Sorry for all the delay!!!
kehidupan nyataku sedang sibuk-sibuknya jadi maaf jika jarang terlihat... but i will finis this story!!!
Happy reading.....
"Kau punya anjing!" Gigi berteriak girang saat Summer berlari menghampiri ku dan langsung meloncat-loncat. Gigi dengan gemas menggaruk telinganya membuat Summer mengerang senang sambil menjulurkan lidah, Gaby benar dia memang anjing gampangan.
"Summer duduk"
Summer langsung duduk namun lidah dan ekornya tidak berhenti bergerak.
"dia sangat manis Blake" Gigi mengusap kepala Summer membuat anjing itu bertambah senang.
"jangan terlalu memanjakannya dia itu laki-laki"
Aku segera berjalan ke dapur membuka jas ku lalu menggulung lengan kemejaku.
"carbonara?"
"kau masih harus menayakannya?" Gigi balas bertanya sambil duduk di kursi tinggi tempat Gaby biasa duduk, Astaga padahal malam ini aku berencana membuat dia memohon karena hampir tidak makan seharian.
"jadi ini rumah mu?"
"yup aku sudah berencana menetap di New York jadi aku tidak ingin tinggal di apartemen lagi"
"tiga kamar, dua kamar mandi?"
"dua kamar yang satu aku ubah jadi ruang kerja"
"dan dapur luas untuk kau bergerak bebas, ini benar-benar rumah yang kita ingin kan dulu"
"yeah" Aku hanya bisa tersenyum kecil mendengarnya, ya dulu impian bocah baru lulus SMA yang di mabuk cinta dan akhirnya langsung menikah seolah dunia ini berputar hanya untuk mereka.
"hey kita sudah berjanji tidak ada sakit hati bukan?"
Aku terdiam sebentar sambil menatap balik mata biru itu mata yang dulu aku kira akan kulihat setiap hari seumur hidupku, namun rasa itu sudah hilang hanya di gantikan kegembiraan murni seorang teman melihat mata sahabatnya.
"memang tidak ada, kau tetap sahabat ku G"
"kau juga B"
Aku tertawa kecil sambil menyiapkan dua piring lalu menepatkannya di meja.
"Kau masih hebat dalam hal ini" Gigi mendesah nikmat dalam suapan pertama sementara aku memberi makan Summer.
"tentu saja aku hidup sendiri selama ini membuatku makin leluasa mencoba hal baru"
"berbicara hal baru, Ada apa dengan kau dan Gaby?"
Aku langsung tersedak, mataku mengeluarkan air sementara Gigi tertawa puas melihat penderitaanku.
"Apa maksudmu?!" aku bertanya galak saat sudah menghabiskan satu gelas penuh air. Sial aku tahu dia pasti akan menayakan hal ini tapi apakah harus saat aku akan menyuap?
"hey aku hanya bertanya oke"
"Kami hanya rekan kerja"
"benarkah? aku mengenalmu dari SD B dari semenjak kau tidak bisa naik sepeda dan aku tahu dengan jelas pandangan jatuh cintamu"
Aku dengan cepat memalingkan wajah agar Gigi tidak bisa melihat wajahku yang memerah, tentu saja dia tahu pandangan jatuh cintaku aku dulu selalu menatapnya seperti itu.
"sungguh G kami tidak memiliki hubungan" Aku menekan kan setiap kata agar wanita satu ini berhenti bertanya macam-macam.
"jadi bertepuk sebelah tangan ya? tapi tidak juga, karena dia juga jatuh cinta padamu"
KAMU SEDANG MEMBACA
BE MINE!
Romance#1.5 Constara Books Gabriela Taylor seorang sekertaris muda yang hanya ingin meniti karirnya dengan tenang tanpa gangguan harus menelan kenyataan bahwa hidupnya yang tenang akan berakhir saat Blake Jenner datang dan mengusik hidupnya. Blake Jenner a...