¹

31.2K 547 11
                                    

   Barisan murid baru berjejer dengan rapi memenuhi lapangan, mengikuti upacara pembukaan ospek di SMA Galaxy. Sementara para senior berbaris berlawanan arah menghadap para junior mereka.

Disana, dibarisan para senior yang berlawanan arah dengan junior, terdapat empat cowok yang begitu menarik perhatian para kaum hawa. Mereka adalah para Most Wanted SMA Galaxy, yang tak lain adalah: Jayden Alvaro, Noah Davidson, Marvel Renaldi, dan Arion Lucifer.

Ke-empat cowok yang mendapat julukan Most Wanted itu memiliki ketampanan diatas rata-rata, dengan segala macam embel-embel bakat dan kepintarannya masing-masing, hingga hampir seluruh siswi disini sangat menggilai mereka. Namun julukan Bad Boy juga melekat pada ke-empatnya karena sifat mereka yang tidak bisa dipungkiri suka membuat onar dan rusuh.

Bahkan ada kabar yang mengatakan bahwa mereka adalah anggota genk motor yang cukup terkenal dikalangan para anak muda, dikota ini. Ketenaran mereka begitu meraja lela di-seantero Galaxy, termasuk para junior yang baru pertama kalinya bertatapan langsung.

Suasana yang tadinya riuh segera hening ketika Jay_yang tak lain adalah ketua OSIS, sekaligus ketua ospek tahun ini naik keatas podium.

"Selamat pagi adik-adik." Ucap Jay dengan suara beratnya, yang terdengar begitu berwibawa.

"Pagi...!" Serentak para junior menjawab.

"Perkenalkan, saya Jayden Alvaro, selaku ketua OSIS SMA Galaxy, dengan ini resmi membuka acara ospek tahun 2019."

Suara tepuk tangan seketika menggema di seluruh lapangan, seraya pekikan-pekikan histeris dari para cewek yang terpesona akan ketampanannya.

Tak lama upacarapun segera dimulai. Suasana terlihat begitu hidmat dari para murid yang berbaris di bagian depan, namun tidak dibagikan belakang.

"Gila ketua OSIS kita ganteng banget!"

"Kak Rion juga senyumnya bikin melting..."

"Kak Marvel keren abis..."

"Tapi paling ganteng Kak Noah, gila!"

Begitulah kiranya suara-suara para junior cewek yang sibuk bergosip dan mengangumi ketampanan empat senior itu. Tentu saja mereka tidak memperhatikan jalannya upacara, termasuk Talita, Lyra, dan Kikan_ meski dengan kesibukan yang berbeda.

"Lama banget sih, upacaranya. Pegel nih kaki gue!" Gerutu Kikan dengan tampang yang begitu sebal.

Yah, ketiga cewek cantik yang sudah bersahabat sejak SMP itu sibuk menggerutu karena paling membenci kegiatan upacara.

"Anjir! Mana panas lagi disini." Sambung Lyra kemudian. Kulitnya memang paling tidak tahan jika terlalu lama terkena terik matahari.

"Abis ini kita cabut." Tandas Talita menimpali kedua sahabatnya.

Dan benar saja, begitu upacara selesai dan para junior diperintahkan menuju aula untuk mengikuti kegiatan selanjutnya, Talita, Lyra dan Kikan justru kabur menuju rooftop tanpa ada yang tahu. Setidaknya, disini ketiganya bisa bersantai, daripada harus mengikuti kegiatan yang menurut mereka tidak penting.

Sesampainya disana, ketiga cewek itupun segera tenggelam dengan kegiatan masing-masing.

Kikan sibuk bermain ponsel dengan membuka aplikasi IG miliknya, Lyra fokus membaca novel yang belum sempat ia selesaikan, sementara Talita, justru memilih tidur diatas jejeran kursi yang memang sudah ada disana.

Cewek-cewek itu begitu tenggelam dengan dunia masing-masing, hingga tanpa sadar waktu pun cepat berlalu.

"Eh, jam berapa nih?" Tanya Talita yang terbangun dari tidur singkatnya.

Lyra menoleh, kemudian melirik jam tangan yang ada dipergelangan nya. "Jam setengah sembilan."

"Istirahat masih lama, sejam lagi." Sambung Kikan tanpa mengalihkan pandangan dari ponselnya.

Talita mengerjap. Ternyata ia tertidur tidak singkat, melainkan satu jam lebih. Lumayan, untuk mengisi tenaga hari ini.

Baru saja cewek itu akan kembali merebahkan tubuh, saat tiba-tiba terdengar sebuah suara.

"Ngapain kalian disini?"

Talita, Lyra, dan Kikan seketika menoleh, dan mendapati empat cowok yang berdiri ditempat yang sama dengan mereka.

"Kalian bolos?" Tanya Rion, menyambung pertanyaan Jay yang tidak dijawab.

"Anak baru udah berani bolos?" Kini giliran Marvel yang angkat suara. Tentu saja ia tahu kalau mereka anak baru dari pakaian hitam putih yang mereka kenakan. Pakaian yang memang diwajibkan untuk dipakai para junior di acara ospek.

"Nggak ngaca. Kalian sendiri yang ngakunya senior juga bolos." Sahut Kikan sengit, seraya balas menatap tajam pada Marvel.

Tentu saja ia menyimpulkan kalau para seniornya ini juga bolos, karena sekarang masih jam kegiatan. Jadi apa bedanya dengan mereka?

"Kita ini senior, jadi diperbolehkan buat bolos." Rion berkata ngawur. "Kalo junior kaya kalian, harus taat aturan, dan menghormati para senior."

"Se-enggaknya kalau kalian ngerasa jadi senior, kasih contoh yang baik dong." Potong Lyra cepat. Tentu saja ucapan nya barusan membuat ke-empat cowok itu tertohok.

"Junior tengil." Desis Noah pelan, namun masih bisa didengar oleh para telinga yang ada disana.

"Udah yuk, cabut aja. Jadi sumpek disini." Tandas Talita, kemudian bangkit diikuti kedua sahabatnya.

Rion mendelik dengan kalimat terakhir itu. Baru saja ia akan menyahut, namun ketiga juniornya sudah menghilang dibalik pintu.

"Gila. Mereka cantik-cantik tapi mulutnya pedes semua." Komentar Rion akhirnya.

Bahkan jika para junior itu tidak tahu siapa ia dan teman-temannya, setidaknya, apa cewek-cewek itu tidak terpesena oleh ketampanan mereka? Yang tentunya sudah tidak diragukan lagi. Tapi ia rasa tidak.

"Tapi iya, cantik bro. Nggak nahan gue liatnya." Sambung Marvel yang tidak bisa menyembunyikan ketertarikannya.

Noah ikut menyunggingkan bibir dengan senyuman khas nya. Dan itu disadari oleh ketiga sahabatnya.

"Lo naksir?" Marvel cepat bertanya. "...Sama yang ditengah?" Lanjutnya, yang memang melihat kalau Noah terus memperhatikan sosok Talita.

Noah hanya mengangkat satu alis, tanpa berniat memberikan jawaban yang jelas, membuat Marvel dan Rion saling tatap.

Bagaimana tidak, pasalnya kedua cowok itu ikut merasa senang kalau akhirnya seorang Noah memberi notice pada mahluk bernama cewek. Karena sebelumnya, bahkan mereka sempat meraguak 'ke-normalan' sahabatnya tersebut. Itu dikarenakan sifat Naoh yang selama ini terlalu flat jika berhadapan dengan perempuan.

"Yang dikiri juga manis." Sambung Rion kembali membayangkan wajah cewek yang tak lain adalah Lyra.

"Gue yang sebelah kanan." Timpala Marvel tak mau kalah.

Kini Rion mangalihkan pandangan pada Jay, yang sedari tadi hanya berekspresi datar seperti biasa.

"Lo juga tertarik sama mereka?"

"Nggak." Jawab Jay cepat. "Gue kan udah punya dia." Lanjutnya seraya menyentuh pipi Noah dengan gaya sok centil.

"Najis. Gue masih normal!" Pekik Noah seraya menyingkirkan tangan Jay kasar. Dan itu membuat mereka semua tertawa lepas.

Couple GoalsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang