu sama kedua orang tua kamu 1X pun...!!! Kamu juga nggak boleh menelpon k...