Hari ini jadwal Dongho ketemu anaknya. Duda satu anak itu excited banget karena akhirnya setelah 3 tahun lamanya, dia biaa ngabulin permintaan anaknya itu.
Dari dulu Jungwoo selalu minta mini cooper tapi gak pernah Dongho kasih karena itu bukan mobil murah. Butuh waktu buat ngumpulin uang.
Belum lagi banyak keperluan gak terduga yang harus Dongho keluarin, salah satu contohnya adalah perceraian kemarin. Jadinya makin molor.
Tapi hari ini, Dongho mau ngajak Jungwoo untuk milih mobilnya sendiri. Dongho gak sabar ngeliat gimana ekspresi anak satu-satunya ini.
Dilain sisi, Jungwoo yang masih gak tau niat Dongho hari ini bingung. Mau bawa mobil baru, tapi nanti kalo ditanya ini di beliin siapa... Terus jawabnya dibeliin Seungwoo... Jungwoo ngerasa gak enak.
Pada akhirnya Jungwoo tetep naik motor kerumah kontrakkan Dongho. Iya walaupun ngontrak tapi ini rumah bagus, bukan rumah petakan.
"Hari ini di rumah aja ya? Pesen makan aja, kalo keluar agak males Papa," kata Dongho.
"Iyaa panas banget diluar mager juga aku."
"Mamamu udah pulang?"
"Besok kayaknya."
"Adikmu dirumah sendiri?"
"Dia lagi kerumah Mamahnya juga."
"Ohh gitu." Dongho manggut-manggut, "Kamu masih kepingin Mini Cooper?"
"Hah?" respon Jungwoo.
"Masih gak? Apa udah ganti selera?"
PYARRRR kepala Jungwoo mau pecah, jangan bilang mau di beliin.
"Kenapa emang, Pa?"
"Papa udah bisa beliin sekarang kalau kamu masih kepengen," kata Dongho.
"Hng.. Pa.. Om Seungwoo baru aja beliin aku mobil kemaren," kata Jungwoo pelan.
Tau gak, begitu denger Jungwoo, rasanya Dongho kecewa banget. Bener-bener kecewa dan sedih, padahal harusnya bisa aja dia seneng karena uang sebanyak itu akhirnya gak jadi kebuang?
Tapi beneran, Dongho jatuh bangun demi ngumpulin dan mabung. Dongho gak mau pake pinjaman karena ribet urusannya, jadi tau kan perasaan Dongho gimana.
"Oh ya? Mobil apa?" tanya Dongho.
"Iya itu, Pa. Mini Cooper," kata Jungwoo.
Makin ancur rasanya, sediiiiiiiih banget. Sedih menerima fakta.
"Syukur kalau begitu," sahut Dongho.
Pertemuan antara Ayah dan Anak itu kali ini terasa canggung, sampai akhirnya Bakmi GM datang menyelamatkan.
"Aku bikin tatoo loh Pa," kata Jungwoo disela makan Mie-nya.
Mata Dongho sedikit membulat, "Oh ya? Mana?"
Jungwoo ngelepas jam tangannya kemudian nunjukkin pergelangan tangannya. Dongho senyum ngeliat angka 7 disana.
—
Pagi-pagi Seonho bangun, rumah terasa sepi dan dingin. Padahal ada Ayah, Mama sama Aa' tapi tumbennnnnnn kok kayak hawanya gak enak begini. Diliat-diliat muka Ayah serem, muka Mama cemas, muka Aa' bantal.
"Orang rumah pada kenapa sih?" kata Seonho bermonolog sambil gendong Mongshil keluar, kebiasaan Seonho pagi-pagi ngeluarin Mongshil biar dia melakukan aktivitas buang hajat di luar.
Ngintip ke arah tetangga, tidak terlihat ada tanda-tanda Lami. Jiaaaaaaakh.
Tapi ada David lagi naik sepedah.
