All, everything that I understand, I only understand because I love.
– Leo Tolstoy –
"Juna!" pekik Maisa setelah mendengar suara ketukan pintu dari depan rumah. Langsung saja ia melesat ke lantai bawah, menghampiri seseorang yang sudah ia tunggu sedari tadi. Ia langsung membukakan pintu dan mempersilakannya masuk.
Setelah berbincang sebentar, Juna langsung meminta izin pada orang tua Maisa untuk mengajak pergi.
"Tante, Om, saya pinjam Maisa dulu ya buat nemenin saya belanja. Mumpung masih ada waktu berdua, hehehe."
"Hati-hati. Jaga anak Om baik-baik ya. Pulangnya jangan malem-malem," pesan Pak Brata, ayah Maisa.
"Siap Om. Saya pamit dulu." Juna pun bersalaman dengan kedua orang tua Maisa. Ia segera mengajak kekasihnya masuk ke dalam mobil. Perseneling dimasukkan, pedal gas ditekan, mobil pun lalu perlahan bergerak meninggalkan rumah.
Juna menyalakan lagu. Suara merdu Sam Smith memenuhi ruang dalam Jazz yang dikemudikannya.
Guess it's true, I'm not good at a one-night stand
But I still need love cause I'm just a man
These nights never seem to go to plan
I don't want you to leave, will you hold my hand?
...
Ooh want you stay with me?
Cause you're all I need
This ain't love it's clear to see
But darling, stay with me
...
"Ciye, tumben banget suka sama lagu ini," ujar Maisa sambil menggelayutkan tangan ke leher Juna.
"Kan kamu juga yang bikin aku suka sama lagu ini."
Akhir-akhir ini Juna memang menyukai musik-musik slow bergenre romantis. Awalnya ia hanya menyukai musik-musik R&B dan rock. Namun karena sedikit intimidasi dari Maisa, selera musiknya sedikit berubah. Dan ternyata genre musik tersebut mengubahnya dari sosok yang cuek menjadi sangat romantis.
"Ngena banget kan lagunya," ujar Maisa. "Oh ya, besok ke rumah ya. Kebetulan ada kumpul keluarga. Bantu-bantu dikit gitu."
"Jam berapa? Ada alasan khusus kenapa aku harus datang?"
"Karena kamu itu kan calon mantu di keluargaku. Seenggaknya nongol lah biar keluarga besarku juga kenal sama kamu. Dateng ya jam 4 sore."
"Males, ah."
"Halah, kamu mah gitu. Sebel, ah!"
"Hahaha, lucunya pacar aku kalau ngambek," ledek Juna sambil mengacak-acak rambut Maisa. Laki-laki itu memang sangat senang ketika berhasil membuat kekasihnya ngambek. Namun begitu, ia juga selalu punya cara agar kekasihnya bisa tersenyum kembali. Mungkin inilah yang membuat Maisa selalu rindu dan tak bisa lepas darinya.
Setelah 15 menit perjalanan, mereka sampai ke Carefour. Juna lalu memarkirkan mobilnya di basement. Kemudian kami langsung berjalan menuju pintu masuk dan segera ngambil troli untuk tempat belanjaan.
"Ju, apa aja ini yang mau dibeli?"
Juna mengeluarkan sebuah lembaran kertas dari saku celananya. Cukup banyak yang dia tulis.
"Ini dia daftarnya. Ada semir, sikat semir, braso, kapas, tisu, ..." Juna membacakan semua daftar barang yang harus dibeli. Memang cukup banyak yang harus dibeli, karena untuk pemakaian selama 3 bulan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rindu Komandan
Teen Fiction[UNPREDICTABLE UPDATE] "Seseorang yang benar-benar mencintaimu tidak akan pernah melepaskanmu. Bahkan jika ada ratusan kata untuk menyerah, dia punya satu alasan untuk bertahan." - Maisadipta Deepika Cadudasa "Terkadang dua orang harus berpisah unt...