Talita turun dari taxi online yang baru saja ia tumpangi, tepat didepan gerbang sekolah. Suasana sudah mulai ramai, ia pun ikut masuk bersama beberapa murid yang juga baru saja tiba di sana.
Kaki Talita melangkah melewati parkiran sekolah, saat tiba-tiba pandangannya tertuju pada sesuatu. Disana, diantara deretan mobil yang terparkir, terlihat seorang cowok yang tengah dikelilingi oleh beberapa cewek. Sosok itu tidak asing dimata Talita, karena ia adalah Noah.
Yah, Noah tampak tengah berbincang dengan beberapa cewek, yang bahkan Talita tidak kenal siapa mereka. Talita hanya pernah melihat cewek-cewek itu sekilas, saat acar ospek, karena mereka menjadi panitia sekaligus anggota OSIS. Bahkan salah satu cewek itu terlihat menggelayut manja di lengan Noah, tanpa memperdulikan keadaan sekitar.
Talita berdecak.
"Baru juga kemaren nembak gue, udah mesra-mesraan aja sama cewek lain. Dasar cowok!" Ucapnya dalam hati.
Tanpa ingin memperdulikan lagi, Talita pun kembali melanjutkan langkahnya, menuju koridor kelas. Toh, ia sudah menduga kalau Noah tidak benar-benar serius dengan ungkapannya kemarin.
_____Bel istirahat telah berbunyi sekitar lima menit yang lalu. Talita, Lyra, dan Kikan kompak pergi ke toilet, sebelum menghabiskan waktu istirahat mereka di kantin.
Talita tengah sedikit merapikan pakaian nya didepan wastafel, sebelum kemudian diikuti Kikan dan Lyra yang keluar dari bilik toilet masing-masing.
"Mau makan apa nih, kita?" Tanya Lyra seraya membenarkan tatanan rambutnya.
"Nggak tau. Nggak laper gue." Jawab Talita cepat. Ia sendiri heran, mengapa hari ini seakan tidak berselera untuk makan.
"Tumben. Lagi PMS, lo?" Kikan ikut bertanya. Tentu saja karena ia sudah tahu kebiasaan sahabatnya yang jika sedang PMS, pasti tidak berselera untuk makan.
Talita hanya menggeleng, seraya Lyra yang menyalakan ponselnya untuk berfoto bersama kedua sahabatnya.
Saat itu, terlihat dua cewek masuk kedalam toilet.
Salah satu cewek menatap kearah Talita dengan sangat tajam, lewat pantulan cermin.
"Lo Talita, kan?" Tanya cewek itu, yang ternyata adalah senior kelas 11.
Talita berbalik, sempat melirik nam tag diseragam cewek itu yang bertuliskan 'Irene Savana'.
"Kenapa?" Talita mengangkat satu alisnya, membuat Kikan dan Lyra ikut berbalik, dengan Lyra tetap sibuk mengutak-atik ponselnya yang kini mengarah pada dua senior itu.
Iren tersenyum miring. "Tampang kaya gitu aja, sok kecakapan." Ucapnya meremehkan.
Talita mengerutkan kening. "Lo ada masalah, sama gue?"
"Ada, lah." Jawab Iren tajam. "Lo itu junior genit yang suka ngejar-ngejar Noah, dan tebar pesona di depan dia. Iya kan?"
Iren kembali mengingat kejadian tadi pagi diparkiran. Ketika ia tengah menanjak Noah ngobrol, tiba-tiba saja cowok itu bergegas pergi tanpa berkata apapun, saat melihat Talita melintas. Namun sepertinya Noah tidak sempat bisa mengejar Talita, karena cewek itu sudah menghilang terlebih dahulu.
Talita terkekeh kecut. "Oh, jadi karena cowok nyebelin itu?"
"Sory, yah. Dia yang malahan ngejar-ngejar gue, tuh." Balas Talita enteng.
"Nggak usah ngarang, lo!" Teman Iren yang bernama Acne, ikut menimpali. "Nggak mungkin Noah suka sama cewek model kaya lo, kalo bukan lo-nya yang kegatelan!"
"Se-enggaknya masih mendingan model kaya gue, daripada kalian yang dandanannya mirip ondel-ondel hajatan. Udah pasti bikin Noah merinding." Balas Talita tak kalah tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Couple Goals
Teen FictionIni adalah kisah manis dari dua orang remaja yang dijuluki Coupe Goals disekolah. Noah dan Talita. Hubungan keduanya begitu menarik perhatian karena keromantisan, dan segala macam cerita yang membuat semua orang merasa iri. Namun apakah benar hubun...