Lima

3.1K 193 3
                                    

Aku merasakan sesuatu yang dingin di dekat leher ku, saat aku ingin menepisnya aku merasakan segumpalan bulu di telapak tanganku membuatku terlonjak dan duduk seketika.

Aku hampir berteriak saat melihat anjing golden retriever memandangku dengan kepala di miringkan, dia mengendusku lagi dan aku terkikik geli saat dia menjilat pipiku. Anjing ini belum terlalu besar mungkin baru empat bulan, dia naik keatas pangkuanku membuatku tak tahan ingin membelainya.

"Summer!" Aku mendengar suara Blake memanggil dari luar kamar, anjing itu lalu menyalak dan segera melompat menghampirinya.

Aku baru menyadari bahwa aku berada di rumah Blake, Aku ingat tadi malam aku menangkap basah Ken yang berselingkuh lalu aku diantar pulang oleh Blake sebelum mengurungkan niatku, aku belum siap melihat Ken lagi.

Aku menghela nafas lalu berjalan keluar mendapati Blake yang sedang menggoreng sesuatu yang dengam aroma sedap.

"Duduk" Aku mendengar Blake memerintahkan anjingnya, lalu anjing itu duduk dengan patuh dan diam.

"good boy" Blake menggaruk belakang telinga anjingnya sebelum menaruh wadah makanan anjing di lantai yang langsung di lahap oleh anjing itu.

Blake menatap kearahku dengan pandangan datarnya membuatku segera memalingkan wajah, pasti wajahku jelek sekali.

"kemarilah" Blake menyuruhku duduk di depan konter besar yang terdapat kursi bar di sisinya. Aku menurut dalam diam memperhatikan dia yang sedang menggoreng telur.

"susu atau jus jeruk?"

"jus tolong"

Blake lalu menuangkan jusnya kedalam gelas dan menaruhnya di depanku.

"terimakasih" Blake hanya bergumam pelan sementara aku menyesap jus itu perlahan merasakan kesegaran mulai menyadarkanku. Blake mengambil piring lalu meletakkan telurnya disana, dia juga mengambil roti yang telah di panggangnya dan menyajikannya di hadapanku.

"makan" Dia lalu berbalik lagi untuk menggoreng telur yang lainnya, aku hanya diam menatap hidangan sederhana itu. Air mataku langsung naik lagi mengingat dulu aku dan Ken sering memasak bersama dan bercanda saat pagi.

"Kenapa kau menangis lagi?" Blake menaruh piringnya di sampingku dan menatapku kesal, hey aku baru patah hati jadi wajar jika aku menangis!

"memangnya kenapa? toh aku baru patah hati!" aku menatapnya sengit, dia membalikan badan untuk menaruh penggorengannya.

"kau jelek" Ucapan santainya mampu membuatku naik darah, apa katanya?

"lantas kenapa jika aku jelek?! kau bahkan bukan siapa-siapaku! iya aku jelek! aku tahu itu! karena itu pacarku selingkuh bukan?!" air mataku sudah turun lagi, Blake segera berbalik dan memuatari konter untuk menghadapku.

"bukan itu maksudku" dia terlihat bersalah dan menatapku lama seolah bingung ingin mengatakan apa.

"lalu apa?! Kau ingin mengejekku karena aku jelek? karena aku baru di tinggalkan pacarku?! silahkan saja! ak..." Ucapanku terbenam di bibirnya saat Blake menariku dan memegang tengkukku, Aku mengeram dan mulai rilex saat dia melumat pelan bibirku, aku membelai rahangnya yang kasar dan mulai bernafas normal, rasa bibirnya masih sama, tegas dan memabukkan.

Blake melepaskanku saat aku sudah tenang, dia menaruh kepalanya di leherku lalu mengambil nafas sebanyak-banyaknya.

"bukan itu maksudku" Blake lalu mengangkat kepalanya dan memandangku dengan tatapan teduhnya, dia membelai bibir bawahku dengan lembut. "Kau cantik Gaby, kau selalu cantik"

Blake lalu membelai kantung mataku perlahan sebelum dia menghembuskan nafas lelah. "kau jelek saat menangisi pria brengsek itu dan aku tidak suka itu" Blake lalu menunduk lagi untuk memangut bibirku, aku suka merasakan kelembutannya namun aku segera menarik diri saat hatiku menjerit sakit. Aku belum siap berhubungan lagi aku belum siap patah hati lagi, baru semalam aku menangkap basah Ken dan sekarang Blake sudah menciumku dengan begitu memabukkan.

BE MINE!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang