Suara bel panjang menggema diseluruh penjuru sekolah, menandakan bahwa kegiatan belajar mengajar telah selesai.
Dengan penuh semangat dan kegembiraan, seluruh murid segera berhambur keluar dari kelas masing-masing. Merasa akhirnya bisa bernafas lega setelah hampir seharian terperangkap bersama berbagi macam pelajaran.
Talita yang baru saja selesai memasukkan buku kedalam tas, merasa terusik ketika mendengar keributan didepan kelas. Bahkan terdengar pekikan-pekikan histeris dari para cewek, yang berasal dari sana.
"Ada apa-an sih, ribut banget?" Tanya Lyra, yang ternyata sepemikiran dengan Talita.
"Lagi ada yang kesurupan, kali." Sahut Kikan asal. Lantaran ia sendiri tidak tahu apa yang terjadi sebenarnya.
"Ayo buruan kita liat." Ajak Lyra kemudian, seraya menarik tangan Talita yang masih sibuk dengan kegiatannya.
Membuat Talita sedikit tersentak, dan dengan reflesk menarik tangan Kikan juga.
Dan begitu ketiga cewek itu sampai di ambang pintu, pemandangan yang benar-benar membuat mereka tidak habis fikir sudah tersaji.
Disana, tepat didepan kelas mereka, berdirilah seorang cowok dengan ketampanan yang begitu menyilaukan mata_ditengah lingkaran cewek-cewek yang sedang mengagumi ciptaan indah tersebut, dan tentu saja menjadi pusat perhatian diantara lalu lalang murid yang lewat.
Begitu melihat kemunculan Talita, cowok yang tak lain adalah sosok Naoh Davidson itu tersenyum manis. Begitu manis hingga membuat histeria disana semakin membahana.
Menyadari hal tersebut, segera saja Lyra berbisik kepada Talita.
"Udah cepetan lo bawa tuh, cowok lo. Sebelum abis direbutin sama anak-anak."
Talita menyapukan pandangannya pada cewek-cewek yang melihat Noah dengan tatapan begitu memuja. Astaga, apa mereka tidak lihat kalau pacar cowok itu ada disini? Rasanya Talita ingin mencolok satu persatu mata mahluk-mahluk itu.
Talita berderap, kemudian segera menarik tangan Noah menjauh dari sana. Meninggalkan pandangan kecewa karena kepergian cowok itu.
"Ngapain sih, pake dateng ke kelas gue?" Tanya Talita setelah mereka berada di koridor lain.
"Ya mau jemput lo, lah." Jawab Noah cepat. "Sebagai pacar yang baik, gue kan harus ngelakuin itu."
"Pake dijemput segala. Emang gue anak TK?" sahut Talita seraya berdecak. "Bilang aja, biar lo bisa digodain sama cewek-cewek centil itu kan?" Lanjutnya menuduh.
Talita kemudian melepaskan genggaman tangannya pada Noah. Namun cowok itu secepat kilat menerik tangan Talita kembali, hingga berada dalam genggamannya.
"Nggak usah cemburu gitu dong... Kan bukan salah gue, kalo pacar lo ini terlalu ganteng."
Talita memutar bola matanya mendengar Noah mengucapkan pujian untuk diri sendiri. Meski kenyataannya memang benar, bahwa ia mempunyai pacar yang begitu tampan.
"Siapa yang cemburu? Gue cuma nggak suka aja yah, liat mata mereka yang jelalatan ke- lo."
"Sama aja, Metali-ku" Tandas Noah terkekeh, kemudian menarik tubuh Talita kedalam rangkulannya. Panggilan spontan yang ia berikan untuk pacarnya lucu juga.
Sesampainya diparkiran, Noah segera membukakan pintu mobilnya dan mempersilahkan Talita untuk masuk dengan begitu manis. Hingga membuat beberapa cewek yang melihat adegan itu memekik tertahan.
Dan setelah menyusul Talita kedalam, Noah pun segera melajukan mobilnya meninggalkan area sekolah. Beberapa saat berlalu, Talita hanya diam seraya menatap hamparan jalan yang tersaji dihadapannya. Menyadari itu, Noah pun sedikit melirik dengan ekor matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Couple Goals
Teen FictionIni adalah kisah manis dari dua orang remaja yang dijuluki Coupe Goals disekolah. Noah dan Talita. Hubungan keduanya begitu menarik perhatian karena keromantisan, dan segala macam cerita yang membuat semua orang merasa iri. Namun apakah benar hubun...