(11)

5K 311 0
                                    

Happy reading guyyss...
Jangan lupa vote..

*********

06.30

Hari ini aku ingin memulai lembaran hidup baru.

Aku akan mencoba menerima gavin dan mengesampingkan ego dan benci ku.

Aku harus bisa membuka hati untuknya.karna tidak mungkin kan aku selalu hidup begini dengan suami ku?.

Sudah cukup satu tahun ini aku diam dengan nya.aku rasa umurku yg sudah 18 tahun ini aku sudah cukup dewasa untuk mulai semuanya dari awal.

Saat ini aku dan gavin berada di meja makan.

"Zah kamu masih marah sama aku?"tanyanya.

"Gak"jawab ku singkat.

"Zah plis dong kamu jan-;"

"Ck.baewel banget sih lo,gue gak marah.gue cuma kesel aja"kataku memotong omongan nya.

Ya dia cerewet sekali.apa benar yg dulu di ceritakan kak arif kalau dia itu dingin saat di pesantren?meragukan.

"Em oke,gimana kalo kita jalan?"katanya.

"Emang lo gak sibuk?biasanya kan lo suka tuh ngumpul ngumpul sama temen lo"kataku

Sebenarnya aku sudah tau kalo selama ini dia adalah pengusaha muda sukses.hanya saja jika aku mengintrogasi dengan berbagai pertanyaan ku aku juga takut kalau dia tau aku seorang gengster.

Untung saja waktu itu aku memakai topeng,jadi dia tak mengenaliku.walaupun dia sempat mengenal suaraku.

Bisa habis aku kalo sampe dia tau dan bilang sama orang tua ku.bisa bisa aku di coret dari kartu keluarga.kejam kan?huh.

"Emm.itu e-enggak kok"jawabnya gugup.

"Kenapa lo?gugup gitu"kataku.

"Haha mukanya bingung gitu,dia pasti bingung mau ngomong apa"tawaku dalam hati.

"Udah lah,gimana kamu mau gak jalan?"tanyanya mengalihkan pembicaraan.

"Cih,pinter banget lo ngelak,tapi lo gak bakal bisa boongin gue vin"batin ku.

"Ya udah deh gue mau.lagian gue juga lagi gak ada acara"jawabku.

Gavin pun mengangguk.

Setelah kami selesai sarapan kami pun bersiap untuk pergi jalan jalan.

Di mobil.

"Kemana nih?"tanyaku.

"Gimana kalo ke taman?"usul gavin.

"Emm,boleh deh"kataku.

Skip.

Sampai di taman.

Aku dan gavin berjalan di sekitar taman.ada beberapa orang disini yg juga sedang berjalan jalan.

"Eh duduk di situ aja yuk?"ajak gavin menunjuk sebuah bangku taman berwarna putih.

Aku mengangguk dan duduk di kursi itu,begitu pula dengan gavin.

Aku bersandar di kursi taman dan memejam kan mataku.

"Kamu kok suka banget sih duduk senderan sambil pejemin mata?"tanya gavin padaku.

"Gue suka aja.udara sejuk,angin sepoy-sepoy bikin hati gue tenang."kataku pada gavin.

Aku tak mendengar lagi kata kata dari gavin.

Aku pun membuka mataku karna aku sangat penasaran pada orang yg satu ini.

Saat aku membuka mata aku melihat gavin menatap ku.

The santri is my perfect husband [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang