28: Remaja Puber

42.3K 8.5K 2.7K
                                        

Hari terakhir ujian, Wonyoung, Dahyun dan Jeongwoo ngajak Dohyon buat main. Katanya mereka sedih mau pisah sama Dohyon yang katanya mau ngelanjutin SMA di Jepang.

Padahal kan itu cuma maunya Dohyon, Bunda gak ngebolehin.

"Jizeong Park Mall, what a weird name," kata Dohyon ketika mobil Wonyoung memasuki daerah mall yang dituju. Mereka berempat berserta supir dan personal assistant Wonyoung ada di dalam sana.

"Its Jisung's mall," kata Wonyoung.

"Park Jisung??????"

"Who's Park Jisung?" tanya Dahyun.

"Its a mall," sahut Jeongwoo.

"No, dumbass, Jisung is Wonyoung's boyfriend, he own this mall," kata Dohyon.

"Excuse me???? He is NOT my boyfriend," omel Wonyoung.

"Yeah sure," sahut Dohyon.

Sebenernya mau nonton sih, tapi karena jadwalnya masih sekitar 1 jam lagi jadinya main timezone dulu dong seperti yang anak sekolah biasanya lakukan.

Permainan pump-it-up masih jadi yang paling laku sampe saat ini, Wonyoung harus ngantri sampe gilirannya padahal dirumah sepupunya itu udah ada ginian juga.

Dohyon males banget joget bikin keringetan, makanya anak semata wayang keluarga Cho lebih milih melipir ke mesin mainan balapan. Jeongwoo sibuk main basket sementara Dahyun lagi beli kartu.

Tiba-tiba udah duduk aja itu cewek di mesin sebelah, "Ayo balapan."

"Gua kira lu mau main pump-it-up sama Wonyoung," kata Dohyon.

"Males ah ngantri," kata Dahyun mulai memilih mobilnya, "Kalah bayarin popcorn."

"Dih gitu," sungut Dohyon, "Oke."

"Oke."

Dohyon gak jago, karena ini baru pertama kali lagi dia main semenjak setahun yang lalu mungkin. Dia masih harus adaptasi dan berakhir di posisi lima, Dahyun pertama.

"Popcorn caramel," kata Dahyun.

"Ck, ayo lagi," kata Dohyon gak mau kalah, "Yang kalah ngapain?"

"Gatau, gantian kasih ide," seru Dahyun.

"Yang kalah beliin minum," seru Dohyon.

"Sip."

Main lagi, Dohyon tetep kalah walaupun peringkatnya naik ke-3. Karena merasa harga dirinya hilang di permainan ini, makanya Dohyon males.

"Ah pindah ajalah," seru Dohyon.

"Dih gitu," sahut Dahyun ikutan pindah.

Masuk kedalam game yang ituloh, bunuh-bunuhin dinosaurus pake senjata. Itu loh Jurrasic Park Arcade.

"Takut ah," keluh Dahyun.

"Cemen," seru Dohyon. Dibilang cemen gak terima, akhirnya ikut masuk.

"Gimana mainnya?" tanya Dahyun.

Family CornerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang