20. Cerita di Prambanan sore itu

397 64 2
                                    

Apa yang dirasakan saat pertama adalah sesuatu yang menjadi tolak ukur seseorang terhadap sesuatu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apa yang dirasakan saat pertama adalah sesuatu yang menjadi tolak ukur seseorang terhadap sesuatu

Harapannya adalah ketika yang kedua dan ketiga akan terasa sama dengan yang pertama

...


Siapa sangka Viona sore itu malah bertemu Kaisar.

Jadi singkat cerita, ia menjemput Sukma dan tiga temannya lalu mengajak mereka makan siang karena katanya mereka belum sempat mencari makan. Jadi akhirnya Viona mengajak mereka makan siang, lalu setelahnya mengantar mereka ke prambanan, karena katanya mereka ingin sekali kesana.

"Kakak ganteng, boleh foto bareng nggak?" Pinta salah satu teman Viona, tanpa malu sama sekali.

Kaisar tertawa, merasa sangat biasa degan permintaan nyeleneh itu. Dia model dan seringkali saat sedang bekerja begini dimintai foto oleh orang orang yang kebetulan lewat percayalah Kaisar saat sedang bekerja seratus kali lebih tampan dari biasanya. Meski biasanya juga sudah tampan sih.

Keempat remaja sekolah menengah atas itu berfoto bergantian, beberapa kali dan Viona hanya jadi fotografernya, untung dia sabar kan. Demi Rafathan nggak merajuk lagi dia rela melakukan apapun, bahkan jika harus jadi pengawas empat anak remaja perempuan itu.

Usai berfoto keempat remaja perempuan itu kembali berjalan-jalan ria, masih dengan heboh saling memfoto, Viona dan Kaisar serasa jadi pengasuh anak baru gede melihatnya.

"Lucu kali ya kalau punya adek cewek kayak mereka.." Ungkap Kaisar.

"Aku ini adek cewek abang abangku kalau kamu lupa.." Jawab Viona, ia mengerling pada Kaisar.

Lelaki itu kemudian tertawa.

"Yahh, kan aku pengen yang ABG kayak mereka.."

Viona mendecih. Lalu tatapannya beralih pada salah satu teman Sukma yang tiba-tiba berlari menghampiri mereka berdua.

"Kenapa?" Tanya Viona.

"Ini kak, nemu dompet jatuh disana.. nggak ada orang juga disekitarnya. Kayaknya udah lama jatuhnya.."

Kaisar menerima dompet itu, membukanya untuk mencari identitas yang mungkin bisa dihubungi. Ia mencabut sebuah kartu mahasiswa yang bertuliskan UGM bagian logo kampusnya.

"Mahasiswa UGM, hmm Kamilia Yundi.. mending kita bawa ke bagian keamanan aja.."

Teman Sukma yang berada dihadapan mereka lantas mengangguk, bersamaan dengan anggukan Viona.

"Yaudah, kalian nanti aku tunggu diparkiran ya? Abangnya Sukma juga udah ngechat katanya mau kesini, aku tunggu disana kalian jangan lama lama mainnya.."

"Sipp kak!"

Setelah remaja perempuan itu berlari menyusul teman-temannya yang sudah berjalan agak menjauh menelusuri bagian-bagian bangunan candi, Viona dan Kaisar juga berjalan kearah pos keamanan yang tadi sempat mereka lihat lokasinya.

{✔️Complete} MANTANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang