Ketika Jungwoo dan Eunbi sampe di studio tatonya... Sumpah bagus banget. Bayangan Eunbi tuh nanti tempat tato nya serem kayak di film-film yang dia liat. Kotor, bau asep rokok, gelap.
Ternyata enggak.
Ya gak heran sih, Om Cho aja bikin tato disini ya udah pasti ini bukan sembarang tempat.
"Atas nama siapa?" tanya seorang perempuan yang duduk di meja resepsionis, berbagai tato warna warni ada di lengan dan lehernya.
"Eunbi," sahut Eunbi.
"Untuk 2 orang ya Kak, silahkan," ujarnya sambil mengarahkan Eunbi dan Jungwoo pada satu ruangan. Sampai pada akhirnya Eunbi ketemu juga sama Hanse, yang beberapa hari ini selalu chat sama Eunbi bahas tato.
Hanse ini salah satu tattoo artist rekomendasi Om Cho yang baik banget, sabar balesin chat Eunbi yang kadang muter-muter dan nanya mulu, malah kayak jasa konsultasi perihal tato lewat WhatsApp.
"Mau siapa dulu? Mbak Eunbi atau Mas Jungwoo?" tanya Hanse setelah barusan kenalan sama Jungwoo.
"Eunbi dulu aja deh," sahut Jungwoo sambil nyengir. Biar kalo nanti Eunbi kesakitan, Jungwoo bisa berubah pikiran.
Kemudian Eunbi mulai ngelepas kemejanya, nyisain dalemannya. Jungwoo melengos. Bukan apa-apa tapi Jungwoo ngebayangin kalo Om Minhyun tau anaknya kayak begini, bsa kiamat kecil di keluarga Hwang, sumpah.
Hanse ngebersihin kulit punggung Eunbi yang bakal ditattoo, disanitasi dengan alkohol, diolesin cairan pelicin agar kertas tensil (desain tato) bisa nempel di kulit, setelahhnya kertas tensil dilepas dan desain tato warna ungu bakal nempel di kulit.
Baru deh proses sebenarnya akan dimulai.
"Mulai ya," kata Hanse dengan jarum ditangan kanannya.
"Bakal sakit gak sih Mas Hanse?" tanya Eunbi, pertanyaan sama yang selalu di ulang. Hanse selalu bilang gak sakit, tapi kali ini jawabannya beda.
"Bakal sakit karena ini pertama kalinya," jawab Hanse.
"Woo sini dong," rengek Eunbi.
"Ngapain?" tanya Jungwoo sambil mendekat.
"Duduk deket gue biar bisa gue remes tangan lo kalo sakit."
"Sembarangan!" sungut Jungwoo.
Bener aja, mungkin karena ini baru pertama kali kulit Eunbi ditusuk jarum tattoo berkali-kali... Sakit. Eunbi hampir nangis, lengan Jungwoo jadi korbannya.
"Bi, si Moonbin tau gak?" tanya Jungwoo ditengah-tengah Eunbi meringis kesakitan.
"Gak lah," sahut Eunbi.
"Padahal Bapak lu segalak itu, cowok lu anggota kepolisian, bener-bener dah nothing can stop you kalau kata Eunseo mah."
***
"Paaa, Pyo pulang," kata Dongpyo begitu masuk rumah.
Papa nya lagi duduk diatas tangga, itu loh tangga lipat besi merk krisbow, sambil ngecat kusen pintu kamar biar glowing lagi.
"Hallo, gimana? Have fun?" tanya Seungwoo sambil senyum, kemudian balik lagi ngecat kusen pintu.
Dongpyo duduk di sofa sambil ngeliatin Papa nya yang malam itu pake kaus kutang doang, tidak lupa celana kolor kotak-kotak yang selalu dicuci dipake dicuci dipake.