Aku melihat Gaby sedang termenung di halaman belakang dengan kopi mengepul di sampingnya, sudah satu tahun lebih dia seperti ini bahkan Summer seperti ikut merasakan sedihnya dan memilih berbaring di kaki Gaby dengan tenang.
Kami sudah berusaha untuk memiliki anak namun Tuhan belum menjawab doa kami, Dokterpun berkata tidak ada yang salah dengan kami berdua mungkin memang hanya belum waktunya saja.
Aku berjalan lalu duduk di samping gazebo itu sambil memegang tangan Gaby.
"kau sudah pulang?" tanyanya lembut sembari mengecupku, aku memang lembur hari ini karena minggu depan salah satu penjabat akan menggunakan hotel untuk pernikahan anaknya sehingga kami semua harus lembur.
"Bagaimana harimu?" tanyaku sambil menariknya ke dadaku dan Gaby dengan pasrah bersandar disana.
"Mr.Constara hampir membatalkan rapat tadi karena Angel demam namun Rene langsung menelpon ku dan berkata untuk menjinakkan suaminya sebelum dia kehilangan investor lagi"
Aku terkekeh mendengarnya karena tahu betapa pusingnya Gaby jika bossnya itu sudah tidak perduli tentang perusahannya. Mereka benar-benar orang kaya yang rendah hati bahkan Rene bersikeras untuk tidak mempekerjakan pembantu rumah tangga terlalu banyak di rumahnya.
"aku harap Henry cepat besar, anak itu lebih dewasa daripada Mr.Constara, Kau tahu tadi dia datang sebelum jam makan siang dan membawakan bekal untuk ayahnya? dia bolos sekolah karena Angel demam dan berkata pada Ayahnya bahwa rapat lebih penting daripada sekolah dan dia bisa bolos sedangkan ayahnya tidak"
"yeah anak itu akan luar biasa nanti"
"aku tidak tahu dia mendapat sifat itu darimana mengingat bagaimana sifat ayahnya"
"hey dia bisa dewasa dan tegas jika dia mau dan anak akan melewati masa puber dan pemberontakan remajanya"
Aku mendengar Gaby menghembuskan nafas kasar lalu segera bangkit dan bergumam tentang menyiapkan makan malam lalu segera berlalu pergi. Aku tahu dia pasti menginginkannya juga, anak-anak yang cerewet dan saudara yang saling perduli satu sama lain melebihi apapun.
Aku mengadah keatas menahan air mataku, aku sudah tidak perduli lagi tentang anak! astaga aku lebih memilih tidak memiliki anak sama sekali tapi mendapatkan Gaby yang ceria lagi, Gaby yang marah-marah karena aku salah membuat laporan bisnis sehingga dia harus merevisinya lagi dan lagi daripada dia yang seperti ini.
Kami kemudian makan malam di temani suara tv yang sengaja aku nyalakan, Setelah membereskan peralatan makan Gaby segera masuk kekamar dan aku bisa mendengar Summer mendengking di pintu meminta masuk.
"kau ingin menghiburnya ya boy?" Aku berjongkok dan mengusap kepala anjing itu, Summer kemudian menyundul telapak tanganku sebelum mengendus pintu kamar seolah tahu dia di butuhkan di sana. Aku membuka pintu kamar kemudian melihat Gaby sedang meringkuk di atas kasur, Summer menyalak sekali membuat Gaby menoleh namun dia tidak melompat sebelum di undang.
Aku segera naik keatas kasur sebelum memeluk Gaby dari belakang. Gaby sekaku papan namun saat aku menepuk kasur menyuruh Summer naik dia langsung terisak dan memeluk anjing besar itu.
"keluarkan saja sayang, aku disini, kita disini untukmu" Gaby semakin kuat menangis dan aku hanya memeluknya sepanjang malam sampai dia tertidur.
------------------------
Aku tersenyum melihat Gaby yang sedang memakai dress hitam pendeknya. Kami akan makan malam di sebuah kapal yang akan berkeliling sungai Hudson.
"Kau yang paling cantik" Aku memeluk Gaby dari belakang lalu mencium lehernya membuat dia tertawa geli.
![](https://img.wattpad.com/cover/201128169-288-k604228.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BE MINE!
Romance#1.5 Constara Books Gabriela Taylor seorang sekertaris muda yang hanya ingin meniti karirnya dengan tenang tanpa gangguan harus menelan kenyataan bahwa hidupnya yang tenang akan berakhir saat Blake Jenner datang dan mengusik hidupnya. Blake Jenner a...