Aku memandang Blake dengan mata memohon membuat dia mengerang kesal.
"Ini sudah hampir seminggu Gaby apa kau tidak kasian padaku? aku tidak bisa tidur nyenyak tanpamu" Blake terlihat seperti ingin menangis karena frustasi, membuatku menggigit bibir merasa bersalah karena tahu bahwa dia benar-benar tidak nyaman tidur di kamar tamu.
"Maafkan aku, tapi aku benar-benar mual jika dekatmu" Aku sudah memasuki bulan ke empat dan semenjak seminggu belakangan ini aku mual jika dekat Blake membuat dia kesal setengah mati karena harus jauh-jauh dariku. Bahkan aku sering pusing jika satu mobil dengannya membuatku bingung dengan diriku sendiri.
"kenapa kau tidak ingin yang lain saja? apapun! akan aku cari ke seluruh New York asalkan aku tidur dengan mu malam ini" Blake memegang tanganku namun aku langsung berlari ke kamar mandi dan memuntahkan susu yang tadi aku minum.
"Astaga anak ini!" Ucap Blake mengutuk anaknya sendiri, Setelah membantuku kembali ketempat tidur Blake berjalan ke luar dengan kaki menghentak sementara aku memanggil Summer untuk tidur bersamaku. Blake juga semakin kesal karena entah kenapa aku malah lebih suka bersama anjing itu daripada bersamanya. Aku mengelus kepala Summer melihat dia menikmati belaianku.
"Kau harus berjanji untuk menjaganya oke? dia akan jadi temanmu nanti" Summer terlihat menggoyangkan ekornya semangat membuatku tersenyum senang. He is a good boy.
------------------
Aku memandang kamar itu dengan mata berair, Kamar tamu di rumah ini sudah di rubah menjadi kamar bayi oleh Blake dengan cat biru di dindingnya mirip mata Blake. Astaga aku berharap anakku memiliki mata Blake.
"Kau suka?" Tanya Blake memelukku dari belakang bersyukur karena mual ku sudah hilang dan sekarang dia sudah bisa memelukku lagi, Blake bahkan tidak bisa memelukku seluruhnya karena perutku sudah besar sekali.
"Ya, tapi ranjang bayi tetap akan akan di kamar kita kan? aku ingin menjaganya dekat dengan ku setidaknya sampai beberapa bulan"
"iya, apapun untukmu Mama" Blake menciumku lembut membuatku mendesah lalu berbalik dan mulai meraba dadanya.
"Kau ingin?" Tanyanya dengan nada penuh harap karena sudah beberapa bulan ini dia tidak menyentuhku karena mualku.
"ya" ucapku disela lumatan sementara Blake langsung menggendongku ke kamar dan membanting pintunya.
------------------
"Blake" Aku mengguncang Blake yang sedang tertidur membuatnya langsung terjaga.
"Apa?"
"Rumah sakit" ucapku meringis merasakan perutku
"sekarang"Blake langsung melompat dan memakai kausnya lalu mengambil perlengkapanku dan memindahkannya ke mobil.
"Perlahan sayang" Blake menopangku dan berjalan perlahan ke mobil.
Blake mengemudi cepat membuatku yakin aku akan melahirkan di mobil jika dia tidak melambat.
"Hati-hati Blake"
"Aku berhati-hati" Jawabnya namun sama sekali tidak menurunkan kecepatannya.
Setelah sampai Blake menggendongku dan menaruhku dengan lembut di kursi roda. Aku di baringkan di ranjang dan langsung di periksa.
"belum siap, kita masih harus menunggu" ucap dokter dan menyarankan aku berjalan mengitari ruangan agar persalinan nanti lancar.
Blake menguncir rambutku tinggi dan memegang tangan dan pinggangku menemaniku berjalan dan bersiap menangkapku jika aku jatuh.

KAMU SEDANG MEMBACA
BE MINE!
Romance#1.5 Constara Books Gabriela Taylor seorang sekertaris muda yang hanya ingin meniti karirnya dengan tenang tanpa gangguan harus menelan kenyataan bahwa hidupnya yang tenang akan berakhir saat Blake Jenner datang dan mengusik hidupnya. Blake Jenner a...