(18)

4.1K 286 2
                                    

Jangan lupa vote gengs

"Loh itu muka kamu kenapa?kok lebam?trus itu sudut bibir kamu kok luka kenapa ?"tanyanya bertubi

"Aduhhh,bawel banget sih,ini gpp cuma itu anu tadi itu"jawabku gugup

Aku bingung harus menjawab apa.

"Itu anu apa?"tanyanya dengan wajah khawatir.

"Kayak habis di pukul.....kamu berantem?"lanjut gavin

"Eng-enggak kok ini itu tadi jatoh trus bibir aku ke gigit"jawabku gugup

"Aduh bego banget sih gue,mana percaya dia"batinku

"Masa sih?kamu beneran gak habis berantem kan?"tanyanya mengintimidasi

"Iya,ih gak percaya banget"kataku mencoba tenang

"Emm,ya udah kalau gitu,lain kali hati hati biar gak jatuh"katanya lalu meminum teh yang aku buatkan tadi.

"Hufft untung dia percaya,aman deh"batinku

Karna gavin masih sibuk meminum teh nya aku kembali melanjutkan kegiatan menonton tv ku yang tertunda karena kedatangan gavin.

Drrttttt  drtttttt

Suara getaran ponsel itu terdengar sampai ke telinga ku dan ternyata itu ponsel milik gavin.

"Gavin itu hp nya bunyi"kataku pada gavin yang tak kunjung mengangkat telfon itu.

"Iya"

"Assalamualaikum"

".........."

"Alhamdulillah baik"

".........."

"Boleh kok,memang dimana?"

"........."

"Baiklah"

"........."

"Waalaikumusalam"

Bepp

Setelah menerima telpon itu gavin kembali menyandarkan tubuhnya di sofa.

"Siapa?"tanyaku pada gavin

"Temen aku dulu waktu di pesantren"

Mendengar jawaban gavin aku hanya ber 'oh' ria,toh juga aku tidak terlalu kepo dengan urusan nya.mungkin.

"Ya udah mandi sana biar seger badan nya"kataku selembut mungkin.

"Ya udah iya"jawabnya

Ia pun bangkit dan melalui balakang sofa tapii...

Cup

Dia mencium pipiku dari belakang

"GAVINNNNNNN!!!"

The santri is my perfect husband [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang