Sepuluh

2.5K 169 2
                                    

Aku mengetuk pulpen ku pada meja untuk yang seribu kalinya, kakiku tidak bisa diam dan mataku terus memperhatikan layar ponselku dengan tajam.

Ini sudah jam dua empat puluh lima!

Gigi tidak pernah terlambat, tapi itu jika dia sudah membuat janji dan ini tidak termasuk janji bukan? tapi jika dia tidak datang bukan hanya hotel yang harus rugi tapi juga nama baikku akan rusak, terutama di hadapan bajingan Ken.

saat menit menunjukkan angka lima puluh ponselku bergetar yang langsung aku jawab dengan kecepatan penuh.

"aku di lobby"

Aku langsung berdiri dan berjalan keluar dengan langkah lebar.

"aku akan kesana" aku melirik Gaby dan Ivan yang melihatku bingung, aku akan mengurus mereka nanti.

Aku menahan nafas saat melihatnya, rambutnya di potong lebih pendek daripada yang terakhir aku lihat dan tubuhnya terlihat lebih berisi membuatku tersenyum senang dan saat mata biru besar itu memandang jengkel kearahku senyumku makin melebar.

"kau datang"

"kau puas?

Aku menunduk untuk mengecupnya sekilas sebelum memeluk tubuhnya, tubuh mungil itu dengan cepat tertutup tubuhku, Aku menghirup nafas dalam saat merasakan tangannya melingkari tubuhku juga.

"aku merindukanmu"

Gigi hanya terkekeh geli sebelum melepaskan pelukkan ku.

"jadi apa yang membuatmu menelpon ku dengan sangat memaksa?"

Aku tersenyum kecil mendengarnya, langsung ke inti masalah dia sama sekali tidak berubah.

"ah ya" Aku melihat kebelakang dan menemukan Gaby memandangku lurus dengan Ivan di sampingnya, Sialan aku baru sadar aku di Lobby bisa-bisa besok akan ada gosip panas antara aku dengan Gigi.

"Gaby kemarilah"

Gaby segera menyadarkan dirinya sebelum berjalan kearahku dia memasang senyum kaku yang membuatku bingung seketika, ada apa dengan wanita ini?

"kenalkan ini Gigi James dia yang akan menggantikan artis yang kecelakaan itu, Dan G ini Gaby sekertarisku"

"kau punya sekertaris? terakhir ku dengar kau baru supervasior dan sekarang kau punya sekertaris?"

"akan ku ceritakan nanti tapi tidak disini, Gaby kau tau dimana para kru bersiap?"

"ah iya mereka ada di lantai 35"

Aku segera menggiring Gigi dan Gaby ke dalam Lift menghindar dari mata-mata yang menatap penasaran. Gaby segera masuk dan berdiri di pojok sementara aku terus memegang pinggang Gigi takut dia akan berubah pikiran.

"rambutmu panjang" Gigi membelai rambutku yang memang sudah menyentuh kerah. "Dan apa ini? kapan terakhir kali kau bercukur?"
Tangannya lalu berpindah membelai rahangku dan menggaruknya kecil membuatku mengerang tertahan.

"aku belum sempat" hanya itu yang bisa aku jelaskan padanya tidak mungkin kan ku bilang "gadisku menyukainya jadi aku tidak mencukurnya"

Aku lalu melirik dari pantulan lift dan melihat wajah Gaby sedikit memerah dengan wajah yang aneh, apa dia sakit? aku baru ingat tadi kita belum sempat makan siang.

setelah sampai di lantai tersebut Gaby berjalan melewatiku dan segera menuju kamar dimana para kru sedang mengatur set.

"disini kamar yang akan di gunakan untuk tempat pengambilan gambar dan disini" Gaby lalu berjalan kearah pintu yang menghubungkan kamar ini dengan kamar di sebelah nya, menampilkan beberapa orang yang sudah siap dengan peralatan make up beserta kostumnya. "tempat anda dapat bersiap"

BE MINE!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang