5

12.2K 317 3
                                    

   Area kantin selalu menjadi tempat paling ramai dijam istirahat seperti ini. Tentu saja karena para murid lebih mengutamakan untuk mengisi tenaga mereka, setelah berjam-jam berkutat dengan berbagai macam mata pelajaran.

Tidak jauh beda dengan Talita, Lyra, dan Kikan. Ketiga cewek itu tengah sibuk menikmati makanan yang ada dihadapan masing-masing, dimeja kantin bagian pojok. Mereka sengaja memilih tempat itu, karena tidak ingin terganggu dengan kebisingan suasana yang cukup membuat gerah.

Bahkan mereka bertiga sama sekali tidak menghiraukan suasana yang kian ramai, yang disebabkan oleh kedatangan empat cowok yang menjadi Most Wanted Galaxy. Berbagai macam suara pekikan terdengar saling bersahutan, dari para mulut siswi yang terkagum-kagum.

Saat tiba-tiba, kemunculan Noah, Jay, Marvel, dan Rion tepat dihadapan meja Talita, Lyra, dan Kikan, membuat suasana yang tadinya gaduh menjadi hening seketika. Tentu saja seluruh pandangan menuju kearah mereka.

Tanpa basa-basi, Noah langsung menempatkan diri duduk disamping Talita. Diikuti Jay, Marvel dan Rion yang juga menempati kursi yang berada tepat dihadapan ketiga cewek itu.

"Ngapain disini?" Tanya Talita, menatap cowok yang ada disebelah kirinya.

"Mau makan, lah..." Jawab Noah enteng.

Cowok itu sama sekali tidak memperdulikan wajah Talita yang tampak keberatan, sekaligus bisik-bisik yang kian terdengar. Sementara Kikan terlihat santai, tidak memperdulikan kedatangan tamu yang tak diundang ini. Namun lain lagi dengan Lyra. Cewek itu justru sangat menikmati keberadaan empat Most Wanted Galaxy, dengan tidak menyia-nyiakan pemanadangan indah dari ketampanan mereka.

Talita berdecak. Untung makanannya sudah kabis, kalau tidak, bisa hilang seketika seleranya.

Talita bangkit dan hendak beranjak, namun urung karena lengannya segera dicekal oleh tangan kekar milik Noah.

"Kalo lo pergi, Gue cium!" Ancam Noah, yang berhasil membuat Talita kembali duduk. Membuat suasana semakin heboh dibuatnya.

"Ish! Apa-an sih?" Jujur, Talita merasa sedikit takut melihat ekspresi Noah yang tampak begitu serius. Ia khawatir cowok itu benar-benar akan melakukan hal gila tersebut.

Sementara Lyra dan Kikan juga tetap diam di tempatasing-masing, meski mereka telah menyelesaikan makannya. Kedua cewek itu tidak berani bergerak, karena sama-sama mendapat tatapan dari Marvel dan Rion, yang seolah berkata 'mau dicium juga, lo?'

"Gue mau tanggung jawab buat yang kemaren." Kata Noah akhirnya.

"Nggak usah. Gue udah lupa." Sahut Talita cepat.

"Tapi kan, gue nggak mau lupain lo."

Seketika Talita mendelik, menatap tajam pada Noah, yang justru tampak datar mengucapkan kalimat barusan.

Ingat bung, hati cewek tidak sekokoh kalian, yang mungkin akan luluh mendapat kalimat sesederhana itu.

Akhirnya Talita mengalah, menuruti omongan Noah, daripada perasaannya dibuat semakin kacau dan berantakan.
_____

Talita merebahkan tubuhnya diatas kasur empuk miliknya, berusaha membuang rasa penat setelah seharian menghabiskan waktu disekolah. Ia baru saja pulang, bersama Kikan dan Lyra, yang juga ikut kerumahnya.

"Ta..." Talita yang tengah memejamkan matanya, tidak menghiraukan panggilan Lyra.

"Tal." Lagi-lagi tidak ada sahutan dari sang empunya nama.

"Metal!" Lyra merasa kesal. Lalu segera mengambil posisi disebelah Talita.

"Hmm?" Mendengar kata 'Metal', kini Talita menyahut, tanpa membuka matanya.

Metal adalah panggilan khusus yang diberikan oleh Lyra dan Kikan. Diambil dari 'Me'_nama belakang Talita yaitu Melvi, dan 'Tal' yang tak lain adalah tiga huruf diujung depan nama Talita. Namun penempatannya dibuat terbalik, jadilah nama "Metal". Keduanya beranggapan nama itu lebih cocok dengan karakter wajah sahabatnya. Dan Talita sendiri memang tidak merasa keberatan.

"Kayaknya Noah suka deh, sama lo." Tutur Lyra, membuat Kikan ikut memposisikan diri didekat kedua sahabatnya.

"Iya. Menurut gue juga gitu." Sambung Kikan.

Lyra mengangguk-angguk, merasa mendapat sekutu tentang pendapat.

"Udah jelas banget keliatan, kalo dia ada rasa sama lo." Lyra kembali mengingat beberapa tingkah senior mereka saat didepan Talita, yang seolah selalu mencari perhatian dari cewek itu.

"Ih, Metal! Lo dengerin gue nggak, sih?" Lyra kesal karena Talita tidak memberi respon apapun. Padahal ia tahu kalau sahabatnya itu tidak sedang tidur.

Lalu Lyra menggoncang-goncang tubuh Talita, membuat cewek itu akhirnya membuka matanya.

"Ya biarin aja kalo dia suka sama gue. Itu kan hak dia." Sahut Talita malas.

"Ish. Dasar Susana! Cuek banget sih lo, ditaksir sama cowok paling ganteng se-Galaxy, juga."

"Padahal ke gantengannya nggak nangung-nangung ya, ga? Bukan sedunia lagi, tapi se-Galaxy." Sambung Kian seraya terkekeh.

"Ya terus, gue harus gimana?" Tanya Talita kemudian.

"Lompat-lompat, sambil guling-guling." Dengan cepat Kikan menjawab.

"Haha. Lo kira gue, simpanse?!" Kini Talita bangkit, mensejajarkan diri dengan Lyra dan Kikan.

"Yang harus lo tau nih, ya..." Lyra kembali berucap. "Noah itu bukan cuma Most Wanted, tapi juga Perfeck Boy."

Talita dan Kikan saling pandang, merasa kurang mengerti dengan ucapan Lyra.

"Selain gantengnya kelewat batas, ternyata dia anak tunggal dari keluarga yang tajir melintir." Lyra berhenti sejenak. "Udah gitu pinter, jago nyanyi, jago olahraga, terus satu lagi yang nggak kalah penting. Noah itu jadi ketua genk motor yang lumayan terkenal." Lanjutnya menjelaskan.

"Lo dapet dari mana info itu?" Bahkan Talita merasa bingung, kenapa Lyra bisa tahu samapai sedetai ltu.

"You know lah, dia kan ratunya gosip." Tandas Kikan menengahi.

Lyra hanya terkekeh pelan. Memeng benar kalau ia tahu mengenai fakta-fakta tersebut dari para tetangga sebelah tempat duduknya, yang hoby membahas para Most Wanted Galaxy.

Bukan hanya Noah, bahkan tentang Jay_yang memiliki otak super jenius, makanya ia bisa terpilih menjadi ketua OSIS. Atau Marvel_yang sudah menjadi vocalis band Galaxy sejak kelas 10, dan sering memenagkan lomba pensi antar sekolah. Juga Rion_sang kapten basket SMA Galaxy yang selalu membawa kemenangan saat bertanding.

Namun dibanding ketiga temannya, Noah adalah paket sempurna. Kepintarannya bisa dibilang sebelas-duabelas dengan Jay. Punya bakat menyanyi yang tidak kalah dari Marvel. Itu sudah terbukti saat penampilannya diacar ospek kemarin. Juga jago dalam semua olahraga, termasuk basket.

Bahkan awalnya Noah-lah yang dipilih untuk menjadi kapten, namun cowok itu menolak, karena berdalih tidak ingin direpotkan dengan hal yang membuatnya terikat. Tetapi setiap ada pertandingan, Noah dengan senang hati mau ikut tampil dalam tim yang pimpin oleh sahabatnya itu.

Couple GoalsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang