Votemen ya gaessssssss
18+
Aku berjalan dengan cepat menyusuri koridor saat jam menunjukan pukul lima menyapa sekilas semua orang yang lewat, fokus ku hanya satu.
Setelah sampai aku langsung menatap kesal pada bangku kosong itu, sial apa dia pulang lebih cepat?
"Mr.Jenner?" Ujar Mr.Constara bingung melihat ku yang mematung di depan meja Gaby.
"Mr.Constara"
"apa anda ada perlu?" Beliau sudah siap pulang dengan tas dan jasnya yang sudah rapi kembali, isterinya sedang hamil tentu saja dia harus pulang tepat waktu.
"ya dengan Ms.Taylor, apa anda tahu dia dimana?"
"Ms.Taylor baru saja izin pulang cepat"
"apa dia memberitahu alasannya kenapa?"
Mr.Conatara langsung menaikan alisnya menatapku dengan tegas kemudian menyilang kan tangannya di dada membuatku menelan ludah melihatnya.
"apa anda ada perlu dengan Gaby?"
Dia membuang semua nada formalnya membuatku semakin gugup, sial aku seperti sedang berhadapan dengan kakak lelaki Gaby yang siap menguliti ku jika tahu aku menyakiti adiknya.
"ada beberapa hal yang perlu saya bicarakan dengannya sir"
"masalah pekerjaan?"
"bukan"
Mr.Constara menarik nafas kasar sebelum sebelum memandangku semakin tajam.
"Gaby izin pulang lebih cepat tadi karena sedang kurang sehat, saya juga melihat wajahnya agak pucat dan lebih kurus daripada yang terakhir kali saya lihat, apa anda yang bertanggung jawab atas perubahannya?"
"sebagian sir namun saya berjanji akan segera meluruskan masalah ini dan membuat Gaby sehat kembali"
Mr.Constara mengangguk kecil namun wajahnya masih tegas.
"bagus karena Gaby sudah ku anggap seperti adikku sendiri jika kau hanya membuatnya makin bersedih kau akan kesulitan mencari pekerjaan lagi"
Entah nada atau wajah Mr.constara yang membuatku yakin dia tidak main-main dan mengingat koneksi yang beliau punya aku bisa saja menjadi gelandangan minggu depan.
"Saya akan menjaganya dan saya akan meluruskan segala permasalahan ini"
Mr.Constara mengangguk kecil sebelum berjalan pergi meninggalkanku dengan sejuta kebingungan, Dimana Gaby?
Nomernya pun tidak aktif kurasa dia mematikan ponselnya, Aku menghembuskan nafas lelah dan memutuskan untuk menunggu di flatnya. Aku mengetuk pintu sampai tanganku sakit namun Gaby tidak membukanya.
oke ada dua kemungkinan, dia ada di dalam namun sangat tidak ingin menemui ku atau dia memang belum pulang. Aku meraba pintu kayu itu dan tidak merasakan dingin yang berarti AC di dalam belum di nyalakan dan Gaby belum pulang.
Aku menghembuskan nafas lelah lalu duduk di depan pintu memandang langit malam. Aku tidak tahu jika dia akan menghindariku seperti ini, jika iya aku akan lebih baik langsung bicara padanya saat ada kesempatan daripada menggodanya dari pagi.
Aku menaruh kepalaku yang terasa berat di atas lenganku dan memejamkan mata sebentar.
sebuah sapuan hangat terasa di atas kepalaku dan mengganggu istirahat singkat ku, Aku mendongak dan melihatnya di sana dengan mata coklat lembutnya menatapku.

KAMU SEDANG MEMBACA
BE MINE!
Любовные романы#1.5 Constara Books Gabriela Taylor seorang sekertaris muda yang hanya ingin meniti karirnya dengan tenang tanpa gangguan harus menelan kenyataan bahwa hidupnya yang tenang akan berakhir saat Blake Jenner datang dan mengusik hidupnya. Blake Jenner a...