Pagi ini terasa begitu segar dengan alunan musik yang mengiringi suasana hangat dimeja makan. Talita dan kedua orang tuanya tengah menikmati sarapan, yang tentu saja selalu menjadi kegiatan wajib sebelum beraktifitas.
"Mah, Pah, Talita berangkat dulu yah..." Pamit Talita seletah meneguk cokelat hangat yang terisi dalam gelasnya.
"Emang udah selesai sarapannya?" Tanya Bimo kepada putri semata wayangnya.
"Kebiasaan kamu, kalo makan nggak pernah diabisin." Sambung Niken, seraya menatap nasi goreng Talita yang masih tersisa di piringnya.
"Hehe. Kenyang Mah." Sahut Talita cepat. Membuat Niken hanya bisa berdecak dengan kebiasaan anaknya itu.
Kamu berangkat sama siapa? Sama Noah?" Tanya Niken kemudian.
"Noah siapa?" Bimo yang merasa baru pertama kali mendengar nama itu segera mengajukan pertanyaan.
"Itu, pacarnya Talita."
"Loh, Talita udah punya pacar?"
"Udah." Sebelum Talita menjawab, Niken sudah kembali mengambil alih. "Mana pacarnya ganteng banget, lagi." Imbuhnya yang tentu saja sukses membuat Talita malu di depan Papanya.
Sementara Bimo justru dibuat bingung dengan kelakuan istrinya yang seolah iri dengan Talita.
"Emang Papa nggak ganteng?" Tanya Bimo cepat.
"Ya ganteng sih, tapi udah expired."
Jawaban Niken tentu saja membuat Bimo seketika melongo tak habis fikir. Ketampanannya dibilang sudah expired? Memang ia makanan yang ada kadaluarsanya apa?
Talita sendiri hanya bisa tertawa melihat tingkah konyol kedua orang tuanya tersebut. Tapi justru itu yang membuat keluarganya selalu terasa hangat.
"Udah ah, Talita berangkat." Pamitnya lagi, lalu segera menyalimi kedua orang tuanya bergantian. Sebelum kemudian melangkah pergi.
Talita baru saja membuka pintu dan hendak keluar rumah, saat tiba-tiba ia dikagetkan dengan kemunculan seseorang tepat dihadapannya.
"Astaga jelangkung!" Pekik Talita spontan karena keterkejutannya.
Orang yang tak lain adalah Noah itu justru tersenyum, tanpa rasa bersalah sedikitpun. Bahkan akhirnya ia tertawa karena melihat ekspresi Talita sangat lucu.
"Ish, ngagetin aja sih!" Sungut Talita sebal. Terlebih karena Noah tengah menertawakannya.
"Iya, iya maaf." Ucap Noah akhirnya, lalu menyodorkan sebuah bunga kepada Talita.
Talita mengerutkan kening menatap setangkai mawar pink yang terlihat begitu segar. Sebelum kemudian menerima bunga itu.
"Dapet dari mana?" Bukannya terima kasih, Talita justru mengajukan pertanyaan yang seketika muncul di kepalanya. "Nggak mungkin dong, pagi-pagi gini udah ada toko bunga yang buka?"
"Hehe, metik disitu." Jawab Noah seraya menunjuk sebuah rumah yang tepat berada didepan rumah Talita.
Talita seketika melotot. "Ish, lo mah sembarangan banget. Kalo yang punya tau, terus marah gimana?"
"Yakan tadi rumahnya keliatan sepi, makanya gue berani metik." Tutur Noah, seraya menggaruk kepalanya yang tak gatal.
Astaga. Talita benar-bemar dibuat gemas oleh tingkah Noah yang lebih terlihat seperti bocah TK tersebut. Akhir-akhir ini, enatah kemana hilangnya sosok Noah Davidson yang begitu manly, dan membuat setiap cewek luluh-lantah dalam sekejap?
Noah kembali tersenyum, membaut Talita akhirnya tidak tahan dan mencubit pipi cowok itu.
"Pengen gue gigit, sumpah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Couple Goals
Novela JuvenilIni adalah kisah manis dari dua orang remaja yang dijuluki Coupe Goals disekolah. Noah dan Talita. Hubungan keduanya begitu menarik perhatian karena keromantisan, dan segala macam cerita yang membuat semua orang merasa iri. Namun apakah benar hubun...