(47)

3.4K 233 8
                                    

Happy reading
Jangan lupa vote:)

**********************

Hening.

Aisyah dan Royyan yang mendengar pernyataan Hira terkejut karna Hira adalah seorang anggota gengster,sesuatu yang mustahil untuk ukuran seorang perempuan seperti Hira.Apalagi Royyan yang melihat Hira sangat feminim dengan hijab pashmina nya di pondok beberapa saat lalu,walaupun Hira sempat berkelahi dengan dua bodyguard papanya namun tidak terlintas sedikitpun dalam pikiran Royyan bahwa Hira adalah seorang anggota gengster.

"Jadi apa yang Aisyah bilang bener,aku gak pantes di sebut seorang istri untuk Gavin"ucap Hira sambil menyeka kasar isr mata yang nyatanya tidak berhenti mengalir itu.Sedangkan Royyan dan Aisyah saling berpandangan lalu Royyan mengangguk seperti kode untuk melakukan sesuatu.

"Hira,kamu jangan bilang gitu.Gavin itu cinta sama kamu,aku yakin itu.Kamu mau jadi wanita seperti apa yang Gavin dambakan?"Tanya Aisyah tersenyum manis kepada Hira.Sedangkan Hira yang mendengar pertanyaan Aisyah lantas mendongak kan kepalanya menatap Aisyah dengan tatapan bingungnya.

"Maksud kamu?"

****************

20.00

Saat ini Hira masih berada di rumah sakit,belum ada kemajuan dari keadaan Gavin.Mungkin Gavin memang masih marah,sehingga ia tak mau membuka matanya.begitu pikir Hira.

"Dek"mendengar panggilan itu Hira menoleh pada orang yang memanggilnya.

"Bang Vino?"

"Gimana keadaan Gavin?"mendengar pertanyaan Vino,Hira hanya menggeleng kan kepalanya lalu kembali melihat ke arah Gavin terbaring dengan alat-alat menempel pada tubuhnya.

"Lo yang sabar ya dek,gue yakin dia baik-baik aja"Ucap Reno yang tadi datang bersama Vino.Hira mengangguk mendengar ucapan Reno.Ia juga yakin Gavin akan baik-baik saja,jalan mereka masih panjang,semua belum berakhir.

"Oh iya,kok kalian cuma berdua?Bang Haikal mana?"tanya Hira yang tak melihat Abang satunya itu,karna jika ada Reno maka akan ada Haikal juga,namun sekarang Haikal tak menampakkan batang hidungnya.

"Haikal sa-;"

"Oh Haikal lagi itu apa namanya,lagi mager katanya,trus tidur deh"ucap Vino yang memotong ucapan Reno.Sedangkan Hira menyerengitkan dahinya bingung apalagi Vino yang tiba-tiba memotong ucapan Reno dengan sedikit kegugupan.

"Mager?tumben bang Haikal gitu"ucap Hira bingung.

"Udah lah mending sekarang kita berdoa biar Gavin cepet saudara"ucap Vino.Hira merasa sedikit janggal dengan gelagat Vino yang sepertinya menyembunyikan sesuatu itu.Namun pikiran Hira buyar saat Aisyah datang kembali dengan sebuah goodie bag setelah tadi ia berpamitan bersama dengan Royyan.

"Assalamualaikum"ucap Aisyah.

"Waalaikumsalam"

"Ra,gimana keputusan kamu?"tanya Aisyah pada Hira.Mendengar pertanyaan Aisyah,Hira menengok ke arah kamar tempat Gavin di rawat,tak lama dengan mantap Hira menganggukkan kepalanya kepada Aisyah.Seperti lega mendengar ucapan Hira, Aisyah lalu tersenyum senang.Percakapan keduanya membuat Vino dan Reno bingung dengan yang mereka bicarakan.

"Tunggu, maksud kalian tuh apa sih?"tanya Reno yang sepertinya sangat penasaran dengan maksud pembicaraan Hira dan Aisyah.Namun bukannya menjawab Aisyah dan Hira sama-sama terdiam,lalu Aisyah menyodorkan goodie bag kepada Hira.Perlahan Hira menerimanya lalu berdiri dari tempat duduknya.Tak ada jawaban dari keduanya membuat Vino dan Reno semakin terheran.

"Mbak,namnya siapa?kayaknya kita belum kenalan"ucap Reno kepada Aisyah dengan menaik turunkan alisnya.

"Namnya Aisyah tunangan saya"Suara itu membuat tiga orang di depan kamar inap Gavin yaitu Vino, Reno,dan aisyah menengok ke arah sumber suara dan ternyata orang tersebuta adalah royyan yang berdiri tak jauh dari mereka dengan gaya tengilnya.

The santri is my perfect husband [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang