(12)

4.9K 325 8
                                    

Happy reading guys...
Jangan lupa vote yah:)

**************

Malam hari setelah aku dan gavin sholat isya aku duduk di balkon kamar.

Tiba tiba ada seseorang duduk di samping ku yg membuat ku menoleh. Dan ternyataa itu gavin.

"Ngagetin aja lo"kataku

"Hehe maap,lagian kamu ngapain di sini?disini dingin tau"katanya

"Ga papa,lagi pengen aja"kataku lalu memejamkan mataku kembali menikmati angin malam.

Tiba tiba gavin pergi meninggalkan ku.

Aku tak menggubrisnya.terserah dia mau apa.

Srekkk

Aku merasakan ada sesuatu yg membuat tubuhku hangat.ternyata ada sebuah jaket yang membalut tubuh ku.

Ya.gavin yg memberikan nya.

"Dingin.jangan keras kepala"katanyaa.

"Hm"gumamku.

"Zah"panggilnya.

Aku pun membuka mataku dan membenarkan posisi duduk ku menjadi tidak bersandar.

"Kenapa?"tanyaku.

"Maaf ya kalo selama ini kamu gak bahagia hidup sama aku"katanya menunduk.

"Maksudnya?"tanya ku bingung.kenapa ia tuba tiba bilang seperti itu?

"Aku tau kamu gak bahagia hidup sama aku.aku udah mengambil kebebasan kamu.selama ini kamu terkekang kan sama aku?"tanyanya lalu menatap ku.

Matanya sendu menatap ke arah ku.huh,kenapa dia tidak bilang seperti itu dari dulu?kenapa setelah aku mulai mencintainya dia malah berkata seperti itu?.

Aku menghela nafas pelan.

"Ya,gue terkekang sama lo vin"kataku.

Dia terlihat menunduk setelah mendengar kata kata ku.

"Tapi itu setahun yang lalu"lanjut ku yang membuat gavin mendongak.

"Maksud kamu?"tanyanya bingung.

"Iya,emang gue terkekang sama lo dan lo udah ambil kebebasan gue.tapi semua itu setahun yang lalu.sekarang gue berfikir buat apa gue menyesal?sedangkan ini udah takdir.dan takdir gue adalah lo vin"kataku.

Gavin masih dalam diamnya.mungkinia mencerna kata kataku barusan.

"Gue udah berjanji bakal buka hati buat lo.dan lo salah kalo lo tanya sekarang gue terkekang sama lo atau enggak.sekarang gue udah mulai cinta sama lo vin"kataku lalu menatapnya

Begitu pula gavin yg nampak kaget dengan pengakuan ku.tapi memang itu yg saat ini aku rasakan.

Aku mengalih kan pandangan ku dan menatap lurus ke depan.

Grepppp.

Aku merasakan tubuh ku hangat.jantung ku juga berpacu cepat.

Ya.gavin tiba tiba memeluk ku.

"Makasih zah,makasih kamu udah mau mencintai aku"katanya dengan suara bergetar.

Aku masih diam.apa dia menangis?kenapa hati ku sakit melihatnya sedih.

Aku pun berbalik menghadapnya dan membalas pelukannya.

Dia pun semakin erat memeluk ku.lagi pula tidak apa apa kan?kami sudah sah.

Setelah beberapa menit kami menyudahi adegan pelukan kami.

Aku melihat wajah gavin dengan sisa air mata di pipinya.

The santri is my perfect husband [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang