Sembilan Belas

2.3K 165 4
                                    

Suara lift di depanku membuatku bangkit berdiri dan bersiap menyambut tamu dan saat pintu besi itu terbuka senyumku langsung terbentuk saat melihat anak lelaki berumur empat tahun berlari kecil ke arahku.

"Henry! apa kabar?"

"Baik! aku membuat ini" Henry lalu dengan semangat menunjukkan sebuah sendok plastik dengan mata dan tangan dari kertas.

"Henry baru saja selesai bermain dengan lem plastik dan kertas yang menghancurkan ruang tamu" Rene berjalan di belakang Henry menggeleng kecil melihat kelakuan anaknya yang makin aktif.

"kau tidak mau mendaftarkannya ke sekolah saja?"

"tidak, Jo juga berfikir begitu namun dia masih terlalu kecil dan aku ingin memanjakannya sebanyak yang ku mau sebelum dia sekolah atau punya adik"

"Adik?"

"yeah Jo dan aku sudah membicarakannya dan kurasa aku akan mencoba lagi"

"ma... Dad!" Henry menarik tangan Ibunya untuk segera masuk keruangan Ayahnya.

"Silahkan masuk saja Mr.Constara sedang sendiri biar aku buatkan minuman"

"terimakasih Gaby"

Rene kemudian membuka pintu memperlihatkan Mr.Constara dengan tumpukan kertasnya.

"Dady!" Henry langsung berlari kecil dan Mr.Constara dengan sigap menangkap anaknya, wajahnya yang tadi terlihat tertekan langsung berubah cerah seketika.

Aku segera berjalan ke pantry meninggalkan kehangatan keluarga itu untuk sementara.

Apa aku sudah siap berkeluarga? Blake sudah lebih dari sekali menyebutkan bahwa dia ingin segera menikah dan punya anak dan pernikahan dia dengan Gigi pun kandas karena hal ini. Aku segera mengkesampingkan hal itu dan segera membawa minuman ini ke ruangan Mr.Constara.

"terimakasih Gaby"

"Sama sama" Mr.Constara terlihat sibuk bermain balok dengan Henry di sudut sementara Rene sedang memeriksa Laptopnya.

"Akhirnya aku bisa memeriksa pekerjaanku, sedari pagi Henry merengek bertemu ayahnya karena Jo pergi sebelum dia bangun"

"ya tadi ada rapat pagi dengan kolega dari dubai dan beliau ingin segera kembali ke negaranya sehingga kita harus rapat sangat pagi"

Rene mengangguk mengerti.

"Gaby apa kau punya obat datang bulan? aku lupa membelinya tadi"

"ya tentu sebentar aku ambilkan"

Aku memeriksa tasku dan mengambil obat itu, namun ada sesuatu yang aneh obat itu terasa berat aku membuka tutupnya dan benar saja ini penuh. Aku terdiam sebentar dan menghitung mundur.

"Fuck"

----------------------

Aku menunggu dengan gelisah bersama beberapa wanita muda dengan perut sedikit membesar, namun anehnya hal ini tidak membuatku takut lagi namun aku malah tersenyum hangat melihat mereka.

"Ms.Taylor?"

Seorang suster memanggil namaku dan dengan sigap aku berdiri dan masuk kedalam ruangan.

"Jadi Ms.Taylor keluhan anda adalah haid terlambat betul?"

"ya kurasa sudah lewat beberapa minggu"

"apa anda secara seksual aktif?"

Wajahku sedikit memanas mendengar hal itu karena semenjak aku pindah bersama Blake dia benar-benar memanfaatkan waktunya dengan baik.

"yeah"

BE MINE!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang