Empat

3.4K 215 6
                                    

Cuman mau ingetin bacanya pelan-pelan yaaa, happy reading..





Aku bangun setelah hitungan ke lima puluh lalu langsung masuk kekamar mandi, Setelah mendengar komentar Gaby tentang perutku sekarang aku melakukan sit up, push up dan pull up setiap mau mandi. Biar sekalian saja semua ototku terbentuk!

Ini adalah hari senin dan hari ini akan ada general meeting untuk seluruh manager yang ada di hotel, Aku menghela nafas memikirkan akan bertemu Gaby. Aku sama sekali tidak menelponenya atau mengirimkan pesan untuknya, Kami melakukannya atas dasar tekanan keadaan dan aku hanya ingin menolongnya meskipun harus aku akui itu adalah sex terhebat selama tiga puluh tahun aku hidup.

Aku memikirkan apa perkataan pertama yang akan aku ucapkan saat bertemu dengan dia.

'hy apa kabarmu?' terlalu kaku

'hy apa selangkanganmu masih sakit?' terlalu frontal!

'hy bisa kita bicara berdua?' ya kurasa itu cukup bagus, dan entah apa yang akan aku bicarakan berdua dengannya yang jelas aku hanya ingin berbicara dengannya, aku tidak bisa menyangkal ketertarikkanku padanya dan berdasarkan pengamatanku dia juga tertarik padaku, mungkin aku akan mengajaknya kencan?

Setelah sampai di hotel aku langsung masuk kedalam ruanganku dan menyalakan komputerku. Tak berapa lama sebuah e-mail masuk, pemberitahuan bahwa rapat akan di adakan dalam lima belas menit lagi.

ini e-mail untuk pekerjaan tapi entah kenapa mengetahui Gaby yang mengirimnya membuatku tersenyum sendiri. Setelah merapikan tampilanku lagi aku segera berjalan ke lantai tiga dimana rapat akan di adakan.

Aku terkejut saat melihat baru ada Gaby dan Kenenth Smith manager front office. Mereka terlihat sedang mengobrol akrab di ujung meja, aku menggeretakkan gigi saat melihat itu lalu mengambil tempat duduk di ujung lainnya dan berpura-pura membaca kertasku.

Aku melirik kearah ke dua orang itu dan kesal karena Gaby sama sekali tidak melihat kearahku, apa dia sudah lupa pernah mendesah di bawahku?! fine! jika itu yang dia inginkan aku akan melupakannya juga, lupakan soal ketertarikkan malam itu murni hanya karena obat perangsang sialan itu!

--------------

Aku mengatur nafasku sambil sibuk menata ruang rapat, Apa yang harus kukatakan saat bertemu dengannya nanti? Ruam merah di leherku sudah hampir hilang dan aku tutupi dengan bedak yang cukup tebal.

"Miss.Taylor?" Aku langsung terlonjak dan berbalik menemukan Kenenth Smith sedang tersenyum manis, manager front office itu memang menarik dengan rambut pirang gelap yang disisir kebelakang mata cerah dan senyum manis itu membuatku jadi salah tingkah.

"maaf mengejutkanmu"

"tidak, aku yang tidak memperhatikan sekitar tadi"

Dia tersenyum lalu duduk disampingku membuatku bingung seketika.

"aku rasa kita belum berbicara berdua saja sebelumnya"

"benarkah?"

"ya, aku ingin mengetahui tentang dirimu"

Ken terus menanyakan latar belakangku dan sesekali melemparkan lelucon membuatku nyaman dan terhibur.

Aku tidak menyadari seseorang memasukki ruangan sampai aku mendengar suara kursi di tarik, aku langsung melirik kearah sumber suara dan melihat Blake sedang membaca sesuatu di kertasnya dengan serius, Dia bahkan tidak menatapku!

Apa dia tidak mau berbicara tentang malam itu? aku akui 90% alasan kenapa kejadian itu terjadi karena obat perangsang sialan itu, namun apa sebegitu mudahnya dia melupakannya? sementara tubuhku disini masih berdenyut memikirkan klimaks-klimaks itu?!

BE MINE!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang