Enam

3.2K 183 4
                                    

enjoy.... 🥰🥰🥰





Aku meletakkan makanan yang telah hangat itu di meja makan bundar sederhana milik Gaby lagi, di nilai dari dapurnya yang bersih kurasa dia juga suka memasak, aku tersenyum kecil memikirkan akan sarapan bersama dia disini.

Aku sudah merasa lebih baik saat kita berdebat di mobil walau pertanyaannya memang menjebak tapi dalam hati aku senang wanita singaku sudah mulai kembali namun saat aku melihat makanan yang ada di meja makan Gaby aku makin membenci Ken saja, Gaby pasti sudah memasak makanan itu sebelum dia pergi ke klub.

Gaby keluar dari kamarnya terlihat segar dengan rambut setengah basah dan sweter pink dan celana pendek setengah paha, aku terdiam sesaat melihat rona merah di pipinya mulai kembali dan kulit putihnya mengeluarkan aroma kesukaanku.

"kau menghangatkan semuanya?" Tanya Gaby dengan perlahan berjalan ke arahku. Aku berbalik badan dan mengambil air minum dan meneguknya untuk menenangkan jantungku.

"Mari kita makan" Aku berucap pelan sambil duduk dan mulai mengambil piring.

"tapi kita baru saja sarapan"

"lalu? ada peraturannya kau tidak boleh makan lagi setelah sarapan?" Aku bertanya dengan satu alis di angkat membuat Gaby tertawa kecil sambil menggeleng, dia mulai mengikutiku mengambil makanan.

Aku terkejut karena makanan ini terasa enak, aku mulai makan dengan lahap bahkan menghabiskan makanan yang ada sedangkan Gaby sudah berhenti sejak piring pertama.

"Kau kenyang?" tanya Gaby tak bisa menahan senyum melihatku makan dengan lahap dan menghabiskan apa yang ada dimeja.

"kau yang memasak ini?"

Gaby mengangguk pelan sambil mengangkat piring kotor dan mulai mencucinya, aku seketika bangkit ingin membantunya. Baru aku sadari ternyata Gaby cukup tinggi, aku bisa mencium keningnya dengan mudah dari sini.

"Kau bisa duduk Blake"

"aku sudah makan gratis di rumahmu kurasa aku bisa membantu sedikit"

Aku mengambil kain lap dan mulai mengeringkan, kami bercakap santai tentang Summer kurasa mengadopsi anjing itu adalah pilihan yang tepat.

"jadi kau baru mengadopsinya dua bulan?"

"yeah, aku sebenarnya mencari anjing petarung atau yang sedikit lebih besar namun pandangan matanya benar-benar membuatku tidak bisa berpaling darinya" Aku tersenyum dan menoleh kearah Gaby, Gaby sedang tersenyum menatapku membuat mata coklat itu begitu dekat dan menghipnotisku perasaan yang tidak menentu mulai merangkak masuk kedalam hatiku. Aku pernah merasakan hal ini sebelumnya namun kali ini berbeda, lebih dewasa, lebih dalam dan lebih hebat.

Aku terdiam dan perlahan menundukkan kepalaku dan memangut bibirnya, Gaby terpaku namun aku membujuknya lembut melumat perlahan bibir bawah dan menjilat pelan aku menangkap pinggulnya saat dia akan menjauh, Gaby melingkarkan tangannya ke pundakku membuatku langsung mengangkatnya dan menaruhnya di konter dapur.

"Blake..." Gaby mendesah saat aku mulai mengecup lehernya dan turun ke bawah tulang selangkanya.

"we can't..."

"ohh we can, just enjoy"

Gaby mengerang saat aku menggigitnya lembut semakin kebawah mengutuk leher sweternya yang terlalu tinggi. Aroma tubuh Gaby membakar gairahku membuatku ingin segera menelanjanginya disini. Tangan Gaby mengacak rambutku dia mendongakkan kepalaku, Mataku langsung menatap langsung kedalam manik coklatnya. Bibirnya membentuk senyum tipis sementara tangannya membelai rahangku yang kasar.

BE MINE!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang