Dua puluh Satu

2.2K 155 7
                                    

Happy reading!!! 🥰

"Rene selamat!"

Pegangan tanganku terlepas saat Gaby segera masuk kedalam ruangan dan memeluk Rene dengan sayang. Rene terlihat sedikit pucat namun senyum di bibirnya tidak pernah terlepas.

"terimakasih Gaby"

"dimana anakmu?"

"sedang di luar bersama Ibuku"

"selamat Rene" Aku datang dan mengecup kepala Rene yang di sambut kikikan olehnya.

"menjauh dari istriku Jeneer!"

"here we go again" dapat aku lihat Gaby memutar bola matanya melihat Mr.Conatara datang dan segera menjauhkanku dari Rene.

"kau terlalu berlebihan kau tahu itu?" Tanyaku dengan alis mata yang di angkat.

"aku tidak perduli, karena meskipun hanya sepersekian detik aku tidak bisa bernafas melihat orang lain memeluk seluruh duniaku"

Rene hanya bisa tertawa seolah sudah biasa melihat suaminya bersikap demikian.

"mulut manis mu itu tidak pernah berkurang" Rene mencubit pipi Mr.Constara yang hanya di balas senyum lebar olehnya.

"Rene kurasa dia lapar" Seorang wanita dengan rambut memutih masuk dengan seorang bayi mungil di tangannya. Rene menerima bayi itu dengan senyum di bibirnya.

"lebih baik kita keluar kau tidak akan melihat isteriku memberi makan anakku"

"tenanglah Jo tidak akan ada yang bernafsu pada ibu dua anak dengan tubuh pasca melahirkan"

"aku tidak akan bertaruh untuk hal itu Rene kau tau apa yang akan terjadi sebulan lagi bukan?"

Mr.Constara mengedipkan matanya sementara wajah Rene memerah seperti rambutnya. Aku mengecup pipi Gaby sebelum ikut keluar bersama Mr.Constara.

"Kopi?"

"tentu"

Kami berjalan kearah toko kopi di rumah sakit itu dan duduk bersama mendiskusikan hotel terutama malam dimana dia memutuskan tidak datang dan mengacaukan segala rencana lamaranku yang dibalas dengan tawanya.

"kau berniat melamarnya di restoran? yang penuh dengan orang?"

"ini bukan sembarang restoran oke, ini restoran bintang 3 michelin yang aku pesan seminggu yang lalu"

"itu tetap saja hanya sebuah restoran yang akan penuh dengan orang-orang yang tidak kau kenal"

"apa maksudmu?"

"dengar Gaby sudah ku anggap seperti adikku sendiri kau tahu itu dan aku ingin momen ini sepesial untuknya"

"ada saran?"

Mr.Constara kemudian tersenyum lebar seperti joker yang sedang melihat batman.

----------------------------

"Ini kencan yang tertunda waktu itu?"

Aku hanya mengangguk kecil dan tidak berani melihat mata Gaby, Mr.Constara bilang aku dapat melamar Gany disini, Ditaman bermain milik kakaknya yang sudah dia tutup hari ini khusus untukku.

Aku memarkirkan mobilku kami berjalan bergandengan ke dalam taman bermain yang sudah mulai di nyalakan lampunya itu.

"Blake kau yakin disini buka? kenapa sepi sekali?"

"Mr.Constara secara khusus memesannya dia bilang untuk menebus malam itu dan berterimakasih atas kerja kerasku selama ini"

Gaby hanya mengangguk karena memang Mr.Constara biasa memanjakan para karyawan yang dekat dengannya dan dia pernah bilang bahwa aku adalah temannya dan Gaby sudah di anggap adiknya sendiri.

BE MINE!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang