(44)

3.2K 230 40
                                    

Happy reading guys:)
Jangan lupa vote ya

"Jadi kamu?"

Hira memberanikan diri mendongak kan kepalanya untuk menatap mata Gavin.
Ntah kenapa Hira merasa Gavin akan marah padanya.

"Kamu anggota gengster?"tanya Gavin dengan menggelengkan kepala seolah ia tidak percaya dengan fakta yang baru saja di ketahuinya itu.

"Kamu selama ini bohongin aku?"

Gavin merasa ia sangat gagal menjadi seorang suami.Bisa-bisanya ia tidak tau jika istrinya adalah seorang anggota gengster,bahkan mereka menikah hampir satu tahun lebih.

"Aku gagal jadi seorang suami yang baik.Bahkan aku gak tau kalau istriku seorang anggota gengster?padahal ayah dan ibu mu menitipkan kamu agar aku bisa menuntun mu menjadi orang yang lebih baik,tapi ternyata?ternyata aku gagal."kata Gavin tidak percaya.

"Vi-vin aku bisa jelasin."kata Hira yang melihat Gavin seperti itu.

"Jelasin apa lagi zah?apa yang mau kamu jelasin?kita akan segera bercerai jadi kamu tidak perlu menjelaskan apa-apa lagi"ucapan Gavin membuat Hira menatap Gavin kaget.

"Vin kenapa kamu nyerah?bukannya kamu janji gak bakal ninggalin aku,hah?!kamu jahat Gavin!!"

"Aku?kamu bilang aku?Zah aku ngelakuin ini atas kemauan kamu kan?kamu yang selalu meminta cerai kan?iya kan?"mendengar penuturan Gavin,Hira tidak bisa berucap apa-apa karna memang benar ia yang selalu mengucapkan kata cerai kepada Gavin.

"Aku juga manusia biasa Zah,selama ini aku selalu nunggu kamu,aku selalu sabar menghadapi sikap kamu yang seolah benci sama aku.Aku selalu sabar mendengar semua ucapan kasar yang kamu lontarkan.Aku selalu mencoba buat tetap ada di samping kamu.Tapi apa?saat kamu salah paham tentang Aisyah kamu sama sekali gak mau dengerin penjelasan aku sedikit pun,bahkan kamu pergi ninggalin aku saat aku mau perbaiki semuanya."kini Gavin mengeluarkan semua unek-unek yang selama ini ia simpan sendiri.

"Aku selalu sabar nunggu kamu untuk cinta sama aku Zah,aku terus berdoa agar Allah selalu menjaga pernikahan kita.Tapi kamu?kamu seolah ingin menghancurkan pernikahan kita.Kamu tau?aku selalu berdoa agar suatu saat kita bisa membangun rumah tangga kita dengan kebahagiaan,kita bisa bersama dengan dasar cinta dan kita bisa memiliki keluarga kecil dengan tawa anak-anak di sekeliling kita,menjadi keluarga yang bahagia.Apa itu salah?apa permintaan ku itu salah?"Gavin terus berucap apa yang selama ini ia pendam.Sedangkan Hira sekarang sudah berlinang air mata dan Isak tangis yang semakin terdengar.

Gavin mengusap kasar wajahnya dengan kedua tangannya,sebelum ia kembali berbicara.

"Aku lelah Zah.Selama ini aku mencoba mengerti keadaan kamu.Aku selalu mencoba menunggu kamu siap menjadi seorang istri yang bisa melengkapi hidup ku.Tapi ternyata itu semua hanya angan-angan ku.Maaf jika selama ini kamu terkekang,tapi tenang saja setelah ini kamu akan bebas,kamu bisa mencari kebahagiaan yang kamu inginkan.Terimakasih kamu sudah pernah ada di hidup ku selama satu tahun lebih ini."ucapan terkmakhir Gavin membuat tangis Hira benar benar pecah.Ia tidak bisa seperti ini.Gavin tidak boleh meninggalkannya.

Saat Gavin ingin meninggalkan Hira,dengan cepat Hira berlari dan menghampiri Gavin lalu memeluknya dengan erat seolah ia menyesal telah melakukan semua itu.Hira sadar ia terlalu jahat dengan Gavin selama ini.

"Hiks tolong jangan pergi hiks.Ak-aku menyesal Gavin,aku minta maaf jika selama ini aku jahat.Aku emang gak berguna hiks."

Gavin memejamkan matanya,ia sebenarnya tidak tega melihat Hira yang menangis seperti ini.Tapi ntah kenapa semakin dekat dengan Hira membuat perasaan akan berpisah jauh dengan Hira semakin besar.perasaan yang akhir-akhir ini menghantuinya.Dengan berat hati Gavin melepaskan lingkaran tangan Hira di tubuhnya.

"Gavin kenapa?hiks,apa kamu udah benar-benar benci sama aku hiks?aku minta maaf Gavin"Air mata Hira terus mengalir.Sedangkan Gavin tak lagi menjawab perkataan Hira.Ia melangkahkan kakinya ke luar ruangannya itu karna ia benar-benar tidak bisa melihat Hira menangis.

Namun belum sempat Gavin keluar,David tiba-tiba masuk ke ruangan Gavin dengan babak belura dan nafas memburu.

"David!!David kamu kenapa?"tanya Gavin yang langsung menghampiri David dan membantunya berdiri karna David terlihat sangat kesakitan.

"Pa-pak kantor kita di serang pak.Ka-karyawan banyak yang di serang oleh kelompok tidak di kenal pak, mereka bawa pasukan yang ba-banyak"ucap David dengan terbata dengan nafas yang terengah-engah.Hira yang mendengarnya pun lantas berdiri dan menyeka kasar air matanya.

"Maaf,tapi bagaimana dengan bang Vino?"tanya Hira menghampiri David dengan raut wajah khawatir.

"Tuan Vino dan an-anak buahnya se-dang mencoba me-menghalau mereka"

Hira yang mendengarnya pun hendak keluar untuk menolong Vino dan anggota lainnya.Namun saat Hira memegang kenop pintu Gavin juga memegang kenop pintu atau lebih tepatnya memegang tangan Hira.Hira yang kaget pun lantas menoleh kepada Gavin.

"Kamu mau kemana?"tanya Gavin kepada Hira.

"Bang Vino lagi dalam bahaya aku harus bantu dia"

"Zah itu terlalu bahaya!kamu jangan sok kuat!"kata Gavin agak keras karna ia tidak mau Hira kenapa-napa.Sedangkan Hira yang mendengar ucapan Gavin menggeleng tak percaya.

"Gavin,bang Vino itu dalam bahaya jadi aku harus bantu dia.Dan aku juga salah satu anggota gengster itu kalau kamu lupa.Dan satu lagi,perempuan yang  yang  pernah menyelamatkan kamu saat kantor kamu di  serang juga oleh musuh kamu beberepa waktu lalu itu aku."Gavin yang mendengar ucapan Hira pun terkejut.

'jadi perempuan waktu itu adalah Hira?ternyata suara yang aku kenal itu suara Hira?'Batin Gavin

"Jadi jangan halangi aku"Stelah berkata seperti itu Hira keluar dari ruangan Gavin dan menuju tempat Vino dan yang lain berada.

Saat Hira sampai di tempat penyerangan itu semua benar benar kacau.Banyak kertas berhamburan dan meja,kursi yang sudah hancur tak berbentuk.Hira juga melihat anggota KC yang berusaha melawan para pemberontak itu termasuk Vino,Haikal,dan Reno.

Hira segera berlari ketika melihat salah satu pemberontak akan memukul Haikal dari belakang.

Buughh

Hira menendang orang tersebut hingga dia tersungkur memegangi perutnya.

"Hati-hati bang"ucap Hira kepada Haikal.Setelah itu mereka kembali mendapat serangan bertubi tubi dari pemberontak itu.jumlah mereka memang banyak jadi Vino dkk merasa kewalahan.Tenaga mereka tak cukup banyak melawan orang-orang itu,tapi mereka berusaha terus melawan.

Brukkkk

Hira terkena pukulan salah seorang dari mereka yang membuat Hira terjatuh ke belakang dengan wajah yang sudah babak belur.Hira benar-benar merasa badannya remuk,ia tidak bisa menahannya,ilmu bela dirinya tidak se-baik Vino,Haikal,dan Reno ataupun anggota yang lainnya,apalagi Hira perempuan.Realistis saja sebaik apapun bela diri yang di miliki Hira akan tetap kalah karna ia juga perempuan yang seharusnya tidak berada di lingkungan yang kejam seperti ini.
       Saat Hira hendak berdiri tiba-tiba ada seseorang yang hendak melayangkan balok kayu besar kepada Hira,sedangkan Hira yang kaget langsung memejamkan matanya rapat-rapat karna ia benar-benar tidak bisa mengelak karna seluruh badannya sudah sangat sakit.

'ini takdir gue,kalaupun gue harus pergi setidaknya gue udah merasakan di cintai oleh orang yang benar-benar tulus seperti Gavin, maaf kalau gue jahat sama Lo selama ini.selamat tinggal gavin'Batin Hira

~Tamat~











































Tapi bohong yeeeeee😂
.
.
.
Jadi gimana readers ceritanya?
Semoga kalian suka dan terhibur:)
Jangan lupa vote nya dan komen juga biar author semangat hehehe
Salam dari author😁

The santri is my perfect husband [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang