Tujuh

3.2K 187 3
                                    

buat yang kangen Blake Gaby, this is for you 😘




"Gaby! makan malam sudah siap!" Aku mendengar Blake berteriak dari dapur membuat aku dan Summer yang sedang bermain lempar tangkap di belakang segera berlari kedalam rumah.

"pelan-pelan kau bisa jatuh" Blake memperingatiku dan menaruh dua piring pasta di meja konter nya, Aku hanya duduk dan menunggu dia menuang wine untuk pendamping pasta. Blake lalu duduk di sebelahku setelah dia mengisi mangkuk makan Summer dan membiarkan anjing itu makan. Aku menatap segi wajahnya yang tegas, Rahangnya yang kasar membuatku gatal ingin menciumnya terus.

"rambutmu sudah mulai panjang" Aku membelai ujung rambut Blake yang sudah hampir menyentuh kerahnya. Blake hanya mengangkat bahu sambil menelan pastanya.

"Bossmu belum menegurku dan kau menyukai rambutku panjang jadi biarkan saja" Aku terkekeh mendengarnya, Ya aku memang sangat menyukai dia saat rambutnya mulai panjang seperti ini.

Sudah hampir sebulan sejak dia mengajakku berkencan namun aku tetap berkata tidak selain dari sex hebat dan makan bersama di rumah, kami tidak sering menghabiskan waktu bersama. Blake biasanya akan bersikap profesional di hotel yang akan membuatku kesal dan hanya di jawab dengan.

"kau bahkan belum menerimaku mengapa kau kesal? jika kau sudah resmi menjadi pacarku baru kau boleh merajuk"

Aku hanya akan menghembuskan nafas kasar saat dia berkata seperti itu, aku memang belum berani memiliki hubungan lagi terutama saat Ken selalu menatapku dan Blake dengan pandangan sinis.

"kau menginap?" tanya Blake saat dia mencuci piringnya menyuguhkan pandangan punggung dan bahu tegap miliknya. Aku menggigit bibirku memikirkannya besok senin dan aku harus masuk lebih awal karena ada rapat dengan pemegang saham yang lain.

"ingin, tapi aku harus pulang" Blake tersenyum geli melihat wajah memelas ku.

"Ku antar" Dia mengambil tanganku dan membawaku ke mobilnya. Aku memainkan tangan Blake di dalam mobil membuat dia hanya menyetir dengan satu tangan.

"Banyak sekali luka kecil di tanganmu" Blake hanya menatap sekilas pada mata menuntut jawaban dariku.

"sebagian besar karena terkena chemical, sikat dan kecelakaan kecil saat aku bekerja sebagai room and area attendant di awal karirku"

"ku kira kau langsung jadi atasan" Blake tertawa geli mendengar nada polos ku.

"Ayahku bukan pemilik hotel ataupun perusahan besar, dia hanya seorang supir di hotel"

"dia pasti luar biasa" Aku mengecup setiap luka Blake dengan lembut membuat dia tersenyum.

"dia yang terbaik, aku ingin mengajakmu ke Irlandia sebenarnya melihat tanah kelahiran ku"

"aku akan menyukai itu" Aku mengecup tangan Blake dalam sebelum menggenggamnya, dari yang aku tahu Blake besar di Irlandia tempat asli ayahnya sementara ibunya orang amerika.

"Aku juga ingin melihat keluargamu" Ucapan pelan Blake membuatku menoleh kepadanya.

"ke new jersey?" Tanyaku bingung.

"yeah, jika kau sudah siap" Blake mengangkat tanganku dan menciumnya membuat hatiku berdebar, Sial apa dia sungguh serius ingin menjalin hubungan denganku?

Aku hanya tersenyum menjawabnya, Blake turun dari mobil dan mengantarkanku sampai depan pintu flatku.

"istirahatlah" Blake mencium keningku namun aku memegang tengkuknya dan melumat bibirnya kuat kami berciuman layaknya akan berpisah lama, Bibirnya menghisap lembut bibir bawahku membuatku mengerang nikmat.

BE MINE!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang