(42)

3.1K 214 8
                                    

Happy reading guys:)
Jangan lupa vote

**********

Setelah Gavin keluar dari caffe tersebut ia berniat kembali ke rumah nya dan sebelumnya ia sudah bilang pada David, sekretaris nya untuk memesan taksi saja.gavin sebenarnya tidak tega melihat Hira.

"Zah aku minta maaf.aku emang salah.maaf kalau kata-kataku menyakiti kamu,tapi aku cuma memenuhi permintaan kamu waktu itu"

Gavin mengendarai mobilnya menuju rumahnya.Sebenarnya ia tidak ingin ini terjadi,bahkan Hira ternyata sudah ada di Jakarta tanpa ia tau dan Hira tidak datang padanya saat sudah di jakarta.bukankah itu menunjukkan kalau Hira sudah benar-benar tidak peduli dengannya?

Gavin tidak bisa berfikir jernih ia ingin segera pulang dan merehatkan gilirannya.

Sedangkan di lain tempat,masih di dalam caffe itu Hira menatap sebuah amplop yang Gavin berikan padanya beberapa saat lalu.

"Ja-jadi Gavin bener-bener ninggalin gu-gue hiks"

Semua mata memandang Hira dengan pandangan heran.mereka bingung apa yg terjadi pada Hira padahal ia baru saja mengalahkan dua penjahat yang akan merampok caffe itu.

Saat Hira sedang menangis vino, Erin, Haikal,dan Reno datang.mereka yang melihat Hira menangis di dalam caffe langsung menghampiri Hira.

"Dek Lo kenapa?"

"Dek kok Lo nangis?"

Vino dan Reno langsung menghadiahi pertanyaan-pertanyaannya kepada Hira.
Sedangkan Erin langsung memeluka Hira untuk menenangkannya.

"Lebih baik kita ke markas aja,disini Rara malah jadi tontonan,nanti kita tanya pelan-pelan sama dia apa yang sebenarnya terjadi"ucap Erin yang masih memeluk Hira
Mereka mengangguk setuju dan membawa Hira menuju markas Mereka.

Setelah sampai di markas mereka duduk di sofa dengan Hira yg masih berada di pelukan Erin.ia masih menangis sesenggukan membuat mereka semakin bingung.

"Udah dek jangan Nangin terus ya"ucap Erin menenangkan Hira sambil mengusap punggung Hira.

Tak lama Hira sudah sedikit tenang,walaupun masih sedikit sesenggukan.

"Dek sebenernya apa yang terjadi?"tanya vino dengan hati-hati.

Sedangkan Hira yg mendengarnya mencoba menatap vino dan ornag orang di sekitarnya.mereka tampak khawatir pada Hira.

"Gue gak papa bang"jawab Hira lirih

"Dek jangan bohong,gak mungkin lo gak kenapa-napa tapi Lo nangis"kata Reno

Walaupun Reno sering bertengkar dengan Hira namun ia akan menjadi yang paling khawatir jika sesuatu terjadi pada Hira.
Karna ia sudah menganggap Hira adik kandungnya sendiri.

"Gue capek.gue mau istirahat"kata Hira yang tidak memperdulikan ucapan Reno.

Sedangkan semua yg ada di sana saling tatap,melihat Hira yg seperti ini membuat mereka benar-benar khawatir.

"Ya udah kita pulang ya dek"ucap Vino,

Semua mengangguk mendengar ucapan Vino.mereka juga tidak tega melihat keadaan Hira sekarang.

Setelah itu Hira dan vino pulang ke rumah Vino.sedangkan Haikal,Erin,dan Reno juga memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing.

Saat sampai di rumah vino Hira segera turun dari mobil vino dan menuju kamarnya tak lupa mengunci pintunya.Vino membiarkan Hira untuk sendiri karna ia tau Hira butuh waktu untuk sendiri.Di dalam kamar Hira kembali menangis.ia benar-benar kecewa dengan Gavin.
Dulu Gavin bilang ia tidak akan melepaskan Hira tapai sekarang apa?

The santri is my perfect husband [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang