12. Permulaan Baru?

457 74 9
                                    

Ever since the universe was first formed, everything has been planned

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ever since the universe was first formed, everything has been planned

Just let me love you

-Jimin - Serendipity-

...

"Permisi Pak Fathan.."

"Ya masuk.."

Siang itu, sekertarisnya mengetuk pintu ruangan Fathan padahal setengah jam lalu Rafathan sudah berpesan tidak usah di ingatkan untuk jam istirahat karena ia akan delivery makan siang saja. Setelah dua minggu diliburkan oleh Radhitya karena cuti sakit untuk memulihkan kondisinya secara total, rupanya ia memiliki beberapa berkas menumpuk dimeja kerjanya ditunggu agar segera diperiksa, beberapa berkas yang membutuhkan tindakan cepat biasanya langsung dikirim pada Radhi sementara, tapi tidak dengan yang bersifat jangka panjang.

"Ada apa?"

"Itu pak, sudah waktunya makan siang. Terus bapak kedatangan tamu di lobby.."

"Siapa? Aku nggak ada janji, tolong bilang suruh datang lagi besok aja, ini ada yang harus deadline besok loh.."

"Eh itu pak tapi.. tamunya cewek pak.."

"Hah?"

Ya tentu saja Fathan terheran. Terhitung sudah lama dia tidak kontakan dengan seorang wanita, ah kecuali Viona tentu saja.

"Kamu tanya namanya nggak? Jangan-jangan sales.."

"Bukan sales kok pak, tadi saya sudah bilang bapak Fathannya sibuk tapi katanya mau tunggu sampe istirahat kan bapak nggak keluar jadi saya juga bingung pak, namanyaa.. siapa ya tadi.. Vii...? Viio...?"

Rafathan refleks berdiri dari kursi kerjanya.

"Viona?"

"Eh iya pak betul!"

Entah bagaimana dan apa yang terjadi, Fathan tidak tahu. Viona menghilang setelah hari itu, hari dimana ia bertolak ke Jakarta karena ayahnya pulang dan mengharuskannya pulang hari itu juga. Tidak mengubunginya lewat pesan teks, direct message instagram ataupun whatsapp.

Maka setelah mendengar nama itu, Fathan segera menyambar jas kerjanya yang tadinya ia letakkan pada punggung kursi lalu berdiam diri menatap kaca ukuran sebadan di sudut ruangan. Tiba-tiba ia merasa harus merapikan bajunya yang mulai kusut sekusut otaknya yang dari pagi sampe siang ini berisi proposal-proposal kerjasama dan beberapa merupakan laporan hasil kerja sebuah proyek hingga bulan ini.

"Udah cakep belum?" Tanyanya pada sang sekertaris yang rupanya terkejut melihat respon atasannya itu setelah mendengar nama Viona.

"Udah cakep belum?" Tanyanya pada sang sekertaris yang rupanya terkejut melihat respon atasannya itu setelah mendengar nama Viona

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
{✔️Complete} MANTANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang