8

10.4K 327 2
                                    

   Hening. Itulah suasaan yang terjadi didalam mobil, saat Talita hanya terdiam seraya sibuk menatap hamparan jalan lewat kaca jendela.

Noah yang merasa tidak tahan pun, akhirnya membuka suara.

"Lo marah sama gue?"

"Nggak." Jawab Talita singkat. Akhirnya cewek itu mau bersuara juga.

"Kok diem aja?"

"Terus gue harus teriak-teriak?"

Noah terkekeh mendengar jawaban tersebut.

"Soal Iren---"

Belum sempat Noah berbicara, Talita sudah memotongnya dengan cepat.

"Gue males aja berurusan sama cewek lo." Desisnya tajam. "Dikira gue yang genit lah, ganjen lah, tebar-tebar pesona sama lo!"

"Dia bukan cewek gue." Tandas Noah cepat "Justru dia yang emang dari dulu ngejar-ngejar gue." Lanjutnya menjelaskan.

Tadi pagi awalnya Noah hanya ingin tahu bagaimana reaksi Talita ketika melihat ia dengan cewek lain. Namun akhirnya justru tidak terduga seperti ini.

Talita hanya diam. Entah mengapa ia tak ingin menyahut.

"Kemaren kan gue nembak lo. Itu artinya gue sukanya sama lo." Noah kembali berucap. "Dan kita udah sepakat buat PDKT, kan?"

Talita menarik nafas panjang. "Gue gak pernah mau main-main soal perasaan. Kalo lo deketin gue cuma buat iseng doang, mendingan cukup sampai sini."

"Kata siapa gue main-main?" Sahut Noah cepat. "Dari awal kita ketemu, gue emang udah suka sama lo. Apa itu salah?"

Talita menggeleng pelan. Meski ia belum bisa sepenuhnya percaya dengan perkataan Noah.

"Gue bakal buktiin kalo perasaan gue serius ke lo." Noah kembali bergumam. "Gue juga bakal bikin lo jatuh cinta sama gue. Dan gue harap, lo mau ngasih kesempatan itu buat gue." Lagi-lagi kalimat Noah terdengar seperti perintah.

Membuat Talita hanya bisa terdiam untuk kesekian kalinya.

"Kita kerumah gue dulu, yah?"

"Ngapain?" Tanya Talita cepat.

"Gue mau ganti baju." Sahut Noah yang tetep fokus mengemudi.

"Emang mau kemana?" Lagi-lagi Talita bertanya.

"Jalan."

"Siapa?"

"Kita." Jawab Noah, terdengar begitu santai.

Bahkan cowok itu tidak bertanya dulu pada Talita?

Talita hanya bisa mendengus. Percuma saja kalau ia tidak setuju, toh saat ini cewek itu sadar kalau mobil yang ia tumpangi berjalan bukan kearah alamatnya, yang tadi sudah ia beritahukan pada Noah.

Mobil Noah memasuki pelataran sebuah rumah yang terbilang mewah. Cowok itupun segera turun dari kursi kemudi, lalu membukakan pintu untuk Talita.

Talita hanya bisa pasrah saat Noah terus menggenggam tangannya untuk masuk kedalam rumah.

"Noah pulang, Bunda...!" Seru Noah, dengan suara yang menggema di seluruh ruangan.

Tak lama, seorang wanita paruh baya yang terlihat begitu anggun dan cantik keluar dari ruangan tengah.

"Aduh, ada siapa ini cantik baget?" Perhatian Karenina_yang tak lain adalah Ibu Noah langsung tertuju pada Talita. Bahkan wanita itu tidak melirik anaknya sama sekali.

"Halo, Tante... Saya Talita, temen sekolahnya Naoh." Talita memperkenalkan diri dengan sopan, seraya menyalimi tangan Karenina.

Karenina tersenyum hangat. Ini kali pertama Noah membawa seorang perempuan kerumah. Bahkan selama ini ia sempat merasa khawatir, bahwa anaknya yang tampan itu tidak normal. Untung saja dugaan tersebut salah.

Couple GoalsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang