29

4.6K 187 54
                                    

   Kikan merenggangkan tubuhnya setelah sekitar lima menit menikmati tidur singkatnya diatas meja. Namun sayang kegiatan itu harus terganggu karena tiba-tiba saja perut cewek itu keroncongan minta diisi.

Kikan menoleh ke belakang. dilihatnya Talita yang masih dalam posisi sama, tak berdaya diatas meja persis seperti dirinya tadi. Cuaca saat istirahat kedua kali ini memang cukup panas, membuat siapa saja rasanya hanya ingin bermalas-malasan di dalam kelas.

"Tal, kantin yuk. Laper..." Ajak Kikan seraya menepuk-nepuk lengan yang digunakan untuk bantalan oleh Talita.

"Mager." Tanpa repot-repot menoleh, Talita hanya menyahut malas.

"Ck, Tal. Lo nggak setia kawan banget." Kata kikan kesal. Masih berusaha untuk membujuk Talita.

"Yang penting gue setia sama Noah." Balas Talita enteng.

"Hai, Metaliku..."

Suara bariton menginterupsi ditengah obrolan mereka berdua. Membuat Talita segera bangun dengan semangat karena sangat mengenali pemiliknya.

Noah tersenyum lebar, lalu menempatkan diri duduk disamping kekasihnya. Yang segera disambut oleh senyuman manis dari Talita.

"Ngantuk ya?" Tanya Noah mengelus rambut Talita. "Sini tidur lagi." Lanjut nya seraya kembali merebahkan kepala cewek disampingnya, dengan menjadikan tangannya sendiri sebagai bantal.

Setelah itu Noah menepuk-nepuk pucuk kepala Talita lembut, seolah tengah me-nina bobokan anaknya. Mengindahkan tatapan kesal Kikan yang sepertinya dianggap tidak ada disana.

Detik berikutnya Kikan bangkit, lalu segera melesat keluar dari kelas. Lebih baik ia mengisi perutnya daripada harus menjadi obat nyamuk disana.

Biasanya di situasi seperti ini, setidaknya ia bersama Lyra untuk saling mencari bahan obrolan apa asaja dari pada harus menyaksikan kemesraan dua pasangan fenomenal Galaxy. Namun sekarang temannya itu tengah mengerjakan tugas remidial diperpustakaan. Membuat Kikan tidak sanggup jika harus mengalaminya seorang diri.

Kikan melangkahkan kaki menyusuri lorong-lorong koridor seraya terus menggerutu kesal. Bagaimana tidak, pasalnya berjalan seorang diri seperti ini benar-benar tidak nyaman untuknya. Ia merasa seakan jadi orang hilang karena tidak adanya teman untuk sekedar berbincang dalam perjalanan.

"Hai Kikan."

"Kunti ngesod! Anj---" Sebuah suara beserta se-sosok mahluk yang tiba-tiba muncul sukses mbuat Kikan terkejut. Bahkan sesaat jantungnya terasa lepas dari tempat, karena saking kagetnya. Untung saja ia berhasil mencegah umpatan yang hampir saja ia lontarkan.

Dihadapannya, Marvel berdiri dengan memperlihatkan senyuman kuda tanpa rasa bersalah sama sekali. Membuat umpatan yang berhasil ditahan oleh Kikan ingin sekali ia luapkan dengan sebuah bogem mentah.

"Mau kemana?" Tanya Marvel yang tidak memperdulikan wajah emosi Kikan. Tadi ia memang sengaja membuat Kikan kaget saat melihat cewek itu berjalan sambil melamun seorang diri.

"Kepo!" Kikan menjawab sarkas.

"Ih, ditanya baik-baik malah gitu." Marvel menirukan mimik merajuk anak kecil, yang justru semakin mengobarkan emosi Kikan.

"Bacot lo! Kantin." Meski emosi, namun Kikan tetap menjawab.

Kali ini Marvel berganti ekspresi, menampakkan senyum manis, semanis yang ia bisa. Namun bukannya terhipnotis, Kikan justru bergidig negeri dengan tingkah aneh Marvel yang tidak biasa. Tentu saja kalian tau biasanya apa yang akan terjadi jika Kikan dan Marvel sudah dipertemukan.

"Gue anterin yuk. Dari pada sendirian."

Dan kalimat yang baru saja keluar dari mulut cowok itu sukses membuat Kikan semakin merinding. Sepertinya saat ini Marvel sedang kerasukan.

Couple GoalsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang