Pagi ini di hari Sabtu, Jungwoo bangun pagi karena ada janji sama Papanya. Setelah berbulan-bulan gak ketemu pasca perceraian, pindah ke rumah baru, sibuk kuliah, akhirnya nemu waktu yang pas buat ketemu Dongho.
Seola dari malam sebelumnya juga udah dikasih tau sama Jungwoo, makanya ibu satu anak itu juga bangun nyiapin sarapan.
Ketika Jungwoo rapih, Seola lagi di dapur bikinin susu. Hal yang selalu dilakukan Seola, makanya Eunbi juga jadi terbiasa minum susu dipagi hari karena sempet lama tinggal sama Seola.
"Naik apa kamu?" tanya Seola.
"Ojek online kali, Ma," sahut Jungwoo, kemudian secara tidak sadar mengernyitkan keningnya melihat sesuatu di jemari Seola— cincin. Cincin emas dengan berlian. Tampak mahal.
Jungwoo otomatis tersenyum, "Udah Ma?"
"Apanya?"
"Dilamar Om Seungwoo?" tanya Jungwoo.
Wajah Seola spontan bersemu, tak bisa menutupi betapa bahagianya ketika Jungwoo sadar akan cincin itu.
Seola mengangguk sambil tersenyum, "Udah, hari Rabu kemaren."
Jungwoo bangun dari duduknya, menghampiri Seola dan langsung memeluknya tanpa berkata apa-apa lagi. Jungwoo ingin memberi selamat, tapi rasanya berat sekali untuk sekedar membuka mulut.
Jungwoo senang, tapi tidak dipungkiri ada bagian didalam hatinya yang sebenarnya tidak rela kalau Seola harus menikah lagi—walaupun bagian itu hanya secuil.
Karena mau bagaimanapun, Jungwoo tetap mau keluarganya utuh. Dongho, Seola, Jungwoo. Tapi kenyataan tidak seindah keinginan.
"Aku nanti nginep di Papa ya Ma, gapapa kan?"
"Gapapa."
✨
Arin kira bapaknya itu bercanda soal beliau akan pergi ke luar negri selama sebulan... TERNYATA BENERAN. TERNYATA EMAKNYA JUGA IKUT.
BISA-BISANYA???????
Arin mau marah tapi gadis itu mencoba berpikir positif alias akan ada banyak benefit dari perginya Aron dan Hani selama 1 bulan.
1. Arin bebas mau pulang jam berapa atau bahkan gak pulang
2. Arin bebas bawa siapa aja nginep, mungkin termasuk Mark nanti (dengan catatan harus hati-hati, jangan sampai tetangga liat)
3. ARIN DAPAT DUIT BANYAK"Tante Minseo nawarin, kalau takut dirumah ya kerumahnya aja. Nanti tidurnya gampang dimana aja bisa," kata Hani.
"Gak lah, berani aku dirumah sendirian," kata Arin.
"Halah, dikadalin Papa aja teriak-teriak ketakutan, mana berani kamu dirumah sendirian," celetuk Aron.
"Pa tolong jaga lisan Papa," seru Arin gamah kalah.
"Atau dirumahnya Doyeon, Hyunjin, rumahnya Tante Bona, dimana ajalah kamu kalau takut tidur dirumah. Kalau mereka gak mau nampung anak Mama nanti urusan mereka sama Mama," ujar Hani lagi.
Aron sama Arin langsung lirik-lirikan, "Preman andalan kita, Rin."
"Yoi, Pa."
Sampai pada akhirnya Hani dan Aron betul-betul berangkat. Entah tujuannya kemana aja, yang jelas sekarang first stop nya adalah Turki.
Ada Mark yang turut nganter pakai mobil karena Arin kan gabisa bawa mobil, nanti baliknya repot. Mau naik Transportasi Online tapi bawaan Aron dan Hani lumayan banyak, ribet lah udah selama ada mobil sendiri.
