Full 21+ di part ini jadi yang gk suka skip aja ya.
Happy reading ya'll
Gaby mulai merangkak perlahan ke arahku sementara aku hanya bisa pasrah melihatnya karena dua tanganku di borgol olehnya, Cahaya tentram kamar menambah kesan erotis pada dirinya terutama rambut kusutnya yang tergerai indah.
"Kau ingin apakan aku?" tanyaku pelan saat dia sudah duduk di perutku dan memainkan jarinya di dadaku, wajahnya berganti dengan ekspresi bingung membuatku tidak tahan ingin menciumnya.
"sial" umpat ku saat aku tertahan lenganku ketika ingin menaikan tubuh membuat Gaby terkikik geli.
"aku ingin menciummu, kau sangat menggemaskan"
Bibir Gaby di majukan sedikit seolah dia merajuk padaku.
"aku ingin jadi sexsy malam ini Blake, bukannya menggemaskan"
Aku tertawa melihat ekspresinya seluruh tubuhku bergetar karena aku tidak dapat mengontrolnya.
Gaby mulai mencium leherku membuat tawaku perlahan berhenti, dia menghisapnya dalam dan menggigitnya membuatku mengerang.
"kau harus di beri pelajaran" ucapnya sambil menggigit cuping telingaku dan menghisapnya pelan. Tubuhku berdesir merasakannya lalu dapat aku rasakan celana boxer ketat yang ku gunakan mulai sempit.
"Gaby..., Baby.... ahhh"
Gaby masih melanjutkan siksaan nikmatnya ke dadaku menjilati tulang selangka ku lalu turun dan menghisap putingku, membuatku mendesah tidak tahan. Kurasa dia meninggalkan beberapa bekas sebelum turun dan mencium perutku memperlakukan setiap kotaknya sama dengan lidah hangatnya.
"lihat siapa yang bangun" ucapnya lembut sembari memegang kejantananku yang masih terbungkus boxer, dia kemudian mengelusnya sembari meremas pelan.
"turunkan saja" Pintaku
"kau bukan di posisi untuk meminta" Ucapnya sembari turun dan menciumnya melalui kain sialan itu, jika tahu begini aku saja tadi yang membukanya sebelum dia memborgol tanganku.
Gaby naik kembali dan mencium rahang ku dan menggigitnya gemas, sebelum dia menjilat bibirku yang langsung di tariknya saat kepalaku sudah bangun dan ingin melumatnya. Gaby tersenyum jahil dan matanya menunjukan bahwa ini adalah malam penyiksaanku. Gaby turun dan mulai membuka boxerku aku menaikkan pinggulku membantunya agar mudah menarik turun, setelah kain itu di lemparnya ke lantai kejantananku sudah siap menyambutnya.
"Kau sudah tidak sabar ya?" tanyanya pada kejantananku seolah dia memiliki mulut untuk menjawabnya.
"ya, aku ingin lubang hangatmu" jawabku mewakili membuat Gaby tertawa kecil.
tangan Gaby mulai merabanya perlahan lalu menggenggamnya lembut seperti yang aku suka dan dengan perlahan lidahnya terjulur menjilati kepalanya secara memutar seolah mencicipi rasanya sebelum melahapnya, Dan dia memang melahapnya memasukannya ke dalam mulutnya lalu menghisapnya lembut sebelum dia mencoba memasukan seluruhnya. Aku berusaha keras menahan pinggulku tetap di tempat agar tidak melukainya
"kau terlalu besar Blake aku tidak dapat memasukan semuanya"
"Aku juga tidak mau cintaku, kau tau lubang mana yang dapat menampung semuanya masukan saja disitu" Aku mengucapkannya dengan cepat karena aku benar-benar menginginkan dirinya.
Gaby tertawa sebelum dia menarik lingere tipis itu keatas menampilkan payudaranya yang bulat dan menantang.
"Aku belum selesai bermainnya"
Gaby kemudian memposisikan payudaranya menjepit kejantananku, selanjutnya aku hanya mendesah dan berusaha menahan diri agar tidak keluar saat itu juga. Gaby menggosoknya cepat mengurut kejantananku dengan payudara lembutnya dan lidahnya menjilat kepala kejantananku seolah merayunya untuk segera keluar.
"Gaby baby h.. hentikan, Aku tidak tahan" Ucapku di sela desahan, Tanganku mencengkram borgol dengan kuat. Mata coklat itu terlihat sangat puas melihatku tersiksa lalu aku tidak dapat membendungnya lagi, gelombang gairah yang Gaby bangun membuatku tergulung lalu jatuh ke jurang membuatku menggeram merasakan kepuasaannya.
Aku membuka mataku dan melihat pemandangan paling erotis dalam hidupku. Isteriku sedang memandangku dengan senyum kepuasan, seolah dia berhasil memenangkan suatu lomba. Wajahnya terciprat cairan putih sampai ke rambutnya lalu dia mengulurkan lidahnya dan menjilat sedikit ke bawah dagunya sebelum bergumam "yummm"
"i fucking love you" Ucapku memandangnya takjub membuat Gaby tertawa sampai mengeluarkan air mata.
"Jika kau sudah puas tertawa maukah kau membebaskanku?"
"entahlah aku sangat suka melihatmu seperti ini" ucapnya main-main sambil merangkak keatas tubuhku lalu mengecupku.
"Biar aku membersihkan diri dulu"
"tidak... Gaby itu tidak perlu!" teriakku pada pintu kamar mandi yang sudah tertutup, Astaga aku benar-benar akan memukul bokongnya tapi yang lebih ingin ku pukul adalah kejantananku yang secara kurang ajarnya berdiri lagi setelah melihat bokong telanjang Gaby memantul pergi.
Gaby berjalan dengan santai sama sekali tidak merasa aneh tanpa pakaian sama sekali.
"Aku akan membebaskan mu dengan syarat kau tidak akan menghukum ku atau mempermainkan ku, deal?"
Aku mengangguk patuh lalu Gaby membukakannya membuatku mengangkat tubuh Gaby ke kasur yang di sambut pekikannya.
"Aku berjanji tidak akan membalas malam ini Mrs.Jenner tapi aku tidak bisa berjanji untuk malam-malam yang akan datang"
Aku mencium Gaby dengan rakus sementara tanganku meremas payudaranya sekilas sebelum turun kebawah untuk bermain dan memancing cairannya lagi.
"Ahhh Blake..." Gaby mulai mendesah saat aku memasukan dua jariku dan bermain dengan jempolku. Tubuh Gaby terangkat dan bergerak seiringan dengan jemariku, Aku menghisap telinganya membuatnya memekik tertahan dan meremas rambutku.
Aku membaliknya dengan cepat membuat kita berbaring menyamping dengan punggungnya di dadaku. Aku menariknya rapat sebelum mengangkat sebelah kakinya mengaitkannya di pahaku dan memasukkinya dengan mulus.
"Blake..." Gaby tersikap pelan namun mulai melentur saat aku bergerak perlahan membuatnya mendesah menikmati setiap hujananku. Tanganku bergerak meremas payudaranya sementara mulutku mengecup bahu dan lehernya. Gaby mulai mengimbangi gerakkan ku membuatku semakin cepat bergerak.
"Ahh baby" Aku mendesah di telinganya lalu dengan gerakan cepat aku mendengar Gaby menjerit mencengkramku dengan kehangatannya membuatku menyerah dan keluar dengan derasnya.
Nafas kamu berkejaran namun senyum kepuasan terukir di bibir kami berdua, Gaby kemudian berbalik dan memeluk dadaku sebelum mengecupnya sayang.
"Tidurlah"
Aku menaikkan selimut lalu membuai Gaby dan hanya bisa bersyukur atas segalanya.
TBC.

KAMU SEDANG MEMBACA
BE MINE!
Romansa#1.5 Constara Books Gabriela Taylor seorang sekertaris muda yang hanya ingin meniti karirnya dengan tenang tanpa gangguan harus menelan kenyataan bahwa hidupnya yang tenang akan berakhir saat Blake Jenner datang dan mengusik hidupnya. Blake Jenner a...