Di sebuah rumah yang besar dan mewah ini nampak beberapa pelayan menyiapkan makan untuk sarapan pagi. Sejak tadi mereka sibuk dengan berbagai peralatan dapur. Setelah menyiapkan semua hidangan makan pagi salah satu pelayan tersebut menaiki tangga dan menuju sebuah ruangan. Mengetuk pintu yang berwarna coklat dengan ukiran-ukiran indah berwarna emas.
"Permisi, makan pagi sudah siap" Ujarnya dengan sopan.
Tak ada balasan apapun dari dalam, hanya kesunyian yang ada. Akhirnya pelayan paruh baya itu memundurkan badannya dan pergi dari sana.
Terlihat di meja makan saat ini ada tuan besar bersama dengan istrinya. Mereka duduk di sana berdua, "Dimana anakku? Kenapa tidak makan bersama?" Tanya si tuan besar alias pemilik rumah mewah.
"Dia sedang ada di kamarnya. Mungkin sedang tidur" Jawab pelayan tadi yang hanya dibalas helaan nafas oleh sang ayah.
"Bangunkan dia dan suruh sarapan bersama dengan kami" Ucap seorang wanita duduk di hadapan tuan besar.
Perempuan itu terlihat sekitar berumur 40-an memakai dress berwarna merah dan anting-anting juga makeup yang melapisi wajahnya.
"Baik nyonya"
Lagi-lagi suara ketukan pintu terdengar di ruangan tadi. Membuat orang di dalamnya cukup kesal. "Maaf. Saya disuruh nyonya besar untuk memanggil anda karena sudah di tunggu di bawah"
Tidak ada jawaban dari dalam. "Apa anda tidur?" Sambungnya.
"Katakan padanya bahwa aku sedang sibuk" Terdengar suara dari dalam.
"Tapi, nyonya besar memerintah saya untuk........." ucapan wanita paruh baya itu terpotong.
"Kau berani membantahku? Jika aku berkata tidak. Maka aku tidak akan ke sana. Kembalilah dan katakan pada mereka" Balasnya ketus juga dingin.
"Baik"
"Dimana dia?"
"Maaf tapi katanya sedang sibuk nyonya, dan tidak ingin diganggu"
"Aish! Memangnya apa yang dilakukan di kamarnya. Ini bahkan masih pagi" Dengan kesal wanita itu hendak beranjak dari kursinya.
"Sudahlah, biarkan saja. Mungkin Minhee memang sibuk" Ujar sang kepala rumah tangga.
"Kau selalu saja membelanya. Selama ini kita tidak pernah makan pagi bersama. Lihatlah akibatnya, dia menjadi anak yang tidak sopan" Nada bicaranya terdengar kesal dan meninggi.
"Tidak apa"
"Yeobo— Aku melakukan ini demi kebaikanmu dan kebaikan Minhee. Dia tidak bisa selamanya seperti ini terhadap kita. Aku ingin dia menjadi anak yang baik"
"Aku tau niatmu baik padanya. Tapi biarkan saja dulu. Nanti aku akan bicara dengannya setelah pulang kantor. Dan terimakasih Hani-ah sudah mengkhawatirkannya, aku memang tidak salah memilihmu" Ucapnya lembut sambil memegang tangan istrinya.
* * * *
* * *
* *
*Jam menunjukkan pukul 9 pagi yang artinya rumah ini akan sepi, hanya tersisa pembantu, tukang kebun dan satpam yang berjaga di depan rumah.
Seseorang keluar dari kamarnya dengan mengenakan baju lengan panjang berwarna putih dan celana ketat bergaris navy. Dia berjalan perlahan dengan mengenakan sandal rumahnya yang terbuat dari bulu sambil memegang pinggiran tembok yang berwarna merah maroon. Kemudian menuruni tangga dengan pelan sambil memegang pinggiran. Ia terlihat santai saat berjalan seakan sudah hafal dengan tata letak rumahnya. Seseorang itu terus berjalan menuju meja makan dan duduk di sana.

KAMU SEDANG MEMBACA
Blind - Hwangmini
Roman d'amourKang Minhee adalah seorang anak pemilik perusahaan ternama di Korea Selatan. Dia anak yang hidup dengan bergelimang harta. Namun, selama itu dia tidak pernah hidup bahagia. Minhee memiliki sifat yang dingin. Dia kehilangan penglihatannya sejak umurn...