BAGIAN 22 (SELAMAT DATANG, SERSAN)

1.7K 83 5
                                    

If you win, you need not have to explain... If you lose, you should not be there to explain!

- Adolf Hitler -

Empat buah bus besar bertuliskan Akademi Angkatan Udara sudah terparkir rapi di ksatrian Akademi Militer. Bus-bus ini bersiap menjemput anggota keluarga baru Bumi Maguwo yang telah selesai melaksanakan pendidikan integratif bersama rekan-rekan taruna dari Akademi TNI lainnya.

"Mai, are you ready?" tanya Sandra.

"Yes, I am ready!" jawab Maisa bersemangat.

Usai membereskan barang bawaannya, Maisa dan Sandra berkumpul bersama taruni yang lain untuk saling berpamitan.

"Akhirnya ya, kita balik ke matra masing-masing. Kita berpisah juga habis ini," ujar Maisa mengawali perpisahan dengan para taruni.

"Intinya, jangan saling melupakan, ya. Di lain kesempatan kita pasti ketemu lagi. Keep contact, kalau ada pesiar saling ngabarin. Semoga tiga tahun lagi kita bisa praspa bareng-bareng, lengkap, nggak kurang satupun. Kita susah bareng-bareng, kita seneng bareng-bareng."

"Amiiin," jawab semuanya kompak.

Satu per satu taruni keluar dari barak. Dengan langkah yang mantap, mereka berjalan menuju bus Akademi masing-masing.

Satu setengah jam kemudian.

Tiba di ksatrian Akademi Angkatan Udara, para sersan taruna disambut dengan jajar drum brand. Mereka juga diterima dengan tradisi Gordon Penyambutan dan tradisi Penghormatan Almamater di tugu Adi Sakti sebelum diterima oleh Komandan Wing Taruna. Para taruna senior nampak bersemangat menyambut adik-adik baru.

Maisa nampak takjub dengan kemegahan Bumi Maguwo yang baru saja diinjaknya. Tak sabar rasanya ingin segera menjalani kehidupan sebagai seorang karbol.

"Juna di mana, ya? Belum nampak, pun."

Sebagai tahap awal, para sersan taruna ini akan melaksanakan orientasi selama dua minggu. Dan rangkaian orientasi dibuka dengan upacara penerimaan sekaligus pembukaan orientasi sersan taruna yang dilaksanakan di Lapangan Dirgantara. Para taruna inipun disambut secara langsung oleh Gubernur Akademi Angkatan Udara beserta pejabat yang lain.

“Di Ksatrian inilah kalian akan dibentuk dan dididik untuk menjadi elang-elang muda pengawal dirgantara,” tegas Gubernur AAU.

Buuuum!

Surara dentuman trinitrotoluena (TNT) yang memekakkan telinga mengagetkan semua yang hadir.

"Tiarap! Tiarap!" teriak seorang instruktur.

Dengan sigap para taruna langsung mengambil posisi masing-masing.

"Ya, para sersan, selamat datang di Akademi Angkatan Udara. Selamat bergabung bersama kami."

"Jungkir kalian! Jungkir!"

"Guling, woy! Guling ke sana!"

"Ikuti pelatih yang membawa bendera biru!"

Gerakan merayap, jungkir, guling menjadi pemandangan yang menghiasi acara pembukaan orientasi kali ini. Ya, seperti sudah menjadi tradisi setiap tahunnya.

"Ya, Karbol, semuanya berdiri!" Sambil terengah-engah, para karbol yang seragamnya mulai nampak lusuh menegakkan kakinya. "Silahkan lari menuju bapak-ibu yang ada di sana, dan ambil nama suci kalian!"

Semua taruna pun berlari sekencang-kencangnya, menerobos benteng para taruna senior kemudian menghadap kepada pembawa nama suci. Dikomandoi oleh Wingkorp Karbol, acara tradisi ini berlangsung cukup seru.

Rindu KomandanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang